Model Komunikasi Siswa Tunarungu

Abstract

Abstract. Deafness is the limited ability to hear. One concern in the learning process of deaf students and their teachers is the formation of communication skills. Especially in playing angklung, it takes strong cooperation and cohesiveness because there is no one tone whose role is more important or not/less important than the other notes. Good group communication between the teacher and students is needed. The purpose of this study was to determine a model in which there is a pattern of communication that occurs between deaf students and teacher at SLB Negeri Cicendo in playing angklung. The theory of group influence in communication is used to see conformity, social facilities, and polarization in study groups. This research is a study using qualitative methods with a case study approach. To deepen the analysis, interviews were conducted with angklung teachers and students of SLB Negeri Cicendo. The results show that communication is carried out using total communication, a combination of verbal and nonverbal communication so the message conveyed can be received effectively. There a circular communication model in the process of learning to play angklung.

Keywords: Communication Model, Group Communication, ERG Theory.

Abstrak. Tunarungu adalah keterbatasan kemampuan untuk mendengar. Suatu kekhawatiran dalam proses belajar siswa tunarungu dan gurunya adalah pembentukan kemampuan komunikasi. Terlebih dalam bermain angklung, dibutuhkan kerjasama dan kekompakan yang kuat karena tidak ada satu nada yang perannya lebih penting atau tidak/kurang penting dari nada-nada lainnya. Dibutuhkan komunikasi kelompok yang baik antara guru pelatih dan anak didiknya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui model yang didalamnya terdapat pola komunikasi yang terjadi antara siswa tunarungu dan guru di SLB Negeri Cicendo dalam bermain angklung. Teori pengaruh kelompok dalam berkomunikasi digunakan untuk melihat konformitas, fasilitas sosial, dan polarisasi dalam kelompok belajar. Penelitian ini merupakan studi menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Untuk pendalaman analisis dilakukan wawancara dengan guru angklung dan siswa SLB Negeri Cicendo. Hasil memperlihatkan bahwa komunikasi yang dilakukan menggunakan komunikasi total, yaitu penggabungan antara komunikasi verbal dan nonverbal, hal tersebut dilakukan agar pesan yang disampaikan bisa diterima secara efektif. Terdapat model komunikasi yang sirkular dalam proses belajar bermain angklung.

Kata Kunci: Model Komunikasi, Komunikasi Kelompok, Teori ERG.