Nilai Pendidikan dari Ciri-ciri Orang Sabar dalam QS. Ali-Imran Ayat 146 Tentang Muslim yang Memiliki Adversity Quotient

Bertian Abdi Nurlibaro, Ikin Asikin, Asep Dudi Suhardini

Abstract


Abstract. Patience is a very important thing in everyday life, be it in formal and non formal education. Patience requires a process and a strong mental attitude to live life. Humans face various tests in life responded in a positive or negative way. But look at the phenomenon that currently happens human failed in the face of choosing a short way to end it. As a result mental decadence will occur. Therefore, to anticipate the current conditions need to develop the knowledge that is in the Qur'an with and adapted to the current life. Adversity quotient presents a theory for attaining patience that emphasizes that a test / obstacle can be an opportunity for success in life. Surah Al-Imran verse 146 discusses the people who are patient in facing a test. So that will create a Muslim person who mentally strong in accordance with the guidance of the Qur'an. The formulation of the problem as well as the purpose of this study is to know: (1) opinions of the Mufassir about the characteristics of the patient in QS. Ali-Imran verse 146. (2) the essence contained in the QS. Ali-Imran verse 146. (3) attributes the characteristics of the patient in QS. Ali-Imran verse 146 with the theory of adversity quotient which includes positive psychology. (4) The educational values of the characteristics of the patient in QS. Ali-Imran verse 146 on Muslims who have adversity quotient. The method used is descriptive analysis by collecting data that addressed on problem solving. The results of this study can be obtained some educational value that is: (1) a Muslim who has endurance in facing exams including the patient. (2) by developing an adversity quotient a Muslim can live life with passion. (3) teachers and parents have a responsibility in developing an adversity quotient in each student's self.Key words: Educational value, the Characteristics of the Patience, Adversity Quotient

Abstrak. Sabar merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, baik itu dalam pendidikan formal maupun non formal. Sabar membutuhkan proses dan sikap mental yang kuat untuk menjalani kehidupan. Manusia menghadapi berbagai ujian dalam kehidupan ditanggapi dengan cara yang positif atau negatif. Namun melihat fenomena yang saat ini terjadi manusia yang gagal dalam menghadapi ujian memilih jalan singkat untuk mengakhirinya. Akibatnya dekadensi mental akan terjadi. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi kondisi yang terjadi saat ini perlu pengembangan tentang pengetahuan yang ada di dalam Al-Quran dengan dan disesuaikan dengan kehidupan saat ini. Adversity quotient menyuguhkan suatu teori untuk mencapai sikap sabar yang menekankan bahwa suatu ujian/hambatan bisa menjadi peluang untuk meraih kesuksesan dalam hidup. Surat Ali-Imran ayat 146 membahas tentang orang-orang yang sabar dalam menghadapi suatu ujian. Sehingga akan tercipta pribadi muslim yang bermental kuat sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an. Adapun rumusan masalah sekaligus yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pendapat para Mufassir tentang ciri-ciri orang sabar dalam QS. Ali-Imran ayat 146. (2) esensi yang terkandung dalam QS. Ali-Imran ayat 146. (3) menghubungkan ciri-ciri orang sabar dalam QS. Ali-Imran ayat 146 dengan teori adversity quotient yang termasuk psikologi positif. (4) Nilai-nilai pendidikan dari ciri-ciri orang sabar dalam QS. Ali-Imran ayat 146 tentang muslim yang memiliki adversity quotient. Metode yang digunakan adalah desktiptif analisis dengan mengumpulkan data yang tertuju pada pemecahan masalah. Hasil dari penelitian ini dapat diperoleh beberapa nilai pendidikan yaitu: (1) seorang muslim yang memiliki ketahanan dalam menghadapi ujian termasuk orang sabar. (2) dengan mengembangkan adversity quotient seorang muslim dapat menjalani kehidupan dengan penuh semangat. (3) guru dan orang tua mempunyai tanggung jawab dalam mengembangkan adversity quotient dalam setiap diri anak didik.

Kata kunci: Nilai Pendidikan, Ciri-ciri orang sabar, Adversity Quotient


Keywords


Nilai Pendidikan, Ciri-ciri orang sabar, Adversity Quotient

Full Text:

PDF

References


A.F Jaelani. (2000). Penyucian Jiwa (Tazkiyat Al-nafs) & Kesehatan Mental. Jakarta: Amzah

Al-Buruswi, Ismail Haqqi. (1996). Tafsir Ruhul Bayan. Bandung: Algensindo.

Al Jauziah, I.Q. (2010). Indahnya Sabar: Bekal sabar agar tidak pernah habis. Penerjemah: A.M. Halim. Jakarta: maghfirah Pustaka.

Alibasyah, Permadi. (2002). Bahan Renungan Kalbu. Jakarta: Yayasan Mutiara Tauhid.

Al-Utsaimin, Muhammad bin Sholih. (2012). Syarh Tsalatsatul Ushul. Solo: Al-Qowam.

Al-Qadhi, Abdurrahim bin Ahmad. (2016). Kehidupan Sebelum dan Sesudah

Kematian. Jakarta: Turos Pustaka.

Al-Yamani, Abdullah. (2009). Sabar. Jakarta: Qisthi Press.

Az-zuhaili, Wahbah. (2013). Tafsir al-munir. Depok: Gema Insani.

G Stoltz, Paul. (2000). Adversity Quotient Mengubah Hambatan Menjadi Peluang. Jakarta: Grasindo.

Hasan, Muhammad Tolchah. (2005). Dinamika Kehidupan Religius. Jakarta: Listafariska Putra.

Ihsan, Hamdan dan Fuad Ihsan. 2007. Filsafat Pendidikan Islam. Bandung : CV. Pustaka Setia.

Ismail, ibnu katsir Abu fida. (2000). Tafsir ibnu katsir. Bandung: Algensindo.

Jamal, Ma’mur. dan Asmani. (2013). Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter Di Sekolah. Yogyakarta: Diva Press.

Junaid, M. Mahfufun Ni’am. (Penterjermah). (1996). Hayatus Sahabah-

Kehidupan Para Sahabat. Yogyakarta: Ash-Shaff.

Jazuli, Ahzami Samiun. (2006). Kehidupan dalam pandangan Al-Quran. Jakarta: Gema Insani.

Kusnandar (Penterjermah). (2008). Adversity Advantage Mengubah Masalah Menjadi Berkah. Jakarta: PT. GPU.

Mubarok, Achmad. (2001). Psikologi Qur’ani. Jakarta: Pustaka Firdaus.

Musthafa, Al-Maraghi Ahmad. (1986). Tafsir al-marahgi. Semarang: CV Toha.

M. Iqbal, Abu. (2015). Pemikiran Pendidikan Islam Gagasan-Gagasan Besar Para Ilmuan Muslim. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nggermanto, Agus. (2005). Quantum Quotient. Bandung: Nuansa.

Nata, Abuddin. (2016). Pendidikan dalam Perspektif Al-Qur’an. Jakarta: Kencana.

Subandi. (2011). “Sabar Sebuah Konsep Psikologiâ€, Jurnal Psikologi, 38(2), 215-217.

Tafsir, A. dkk. (2004). Cakrawala Pemikiran Pendidikan Islam. Bandung: Mimbar Pustaka.

Quthb, Sayyid. (2001). Tafsir Fizhilalil Qur’an. Depok: Gema Insani.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.10318