Implikasi Pendidikan dari QS Al-Hujurat Ayat 12 Terhadap Hifdzul Lisan (Studi Deskriptif-Analitis Implikasi Pendidikan QS Al-Hujurat 12 Terhadap Menjaga Lisan)

Taat Kurniawan Hardianto, Ikin Asikin, Helmi Aziz

Abstract


Abstract. Keeping words is related to someone's salvation, not a few people are harmed by their words self. Good words will bring to salvation, and bad words will bring to accidents. Thus, we have to be careful in talking, because all of our words and deeds are always be watched by Allah SWT. The purpose of this study are: (1). Knowing the opinions of the Mufassir against Ghibah from QS Al-Hujurat verse 12, (2).The essence of QS Al-Hujurat verse 12, (3). The experts’ opinions about efforts on Hifdzul Lisan, (4). Educational implications of QS Al-Hujurat verse 12 toward Hifdzul Lisan.This study used Descriptive qualitative method and study literature technique; reading, understanding, analysing and arranging from many sources which is related to the topic. According to the Mufassir about the contents of QS Al-Hujurat verse 12 regarding Ghibah are: Allah Swt affirms that Ghibah is one of the oral acts which must be avoided and the law is haram because ghibah or gossip is equated with cannibalism, people who are gossiped as a corpse and people who are gossiping are like eating the corpse.The essences of QS Al-Hujurat verse 12 are: (1) reminding that Allaah is always manages and oversees our lives (2) All human deeds will get a reciprocation for their deeds, (3) Humans have to be careful in behaving words or deeds. According to experts about hifdzul lisan, we have to instill and believe that our words can bring us to Allah’s wrath or bring us to the goodness. And lisan should be used to a good words, also to savour the foods and beverages. The educational implications of QS Al-Hujurat verse 12 are: (1) A Muslim can be perfect their good charity by educating themselves and belief that Allah is always overseeing,(2) A Muslim can be raise awareness of the consequences of their words,(3) A Muslim can learn to have an attitude of responsibility for his words (4) Hablumminalloh (5) Hablumminannas.

 

Keywords: QS Al-Hujurat, Hifdzul Lisan, Ghibah, Mufassir


Abstrak. Menjaga lisan erat kaitannya dengan keselamatan seseorang, karena itu tidak sedikit orang yang celaka hidupnya akibat ulah lisan itu sendiri. Perkataan yang baik akan membawa keselamatan, sedangkan perkataan yang buruk akan membawa kecelakaan. Oleh karena itu berhati-hatilah dalam menggunakan lisan, sebab seluruh amal perbuatan dan perkataan manusia selalu diawasi oleh Allah Swt serta mengandung konsekuensinya tersendiri. Diantara ayat yang sesuai dengan pernyataan tersebut adalah QS Al-Hujurat ayat 12. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implikasi pendidikan dari QS Al-Hujurat ayat 12 terhadap Hifdzul Lisan dengan perincian sebagai berikut : (1). Mengetahui pendapat para Mufassir terhadap Ghibah dari QS Al-Hujurat ayat 12, (2). Esensi QS Al-Hujurat ayat 12, (3). Pendapat para ahli tentang upaya dalam melakukan Hifdzul Lisan, (4). Implikasi pendidikan dari QS Al-Hujurat ayat 12 terhadap Hifdzul Lisan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif, sedangkan tehnik yang digunakan adalah tehnik Studi Literatur yaitu dengan cara membaca, memahami, menganalisis dan menyusun dari berbagai buku dan kitab yang memiliki keterkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti. Isi kandungan QS Al-Hujurat ayat 12 menurut para Mufassir mengenai Ghibah ialah : Allah Swt menegaskan bahwa Ghibah merupakan salah satu perbuatan lisan yang harus dihindari karena hukumnya adalah haram, sebab dengan ghibah orang lain dapat mengetahui aib seseorang yang tidak disukainya. Ghibah disejajarkan dengan tindakan Kanibalisme, karena orang yang dighibah ibarat orang mati dan orang yang mengghibah ibarat memakan daging/bangkai orang yang mati.Esensi QS Al-Hujurat ayat 12 adalah : (1). Mengingatkan bahwa hidup ini ada yang mengatur dan mengawasi, (2). Semua perkataan manusia akan memperoleh ganjaran baik berupa pahala ataupun dosa, (3). Manusia harus berhati-hati dalam berperilaku baik berbentuk perkataan/perbuatan. Pendapat para ahli tentang Hifdzul Lisan ialah bahwa kita harus menanamkan pengertian dan meyakini bahwa dengan perkataan itu akan menghadapi murka Allah Swt dan menghapus segala kebaikan diakhirat kelak. Lisan harus digunakan untuk perkataan baik dan menikmati makanan dan minuman. Implikasi pendidikan dari QS Al-Hujurat ayat 12 yaitu : (1). Seorang muslim dapat menyempurnakan amal kebaikannya dengan mendidik diri untuk memiliki keyakinan akan adanya yang selalu mengawasi dan mengatur, (2). Seorang muslim dapat menumbuhkan kesadaran atas konsekuensi dari perkataannya, (3). Seorang muslim dapat belajar memiliki sikap tanggung jawab atas perkataannya.

 

Kata Kunci : QS Al-Hujurat, Hifdzul Lisan, Ghibah, Mufassir


Keywords


QS Al-Hujurat, Hifdzul Lisan, Ghibah, Mufassir

Full Text:

PDF

References


Shihab. (2012) Al-Lubab (Makna, Tujuan, dan Pelajaran dari Surahsurah Al-Qur’an) Volume 4. Jakarta: Lentera Hati. 2

Shabuny. (1984) Pengantar Study Al-Qur’an. Bandung: PT Al-Ma‟arif.

Zainuddin. (2004) Pengantar Studi Akhlak. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Shabar. (2005) Manajemen Lisan: Sarana Keselamatan Dunia Akhirat. Jakarta: Pena Pundi Aksara.

Annaisaburi. (1998) Risalah Qusyairiyah. Jakarta : Pustaka Amani.

Zaini.S. (2010) Penyakit Rohani dan Penyebabnya.Surabaya: Al-Ikhlas.

Muhibbin Syah. (1995) Psikologi Pendidikan .Bandung. Remaja Rosda Karya. .

Ghazali.. (1995) Bahaya lisan. Bandung: Gema Risalah press.

Jamal, Ibrahim (1996) Penyakit-penyakit hati. Bandung: Pustaka Hidayah.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.14823