Perancangan Penilaian Kinerja Karyawan Berdasarkan Kompetensi Spencer dengan Metode Analytical Hierarchy Process di Pd Kebersihan Kota Bandung

Idham Zainurrachman

Abstract


Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor penting untuk meningkatkan produktivitas kinerja suatu organisasi. Maka dari itu, diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mempunyai kompetensi tinggi karena keahlian atau kompetensi akan dapat mendukung peningkatan prestasi kinerja karyawan. Pentingnya peran aktif SDM, maka perlu adanya pengelolaan SDM sehingga dapat memberikan hasil kinerja yang optimal bagi perusahaan. Penerimaan jasa pelayanan pengelolaan sampah yang didapat tidak sesuai dengan target yang ditetapkan dan lebih parahnya terjadi penerunan dari tahun 2013-2015. Penilaian kinerja oleh PD Kebersihan Kota Bandung hanya mengacu pada program kerja yang sudah tersedia ,Metode kompetensi Spencer digunakan karena pada penelitian ini akan melihat karakteristik kinerja individu (karyawan PD Kebersihan Kota Bandung) Analitycal Hierarcy Proses (AHP) digunakan karena data penelitian masukan yang diberikan berupa data kualitatif . Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, wawancara, observasi, dan studi pustaka. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknis analisis deskriptif dan teknik analisis inferensial. Hasil dari penelitian ini adalah: (1) Nilai bobot dari kompetensi utama menunjukan bahwa hasil kemampuan teknis memiliki bobot terbesar, yaitu 75,67 %, dan kemampuan manajerial sebesar 24,33 %.  (2) Kemampuan manajerial memiliki lima unsur criteria kompetensi, yaitu fleksibilitas dengan bobot 16.53 %, percaya diri dengan bobot 53.92 %, kerjasama kelompok dengan bobot 11.72 %, empati 9.08 %, dan pengendalian diri dengan bobot 8.75 %.(3) Kemampuan teknis sebagai kriteria dengan penekanan lebih, memiliki lima unsur kriteria kompetensi , yaitu berpikir analitis dengan bobot 11.17 %, proaktif / inisiatif dengan bobot 60.31 %, komitmen terhadap organisasi dengan bobot 7.51 %, orientasi kepuasan pelanggan dengan bobot 9.18 %, dan semangat berprestasi dengan bobot 11.83 %. (4) Penilai adalah mereka yang dianggap ahli dan memahami mengenai jabatan – jabatan yang diteliti. Pada PD. Kebersihan Kota Bandung yang bertindak sebagai penilai adalah kepala bidang penagihan. Penilaian prestasi kinerja karyawan menggunakan metode rating scales yang memudahkan penilai menilai karyawan dengan berdasarkan nilai bobot dari masing – masing kriteria kompetensi.   


Keywords


Penilaian Kinerja, Analithichal Hierarchy Process,PD.kebersihan.

References


Asra dan sumiati. 2007. Metode Pembelajaran Pendekatan Individual. Bandung: Rancaekek Kencana.

Nurmianto, E., 2006. Perancangan Penilaian Kinerja Karyawan Berdasarkan Kompetensi Spencer dengan Metode Analytical Hierarchy Process. Jurnal Teknik Industri. 8(1),h.40- 45.

Mangkunegara, A.P., 2009. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung : PT. Refika Aditama

& Fresh di Jakarta dan Sekitarnya dengan Menggunakan Consumer Decision Model. Jurnal Ekonomi Perusahaan. Volume IV Nomor




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/ti.v0i0.8498

Flag Counter    Â