Nilai-Nilai Pendidikan dari Q.S Shaad Ayat 41-44 tentang Kesabaran Nabi Ayyub A.S

Agung Ibrahim Setiawan, Aep Saepudin, Layen Junaedi

Abstract


Kesabaran yang dikisahkan al-Quran salah satunya tercermin oleh nabi Ayyub AS.dalam Quran surat Shaad  ayat 41-44 merupakan petunjuk yang baiknya dihayati oleh seorang muslim untuk mengetahui nilai dari kesabaran  nabi Ayyub AS. Dan mendidik sikap seorang muslim senantiasa bersabar dalam menjalani hubungan antara manusia dan Allah SWT. Oleh karenanya Allah ingin menjadikan Nabi Ayyub sebagai contoh seorang yang benar-benar teguh memegang tampuk keimanannya, hamba-Nya yang tabah dan sabar, hamba-Nya yang tetap bersyukur dan memuji Allah, untuk dijadikan teladan bagi semua manusia, dalam keimanan dan kesabarannya. Terutama orang yang kehilangan harta, kehilangan anak, dan juga bagi orang-orang yang ditimpa penyakit-penyakit berat dan al-Quran merupakan sumber ilmu diantaranya mengandung perintah bersabar bagi kaum muslimin. Kesabaran  merupakan salah  satu  nilai kepribadian  manusia yang bisa dilatih oleh karenannya munculnya sifat sabar pada diri seseorang  itu sunahtullah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pendapat para mufasir tentang kandungan Q.S Shaadayat 41-44. Mengetahui esensi yang terkandung dalam  Q.S Shaad Ayat 41-44. Mengetahui pendapat pakar tentang kesabaran. Mengetahui nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam Q.S Shaad ayat 41-44 tetang kesabaran nabi Ayyub A.S. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan mengumpulkan data studi literatur. Kegiatan penelitian ini dilakukan dengan cara mengkaji secara mendalam berbagai tafsir dan buku yang berhubungan dengan pokok masalah penelitian. Esensi dari Q.S Shaad ayat 41-44 adalah: (1)Mempersiapkan diri untuk selalu bersabar berlandaskan dengan perhitungan dan tujuan dalam menjalani kehidupan. (2)Sabar dalam berserah diri yang berarah gerak pantang menyerah dengan  pemikiran matang menghadapi takdir. (3)Kesabaran yang dipadukan antara perhitungan, ketegaran dan tujuan optimis yang dihadapkan dengan kesiapan diri dalam menjawab permasalahan  kehidupan. Nilai-nilai pendidikan dari QS.Shaad 41-44 yaitu: (1)Menyempurnakan Ikhtiar dengan Kesabaran. (2)Kesabaran  dapat  Menimbulkan Perasaan Baik pada setiap Keadaan  yang  Ditakdirkan. (3)Kesabaran yang Menyeimbangkan Tindakan Rasional.

 

The Patience that explained in al-Quran one of them  reflected by Ayyub u.s prophet in Q.S Shaad  verses 41-44 is guidance that should be pondering  by a moeslim to find out the patience values from prophet Ayyub a.s. and educate them to being patience in their relation with another people and Allah SWT. Therefore, Allah wants to make the prophet ayyub as a role as one who really firm to his faith, a servant who had patience and resilient, a servant who choose being grateful and dzikr to Allah, the role for all people in the faith and patience, especially as person who lost his wealth, son, and his healthy , and Al Quran is a source of knowledge  that contains command for being patience for all muslimin. Patience is ne of self value that can be trained, thus the emergence of patience in human is sunahtullah. The aim of the research is to find out the opinion of mufasir about the meaning of Q.S Shaad verses 41-44. To find out the  essence that contains in Q.S Shaad verses 41-44. To find out the expert opinion about the patience. To find out the education values that is in Q.S Shaad verses 41-44 about the patience of prophet Ayyub a.s. the research used descriptive analysis by collecting the literature studies data. This research activity done by means of study in depth various exegesis and book that deals with subject matter research. The Essence of Q.S Shaad verses 41-44 as follows: (1) Prepare for every patient based on time and purpose in a life.  (2) Patience and never give up with the deep thought on fate. (3) A patience that intergrated with the calculation, fortitide, and optimize goals toward the self prepare for answering the life problem. The education values from QS.Shaad 41-44 are: (1) Completing our effort with the patience. (2) Patience can be elicit a good thought on each state of being destined. (3) Patience could balances the rational act.


Keywords


Ayyub, Patience, Shaad verses 41-44.

References


Al-Atsari, Abu Abdillah bin Luqman. (2008). Keajaiban Sedekah Tanpa Kota: Media Tarbiyah.

Al-Azhar, Hamka. (1994). Tafsir Al Azhar, (Terjemahan), Jilid 23. Jakarta: Pustaka Panjimas

Al Maraghi, Ahmad Musthafa. (1993). Tafsir Al Maraghi, (Terjemahan), Jilid 23, cet.2, Semarang: Toha Putra.

Al-Fathany, Abdullah. (2010). Quantum Sabar dan Syukur. Yogyakarta: Citra Risalah

Ali, Abdullah Yusuf. (1993). Qu'ran Terjemahan dan Tafsirnya. Jakarta: Pustaka Firdaus

Al-Jauziah, Ibnul Qayyim.(1989). Kemuliaan Sabar dan keagungan Syukur. Mitra Pustaka.

Abu Al Fida Muhammad Ali Ashobuni, (1986). Tafsir Ibnu Katsir, Jilid 4. Jakarta: Gema Insani

Bey, Arifin, (2015). Rangkaian Cerita Al-Quran, Jakarta : PT. Zatuna Ufuk Malik

Departermen Agama Repulik Indonesia. (1990). Al-Quran Dan Terjemahan, Bandung: CV. Diponegoro

Sayyid, Quthb. (2004). Tafsir Fi Zhilalil Qur'an, Jilid 10, Cet.1, Jakarta: Gema Insani.

Quraish¸ Shihab. (2000). Tafsir Al Mishbah, Jilid 12, Cet. 1, Jakarta: Lentera Hati




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.3728