Pemasangan Iklan Glosis Café And Resto Di Play99ers Radio Bandung

Zalsa Natasha Luthan, Zulfebriges Zulfebriges

Abstract


Abstract. Radio is the most practical mass media, because radio can be heard anywhere and anytime. Almost all radios in Bandung prioritize young people's market segmentation. Ads that are broadcast on the radio are no less interesting than other social media, because now the radio is starting to return its existence among teenagers-adults. This studuy aims to find out the reasons why Glosis Café and Resto choose Bandung radio play99ers as a promotional medium for several contracts. This study uses a qualitative research method with a case study approach, which is to explore deeper, find out some of the factors or reasons underlying the selection of 99ers as a promotional medium of Glosis. Data collection techniques used in this study were interviews, observation, documentation, and literature study. The subject of the research is Glosis, and supporting informants to see the truth of the data are certainly needed from the 99ers who offer directly to Glosis. The results showed that Glosis chose radio media because, now radio has many platforms such as YouTube, Instagram and Twitter. The marketing strategy uses advertising, sales promotion, events and experiences, personal selling, interactive marketing, and direct marketing. Another strategy is seen from the market grouping based on geographic, demographic, and psychological segmentation. The concept of the ad provided by 99ers for Glosis is none other than the 99ers superior program offering, also held an event that makes Glosis as a place of support for the show.

Keywords: Radio Media, Advertising, Communication.


Abstrak. Radio menjadi media massa paling praktis, karena radio dapat di dengarkan dimana saja dan kapan saja. Hampir semua radio di Bandung mengutamakan segmentasi pasar anak muda. Iklan yang disiarkan di radio tidak kalah menarik dari media sosial lain, karena sekarang ini radio mulai kembalikan eksistensi nya di kalangan remaja-dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu alasan, mengapa Glosis Café and Resto memilih play99ers radio Bandung sebagai media promosi  hingga beberapa kali kontrak.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus, yaitu ingin menggali lebih dalam, mencari tahu beberapa faktor atau alasan yang mendasari terpilihnya 99ers sebagai media promosi dari Glosis.  Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Subjek penelitiannya yaitu pihak dari Glosis, juga informan pendukung untuk melihat kebenaran data tentu nya diperlukan dari pihak 99ers yang memberikan penawaran langsung kepada pihak Glosis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Glosis memilih media radio karena, sekarang ini radio memiliki banyak platform seperti youtube, Instagram dan twitter. Strategi pemasaran yang dilakukannya menggunakan advertising, sales promotion,  events and experinces, personal selling, interactive marketing, dan direct marketing. Strategi lainnya dilihat dari pengelompokkan pasar berdasarkan geographic, demographic, dan psyhcographic segmentation. Konsep iklan yang diberikan 99ers kepada Glosis tidak lain dari menawarkan program unggulan 99ers, juga mengadakan event yang menjadikan Glosis sebagai support venue untuk acaranya.

Kata Kunci: Media Radio, Iklan, Komunikasi




Keywords


Media Radio, Iklan, Komunikasi

Full Text:

PDF

References


Aprilia, A. (2017). Persaingan Antara Program Acara Harian Radio Swasta di Kota Malang. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9). https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Cindy Kartika Ningrum, 2019. (2016). Strategi Komunikasi Pemasaran Radio Dalam Meningkatkan Minat Pemasang Iklan (Studi Kasus Radio Perkasa FM Tulungagung).

Doi Dori, A. (2012). UPAYA - UPAYA YANG DILAKUKAN STASIUN RADIO DALAM MENJARING PEMASANG IKLAN KEPADA PENDENGAR (Suatu Studi pada PT. Radio Chakra Bhuwana Malang). Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Tribhuwana Tunggadewi, 1(1), 7–19.

Effendy, Onong Uchjana. 1991. Radio Siaran Teori dan Praktek. Bandung: CV Mandar Maju.

Jefkins, Frank. 1996. Periklanan, Edisi 3. Jakarta: Erlangga, halaman 20.

Kotler dan Amstrong. 2004. Prinsip-prinsip Marketing, Edisi Ketujuh. Penerbit Salemba

Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid I. Edisi ke 13. Jakarta: Airlangga.

Mursid, M. 2014. Managemen Pemasaran. Jakarta: Bumi Aksara, halaman 33-37.

Prisgunanto, Ilham. 2006. Komunikasi Pemasaran: Strategi dan Taktik. Bogor: Ghalia

Petra, U. K., Yuwono, R. F., Komunikasi, P. I., Kristen, U., & Surabaya, P. (2014). Kabar Jawa Pos Terhadap Masyarakat Surabaya. E-Komunikasi, 2(1), 1.

Ririn, G. (2003). Pengaruh komunikasi pemasaran terpadu terhadap perilaku konsumer. 259–264.

Zulfebriges. (2003). “Political advertisingâ€: Strategi Partai Politik dalam Pemilu.Mediator, 4(2), 247–258.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v6i2.22288

Flag Counter   Â