Penerapan Pengendalian Kualitas Menggunakan Metode Fault Tree Analysis (Fta) Dan Failure Mode And Effects Analysis (FMEA) untuk Meminimasi Cacat pada Produk Sweater (Studi Kasus : Home Industry Era Baru Q95)

Erlangga Setiawan, Yan Orgianus, Dewi Shofi Mulyati

Abstract


Abstract. Knitting industry Binong Jati, is the small and medium industry (IKM) in Bandung. Bandung city known as the city of fashion, does have a considerable potential to develop the industry. One is knit clothing produced by the small and medium industry craftsmen (IKM) in industrial centers Knitted Binong Jati Bandung, one of them i.e. is New Era Q95 which is home are knit in producing teak binong shirt and sweater knit. The conditions experienced by the company's current profit decline and namely the opportunities lost because of consumer quality loss, especially product sweaters. Where is the number of defects exceeding the limits of tolerance of disability set of 2%, whereas the increase in disability up to the month of september 2017 i.e. amounting to 4.42%. The proper method to be able to solve the above problems needed a method that can reduce failure rates. The selected method is by using the method of Fault Tree Analysis (FTA) and the method of Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Based on the results of the data processing the obtained value of the Risk Priority Number (RPN) the highest of setriap type and cause of the defect. The value of the RPN was used as reference to perform the improvements that the company prioritized for more in the future in order to manage the occurrence of product failure or defect that be bad for the company.

Keywords: Quality Control, FMEA FMEA Sweater Knit.

 

 

Abstrak. Industri rajut Binong Jati, merupakan industri kecil menengah (IKM) yang ada di Kota Bandung. Kota Bandung yang dikenal sebagai kota fashion, memang memiliki potensi yang cukup besar untuk mengembangkan industri pakaian. Salah satunya adalah pakaian rajutan yang diproduksi oleh para pengrajin industri kecil menengah (IKM) di sentra industri Rajutan Binong Jati Bandung, salah satunya yaitu adalah Era Baru Q95 yang merupakan indutri rumahan rajut di binong jati yang memproduksi baju dan sweater rajut. Kondisi yang dialami perusahaan saat ini yaitu adanya penurunan profit dan peluang kehilangan konsumen dikarenakan penurunan kualitas, terutama produk sweater. Dimana jumlah kecacatan melebihi batas toleransi kecacatan yang telah ditetapkan sebesar 2%, sedangkan kenaikan kecacatan sampai dengan bulan september 2017 yaitu sebesar 4,42%. Metode yang tepat untuk dapat memecahkan permasalahan diatas diperlukan suatu metode yang dapat mengurangi tingkat kegagalan. Metode yang dipilih yaitu dengan menggunakan metode Fault Tree Analysis (FTA) dan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Berdasar hasil pengolahan data didapat nilai Risk Priority Number (RPN) tertinggi dari setriap jenis dan penyebab cacat. Nilai RPN tersebut dijadikan sebagai acuan untuk melakukan langkah perbaikan yang lebih diprioritaskan untuk perusahaan dimasa yang akan datang guna meminimasi terjadinya kegagalan produk atau kecacatan yang berdampak buruk bagi perusahaan.

Kata Kunci : Pengendalian Kualitas FMEA, FMEA Sweater Rajut.


Keywords


Pengendalian Kualitas FMEA, FMEA Sweater Rajut

Full Text:

PDF

References


Gaspersz, V., 2005. Total Quality Manajemen. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Yamit, Zulian. 2001, Manajemen Kualitas Produk dan Jasa, Yogyakarta: Ekonosia.

Assauri, S., 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Priyanta, D., 2000. Keandalan dan Perawatan. Surabaya : Institut Teknologi Surabaya.

Blanchard, B. S., 2004. Logistics Engineering And Management. 6th Edition. New Jersey : Pearson Prentice Hall.

McDermott, R. E., 2009. The Basic of FMEA. Edisi Kedua. USA: CRC Press.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/ti.v0i0.9967

Flag Counter    Â