Penerapan Metode Six Sigma dalam Perbaikan Kualitas Produk (Studi Kasus : PT. Krakatau Wajatama)

Mia Sumiati

Abstract


Abstract. The sense of problems which PT.Krakatau Wajatama are quality problems on plain & fin bar mill. The companies today is not currently using a particular method to solve the quality  problems plain & fin bar mill. Before the repair was did obtainable sigma value as big as 3,06 and DPMO value 59859,98 for plain bar mill and then for fin bar mill obtainable sigma value 3,09 and DPMO value 56918,43. Therefore, in this reserach using six sigma method with the step are using DMAIC, to be intended can repair plain & fin bar mill quality at PT.Krakatau Wajatama. On the Define (D) step was did manufacture description of the production process, charting SIPOC. On the Meausre (M) step was did perfomance calculation before the repaired DPMO average. On the analyze (A) step was did repair prioritization  Critical To Quality (CTQ) and looking for the cause of disablement on plain & fin bar mill with using fishbone diagram. The result of this research was show the transformation on sigma value as big as 0,24 every 2 months on the period 2 years for raise sigma value 6,00. On the Improve (I) step was using (Failure Mode and Effect Analisys) FMEA, with the purpose for identification required every needs  and recomemended action who gives after can be directly fixed on every part or division at PT.Krakatau Wajatama. The last repired was Control (C) with the function for control every step in the proposal suitable with SOP. Tha transformation number in this research show the step DMAIC can gives the proposal which better on the repair plain & fin bar mill quality.


Abstrak. Permasalahan yang dihadapi oleh PT. Krakatau Wajatama adalah masalah kualitas pada Baja Tulangan (Bar Mill) Polos dan Sirip. Perusahaan saat ini belum menggunakan metode tertentu untuk menyelesaikan permasalahan kualitas Baja Tulangan (Bar Mill) polos dan sirip. Sebelum dilakukan perbaikan diperoleh nilai sigma sebesar 3,06 dan nilai DPMO 59859.98 untuk baja tulangan polos sedangkan untuk baja tulangan sirip didapat nilai sigma sebesar 3,09 dan nilai DPMO 56918.43. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan metode Six Sigma dengan tahapan yang digunakkan yaitu DMAIC, dimaksudkan dapat memperbaiki kualitas Baja Tulangan (Bar Mill) Polos dan Sirip di PT. Krakatau Wajatama. Pada tahap Define (D) dilakukan pembuatan deskripsi proses produksi, pembuatan diagram SIPOC. Tahap Measure (M) dilakukan perhitungan performansi sebelum dilakukan perbaikan berupa rata-rata DPMO. Pada tahap Analyze (A) dilakukan penentuan prioritas perbaikan Critical To Quality (CTQ) dan mencari penyebab terjadinya kecacatan pada Baja Tulangan (Bar Mill) polos dan Sirip dengan membuat digram sebab-akibat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya perubahan pada nilai sigma sebesar 0,24 setiap 2 bulan sekali dalam jangka waktu 2 tahun untuk mencapai 6,00 sigma. Tahap Improve (I) tindakan perbaikan yang dilakukan adalah penggunaan (Failure Mode and Effect Analisys) FMEA, dengan tujuan agar dapat teridentifikasi setiap kebutuhan yang diperlukan dan Recommended Actions yang diberikan dapat langsung tertuju pada setiap bagian atau divisi di perusahaan PT. Krakatau Wajatama. Setelah dilakukan perbaikan dilakukan tahapan terakhir yaitu Control (C) yang berfungsi untuk mengontrol setiap tahapan dalam usulan dilaksanakan sesuai dengan SOP. Perubahan angka pada penelitian ini menunjukkan tahapan DMAIC mampu memberikan usulan yang lebih baik dalam perbaikan kualitas Baja Tulangan (Bar Mill) Polos dan Sirip.


Keywords


fishbone, FMEA, six sigma, DPMO and quality

References


Assauri, Sofjan. 1998. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Buffa, E. dan Sarin, R. 1996. Manajemen Operasi dan Produksi Modern, Jilid 1. Edisi ke- 8. Jakarta : Binarupa Aksara.

Erlangga.

Garvin & Davis. 2005. Manajemen Mutu Terpadu. Terjemahan M.N. Nasution.

Gaspersz, Vincent, 2005. Total Quality Management. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Harry M and Schroeder R (2000). Six Sigma-The Break-through Management Strategy Revolutionizing the World’s Top Corporations. Doubleday. New York, USA.

Jay Heizer, Barry Render, 2005, Operation Management, 7th ed, Prentice Hall, New Jersey.

Pande, Peter S. and Larry Holpp. 2003. Berfikir Cepat Six Sigma. Terjemahan. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Sukanto Reksohadiprodjo. 2000. Kasus Manajemen Perusahaan. Yogyakarta : BPFE.

Suyadi Prawirosentono, 2001. Manajemen Operasi : Analisis dan Studi Kasus, edisi ke 3 cetakan ke 1, Jakarta ; PT Bumi Aksara.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/ti.v0i0.6226

Flag Counter    Â