Representasi Kekerasan terhadap Pasangan Dalam Film Posesif

Teta Darmayani, Rini Rinawati

Abstract


Abstract. Possessive movie is Psychological drama Indonesia featuring the story of teen romance brutal although bitter, but this is the reality presented by the director to the audience so that the audience can be more aware of the element of possessiveness packing into films. Possessive is not a regular romance film. Two teens met and fell in love, then jealousy and conflict started over. Be outstanding when the jealousy of male companions began inflamed by jealousy against time with wasted by a diving career, to the jealousy of differences university selection. Feeling of wanting to have that to be in this extreme extent described by palpable and vulgar, which ironically is still very close to our daily life. The purpose of this study to determine how the scene Representation of Violence occurring on Film "Possessive"The method used in this study is a qualitative research method using a semiotic approach to analyze the results of this study using the theory of John Fiske formed by the data Level Reality, Level Representation, and Level Ideology in the movie "possessive" in representing Violence to pair.
Discussion of Reality Level, the code of behavior of the violent scenes in Lala is seen in the first scene, which is when in this first scene, seen the code of conduct committed by Yudish towards Lala. Discussion of Level Representation, In each scene using an average camera angle initially takes a picture of a conversation between two people namely, Yudish and Lala. You can see the Two ShotClose-Up camera code. Discussion of the Level of Ideology, In each scene it appears that there is an ideology that appears to be a strong and weak party that is between Yudish and Lala, where shown Yudish Yudish considered rude treating Lala, he felt as a dominant man in a relationship

Keywords: Representation, Violence, Possessive the Movie.

Abstrak. Film Posesif merupakan film drama Psikologis Indonesia menampilkan kisah percintaan remaja yang brutal walaupun pahit namun ini adalah kenyataan yang disampaikan oleh sutradara kepada penonton agar penonton dapat lebih aware terhadap adanya unsur posesif yang di kemas ke dalam film. Posesif adalah bukan film romansa biasa. Dua remaja bertemu lalu jatuh cinta, untuk kemudian cemburu serta konflik mulai merangkak naik. Menjadi luar biasa ketika kecemburuan terhadap sahabat laki-laki mulai meradang hingga kecemburuan terhadap waktu bersama yang terbuang oleh karir loncat indah, hingga kecemburuan terhadap perbedaan pilihan universitas. Perasaan ingin memiliki yang berada dalam taraf ekstrem ini digambarkan dengan gamblang dan vulgar, yang secara ironis masih sangat dekat dengan keseharian kita. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana Representasi adegan Kekerasan yang terjadi pada Film “Posesif†Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan semiotika untuk menganalisis hasil penelitian ini menggunakan teori John Fiske yang dibentuk oleh data-data Level Realitas, Level Representasi, dan Level Ideologi pada film “Posesif†dalam merepresentasikan kekerasan terhadap pasangan. Pembahasan Level Realitas, Kode perilaku adegan kekerasan pada Lala terlihat pada scene pertama yaitu saat Pada scene pertama ini, terlihat kode prilaku yang dilakukan oleh Yudish terhadap Lala. Pembahasan Level Representasi, Pada setiap scene rata-rata menggunakan angle kamera awalnya mengambil gambar percakapan antara dua orang yaitu, Yudish dan Lala. Terlihat kode kamera Two ShotClose-Up. Pembahasan Level Ideologi, Pada setiap scene terlihat bahwa ada sebuah ideologi yang ditampilkan merupakan pihak yang kuat dan lemah yaitu antara Yudish dan Lala, di mana diperlihatkan Yudish Yudish dianggap kasar memperlakukan Lala, dia merasa sebagai seorang laki-laki yang dominan dalam sebuah hubungan.

Kata Kunci: Representasi, Kekerasan, Film Posesif


Keywords


Representasi, Kekerasan, Film Posesif

Full Text:

PDF

References


Baksin, Askurifai. 2007. Membuat Film Indie Itu Gampang. Jakarta: Jasa Grafika Indonesia.

Fiske, John. 2014. Pengantar Ilmu Komunikasi. Edisi Ketiga. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Nurudin. 2011. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Rajawali Pers.

Rakhmat, Jalaludin. (2008). Psikologi Komunikasi (Edisi Revisi). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sobur, Alex. 2017. Semiotika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Ismujihastuti, Granita Dwisthi dan Mahadian, Adi Bayu. 2015. “Representasi Wanita Dalam Sampul Album Raisa†dalam jurnal e-Proceeding of Management : Vol.2, No.1 April 2015 (hal 994)

Sapril. 2011. “Komunikasi Interpersonal Pustakawan†dalam jurnal Iqra’ Vol. 05, No.01 Mei 2011 (hal 2)




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.18647

Flag Counter   Â