Peran Guru Bimbingan dan Konseling yang Berlatar Belakang PAI dalam Pembinaan Akhlak Siswa Kelas VIII disalah Satu SMP Kecamatan Panyileukan Kota Bandung

Dani Zain Afifi

Abstract


Kesenjangan antara idealitas siswa yang seharusnya mempunyai akhlak terpuji dengan realitas akhlak siswa kelas VIII di salah satu SMP yang berada di Kecamatan Panyileukan menjadi latar belakang diangkatnya penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui program dan layanan bimbingan dan konseling dalam pembinaan akhlak kelas VIII. (2) Mengetahui permasalahan akhlak siswa menurut guru dan siswa. (3) mengetahui pelayanan apa saja yang diberikan terhadap siswa yang bermasalah oleh guru bimbingan dan konseling. (4) mengetahui hasil dari program pembinaan akhlak yang dilakukan oleh guru bimbingan konseling dalam pembinaan akhlak siswa kelas VIII. Penelitian ini merupakan penelitian deskriftif kualitatif dengan mengambil objek Guru Bimbingan dan Konseling yang berlatar belakang PAI, Kepala Sekolah, Guru-guru mata pelajaran lain dan siswa kelas VIII yang berlokasi di salah satu SMP yang berada di Kecamatan Panyileukan Kota Bandung. Pengumpulan data dengan observasi non-partisifatif, menggunakan metode wawancara. Hasil dari penelitian ini (1) layanan bimbingan baik dikelas maupun diluar kelas. Peran yang dilakukan di dalam kelas yaitu sesuai dengan program Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL) seperti Bimbingan Kelompok dan mendatangi kelas sesuai dengan apa yang telah di rencanakan dalam program, sedangkan diluar kelas dilakukan dengan bimbingan individu. (2) siswa datang kesekolah tidak tepat waktu dengan alasan bangun kesiangan, macet dijalan, tidak ada yang mengantar. Siswa masih kurang akan kesadaran tentang aturan sekolah yang mana dampaknya siswa masih saja ada yang melanggar peraturan sekolah (3) pelayanan yang diberikan dengan memanggil siswa yang bermasalah menggunakan pendekatan krisis (4) Hasil yang dicapai dari pembinaan akhlak siswa di SMP kelas VIII yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling belum sepenuhnya berhasil, meskipun siswa telah mendapatkan bimbingan dari guru bimbingan dan konseling, namun masih ada beberapa pelanggaran yang dilakukan siswa, misalnya: datang ke sekolah terlambat, bertengkar, dan merokok.

 

The gap between the ideals of students who should have finer with moral reality eighth grade students at one junior high school in the District Panyileukan lifted into the background of this research. This study aims to (1) determine the program and guidance and counseling services in 8th grade moral guidance. (2) Determine the moral problems of students by teachers and students. (3) knowing what services are given to students who are troubled by the guidance and counseling teacher. (4) determine the outcome of character development program conducted by the counseling teacher in 8th grade student character development. This research is a qualitative descriptive by taking the object Teacher of Guidance and Counseling backgrounds Islamic Education (PAI), Principals, Teachers of other subjects and 8th grade students who are located in one of the junior high school in the District Panyileukan Bandung. The collection of data with non-participative observation, using interviews. The results of this study (1) guidance services both inside the class and outside the class. Roles performed in the classroom that is in accordance with the Plan of Implementation Services Program (RPL), such as Guidance Group, and visiting class like the program that has been proposed before, while outside the classroom includes individualized guidance. (2) the students came late to school on time with some reasons, like overslept, jammed the streets, and there is nobody to take them to school. Students still lack of awareness about the rules which impact the students still breaking the rules (3) services provided by calling the troubled students with crisis approach (4) The outcome of coaching morals of students in 8th grade conducted by teacher guidance and counseling have not been entirely successful, although students have been getting guidance from a teacher guidance and counseling, but there are still some violations committed by students, for example: coming late, fighting, and smoke.


Keywords


Morals, Behaviour, Guidance and Counseling, Teacher

References


Achmad J Nurihsan (2009), bimbingan dan konseling dalam berbagai latar kehidupan, PT. Refika Aditama, Bandung.

Erhamwilda (2009), Konseling islami, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Syamsul Yusuf & Achmad J Nurihsan (2006), landasan bimbingan dan konseling, cetakan ke 2, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Tohirin (2007), Bimbingan dan konseling disekolah dan madrasah ( berbasis Integrasi ), PT. Raja Frafindo Persada, Jakarta.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.6117