Pola Komunikasi Lintas Budaya Mahasiswa Indonesia di Thailand

Ajeng Rossa Puspita, Rini Rinawati

Abstract


Abstract. University in Thailand experience a cross-culture where the language, norms, customs and habits are different and can be a good thing for students from Indonesia to be reliable. This study aims to look at the patterns of cross-cultural communication carried out by Indonesian students at Mahidol University and to categorize the factors that are supporting and hindering students in communication in the campus environment. The communication pattern of communication is carried out using a qualitative methodology with a case study approach. The technique of finding informants using the snowball technique determines the first informant to be the key informant and then asks for the next informant. Because the Indonesian Embassy in Bangkok and Permitha (Thai Indonesian Student Association) data on Indonesian students are confidential. The results of this study interview Indonesian students studying at Mahidol University with 4 Hofstede cultural patterns, namely, 1) the power distance of the Thai state is low, which means that Thai students are more likely to see their equal status, 2) avoidance of middle Thai state uncertainty when they are students. Indonesia interacts to feel tolerance and also trust and build relationships easily, 3) Thailand is a collectivism where Indonesian students interact with Thai students. More than socialization, even though they are outside the 'members', then 4) masculinity-femininity of Thailand is including femininity because the communication process carried out by students is dominant in maintaining relationships with other people. The pattern of cross-cultural communication carried out by Indonesian students who study at Mahidol University has challenges, even though Indonesian students are included in the International Program that uses English, but differences in accents, cultures, different habits make Indonesian students experience difficulties but they keep up with the times and the social need to communicate is a supporting factor.

Keywords: Cross-Cultural Communication, Students, Mahidol University Thailand, sampling snowball

Abstrak. Komunikasi lintas budaya dapat terjadi pada saat kondisi kebudayaan yang berbeda bahasa, norma, adat istiadat, dan kebiasaan. Mahasiswa asal Indonesia yang menempuh pendidikan di Universitas Mahidol Thailand mengalami komunikasi lintas budaya dimana bahasa, norma, adat istiadat dan kebiasaan yang berbeda dan dapat menjadi kendala mahasiswa asal Indonesia untuk berinteraksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi lintas budaya yang dilakukan mahasiswa Indonesia di Universitas Mahidol dan untuk mengkategorisasikan faktor yang menjadi pendukung dan penghambat mahasiswa dalam berkomunikasi di lingkungan kampus. Untuk mengetahui pola komunikasi tersebut dilakukan dengan metodologi kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik mencari informan menggunakan teknik snowball menentukan informan pertama yang menjadi key informan dan kemudian menanyakan untuk informan berikutnya. Karena Kedutaan Besar Republik Indonesia Bangkok dan juga Permitha (Perhimpunan Mahasiswa Indonesia Thailand) data mahasiswa Indonesia itu bersifat rahasia. Hasil dari penelitian ini melalui wawancara mahasiswa Indonesia yang studi di Universitas Mahidol dengan pola budaya 4 Hofstede dimensi dari pola budaya yaitu, 1) power distance negara Thailand rendah yang berarti mahasiswa Thailand lebih cenderung untuk melihat persamaan disbanding statusnya, 2) uncertainty avoidance negara Thailand menengah pada saat mahasiswa Indonesia melakukan interaksi merasakan toleransi dan juga kepercayaan dan mudah menjalin hubungan, 3) negara Thailand termasuk Collectivism dimana pada mahsiswa Indonesia melakukan interaksi mahasiswa Thailand bersikap lebih sosialisasi meskipun berada di luar ‘anggota’, lalu 4) masculinity-femininity negara Thailand termasuk femininity karena proses komunikasi yang dilakukan oleh mahasiswanya dominan menjaga hubungan dengan orang lain. Pola komunikasi lintas budaya yang dilakukan oleh mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan di Universitas Mahidol memiliki tantangan tersendiri, alam berkomunikasi meskipun mahasiswa Indonesia termasuk ke Program Internasional yang menggunakan Bahasa Inggris namun perbedaan accents, budaya, kebiasaan yang berbeda membuat mahasiswa Indonesia mengalami kesulitan tetapi seiring berjalannya waktu dan kebutuhan sosial untuk berkomunikasi menjadi faktor pendukung.

Kata Kunci: Komunikasi Lintas Budaya, Mahasiswa, Universitas Mahidol Thailand, sampling snowball.


Keywords


Komunikasi Lintas Budaya, Mahasiswa, Universitas Mahidol Thailand, sampling snowball.

Full Text:

PDF

References


Cangara, Hafied. 2014. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Moleong, L. J. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remana Rosdakarya.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian : Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tyas, Dhian. 2018. Metodelogi Penelitian: Penelitian Kontemporer Bidang Ekonomi dan Bisnis. Banyumas: CV. Pena Persada Redaksi.

Yusuf, A. Muri. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan. Jakarta: Prenadamedia Group.

Liliweri,Alo. 2005. Prasangka & Konflik: Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat Multikultur. Yogyakarta: LKiS Yogyakarta.

Purwanto, Djoko. 2006. Komunikasi Bisnis. Surakarta: Penerbit Erlangga.

Gudykunst, William B. 2003. Cross-Cultural and Intercultural Communication.

Carlifornia: Sage Publications Inc.

Ahmadi, Dadi. 2005. “Interaksi Simbolik: Suatu Pengantarâ€. Jurnal Vol. 9, No. 2 Desember 2008.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v7i1.25240

Flag Counter   Â