Implikasi Pendidikan dari Q.S Al-Hujurat Ayat 12 tentang Larangan Ghibah dan Upaya-upaya Menghindarinya

Syaeful Ramadan, Enoh Enoh, Layen Junaedi

Abstract


Ghibah terkadang tidak sadari karena hanya bisa di pahami jika bercermin dan menggunakan sudut pandang orang lain (orang ketiga) dalam menilai diri sendiri. Oleh karena itu, perlu adanya pemahaman yang mendalam mengenai makna sombong ini dengan upaya pendidikan untuk menghindarinya. Penelitian ini dibatasi dengan pertanyaan penelitian sebagai berikut: (a). Pendapat para mufassir mengenai kandungan Q.S Al-Hujurat ayat 12, (b). Esensi ayat mengenai larangan ghibah dan upaya-upaya menghindarinya, (c). Pandangan para ahli mengenai makna ghibah, (d). Implikasi pendidikan dari makna larangan ghibah dan upaya-upaya menghindarinya dalam Q.S Al-Hujurat ayat 12. Penelitian menggunakan metode deskriptif analisis dengan tehnik pengumpulan data melalui studi literatur. Kegiatan penelitian dilakukan dengan cara mengkaji secara mendalam dengan berbagai tafsir dan buku yang berhubungan dengan pokok masalah penelitian. Penelitian ini diperoleh melalui beberpa gambaran dari Q.S Al-Hujurat ayat 12 bahwa yang dimaksud mengenai larangan ghibah ini hendaknya seorang muslim untuk: (a). Menghindari berburuk sangka terhadap sesama manusia dan menuduh mereka berkhianat pada apa pun yang mereka ucapkan. (b). Melarang mencari-cari keburukan/kesalahan dan aib orang lain. menyingkap apa yang dirahasiakannya yang terlahir dari dugaan negatif. (c). Melarang Ghibah/menggunjing yaitu sebagian mereka menyebut sebagian yang lain dengan hal-hal yang tidak mereka sukai tanpa sepengetahuan mereka. Adapun esensi ayat dari penelitian ini adalah Setiap mukmin dilarang keras berburuk sangka terhadap orang lain karena akan menimbulkan asumsi negatif dan mulai mencari-cari kesalahannya yang mengakibatkan seseorang melakukan ghibah. Setiap mukmin dilarang keras berprilaku ghibah sebagaimana Perumpamaan “memakan daging bangkai saudaramu sendiriâ€Â mengibaratkan betapa kejinya nya perbuatan ini. Hasil analisis penelitian terdapat implikasi pendidikan sebagai berikut: (a). Upaya mengikis prilaku berburuk sangka terhadap orang lain dengan mulai berfikir positif terhadap orang lain, memperbanyak informasi dan wawasan, memahami perbedaan dan berupaya untuk mengingkatkan ketaatan kepada Allah SWT...(b)..Upaya..mengikis..prilaku tajassus/mencari-cari kesalahan orang lain di awali dengan berintrospeksi diri, menghindari prasangka buruk, memikirkan kesalahan diri sendiri dan melupakan kejelekan orang lain dan menjaga kemurnian hati. (c). Upaya untuk menghindari prilaku Ghibah dengan berupaya untuk menamamkan prilaku tabayyun dalam diri, berempati terhadap orang lain, menghilangkan rasa dengki, mengendalikan amarah, menghindari pembicaraan yang tidak bermanfaat, mencari tempat dan teman bergaul yang baik.


Ghibah (Backbiting) is prohibited and abhorred by Allah Swt that will bring human being to astray and make the dreadful nature of the human being. Ghibah is sometimes not recognized because it can only be understood if you are looking for yourself and use the other person's point of view (third person) in judging yourself. Therefore, it is needed a deep understanding of this arrogant meaning by educational efforts to avoid it.This research is limited by the following research questions: (a). the opinion of the commentators on the contents of Quran chapter Al-Hujurat verse 12 (b). the essence of the verse regarding the prohibition of Ghibah and efforts to avoid it, (c). the view of experts about Ghibah, (d). Educational implications of the meaning of the prohibition of Ghibah and efforts to avoid it in Q.S Al-Hujurat verse 12.The method used in this research is descriptive analysis by data collection technique through the study of literature. The research activities are done by investigating deeply the various interpretations and related books to the subject matter of the study. This research is obtained through several images of Q.S Al-Hujurat verse 12 which is about the prohibition of Ghibah, Muslims have to: (a). Avoid prejudice against human beings and accuse them of whatever they say. (b). Prohibit to find other’s fault. Discover what keeps secret from the negative assumption. (c). Prohibit Ghibah / wag that some of them mentioned some other things they do not like without their knowledge. The essence of this verse in this research is that every believer is forbidden strictly to prejudice against others because it will cause negative assumptions and start finding for the error that caused a person to do Ghibah (backbiting). Every believer is strictly prohibited in doing Ghibah as parable "eat the flesh of his dead brother," likens what an evil act. Results of analysis of the implications of education as follows: (a). Attempts to erode prejudice against others by thinking positively of others, increasing information and insight, understanding differences and improving obedience to Allah SWT, (b) Efforts to scrape tajassus / find other’s fault begin with self introspection, to avoid prejudice, to think errors and to forget the ugliness of others and to maintain the purity of heart, (c). Attempts to avoid Ghibah behavior by trying to have  tabayyun  in yourself, empathizing with others, eliminating envy, controlling anger, avoiding useless conversations, finding good places and friend.


Keywords


Al-Hujurat 12 , Education , Pride

References


Said Hawa, (1997), Jalan Ruhani. Bandung : Mizzan

Ibrahim Al-Jamal, (1995) Penyakit-penyait Hati. Bandung : Pustaka Hidayah

Imam Al-Ghazali, (1997), Mutiara Ihya’ Ulumuddin, Bandung : Mizan

Uwes Al-Qorni, (2005), Penyakit Hati, Bandung : PT. Rosda Karya




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.6080