Perancangan Ulang Desain Produk Kemasan Cup Susu Pasteurisasi KPBS Pangalengan dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) (Studi Kasus: Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS) Pangalengan)

Rini Rahmadania, Dewi Shofi Mulyati, Asep Nana Rukmana

Abstract


Abstract. Nowadays, customers are more interested to a product with unique and interesting design in order to attract a person’s interest to purchase a product. The company must have a strategy to develop or innovation on the existing product in order to compete with other competitors to offer a qualified product that is suitable with the demands and needs of the customer. Koperasi Peternak Bandung Selatan Pangalengan (KPBS) is a cooperative that produces fresh milk.The product made by KPBS has several flaws such as the unattractive design, which dated back to it’s launching. Therefore, the company and consumers would like to have a brand new design on the KPBS cup milk package. Based on the information below, this research attempts to provide inputs or innovation to the design of the cup milk package based on consumer preference. The method is based on a 4 phase Quality Function Deployment (QFD), comprised of: product planning, component planning and production planning. Questionnaires are employed as the tool to retain data gathering in the field. Data processing and analysis reveals that there is 3 (three) alternative package of KPBS Pangalengan pasteurized milk which is plastic cup, plastic bottle and tetra pack. Consumer demand and preference, along with company market goals have elected polypropylene based plastic cups as the best alternative for packaged milk.


Abstrak. Pada saat ini konsumen lebih tertarik pada suatu produk dengan desain yang unik, menarik sehingga meningkatkan minat seseorang untuk membeli suatu produk tersebut. Perusahaan harus memiliki strategi atau melakukan inovasi terhadap produk yang ada saat ini sehingga dapat bersaing dengan pesaing lainnya untuk menawarkan suatu produk yang berkualitas dan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan. KPBS (Koperasi Peternak Bandung Selatan) Pangalengan merupakan sebuah koperasi yang menghasilkan produk fresh milk (susu segar) yang memproduksi beberapa produk susu pasteurisasi KPBS yang tersedia dalam beberapa kemasan. Produk yang dihasilkan oleh KPBS terutama desain kemasan cup memiliki kelemahan yaitu desain yang digunakan pada kemasan cup susu pasteurisasi kurang menarik, desain yang digunakan sudah merupakan desain lama sejak dikeluarkannya susu kemasan cup KPBS, sehingga pihak perusahaan dan para konsumen menginkan adanya  perubahan pada desain kemasan cup susu KPBS. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk melakukan perbaikan atau melakukan inovasi terhadap desain kemasan cup susu pasteurisasi sesuai dengan keinginan konsumen. Metode yang digunakan adalah Quality Function Deployment (QFD), terdiri dari 4 (empat) fase, yaitu : perencanaan produk, perencanaan komponen, perencanaan proses dan perencanaan produksi. Alat yang digunakan dalam proses pengambilan data dilapangan adalah kuesioner. Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis didapatkan 3 (tiga) alternatif kemasan untuk susu pasteurisasi KPBS Pangalengan yaitu kemasan cup plastik, botol plastik dan box/kardus (Tetra Pack). Berdasarkan kebutuhan dan keinginan konsumen serta disesuaikan dengan target pasar perusahaan maka didapatkan alternatif kemasan  terbaik yaitu kemasan cup plastik berbahan dasar polypropylene.


Keywords


Quality Function Deployment (QFD)

References


Besterfield, Dale H, dkk, 1999, Total Quality Management, Second Edition, Pretice Hall Intternational, Inc, New Jersey.

Cohen, Lou, “Qualiy Function Deployment : How To Make QFD Work For Youâ€, Addison-Wesley Publishing Company, 1995.

Dapartemen Perindustrian, 2009, Roadmap Industri Susu. Jakarta. Tersedia Pada: http://www.agro.kemenperin.go.id/421-ROADMAP-INDUSTRI-SUSU (Diakses tanggal 4 April 2016)

Dudung, Agus.,2012. Merancang Produk. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Fajar, Zahreza., Sholeh Mohammad dan Widyastuti, Naniek. 2014. Analisis Kualitas Layanan Website BTKP-DIY Menggunakan Metode Webqual 4.0, Jurnal Jarkom, 1(2), h.177.

Ganesha,2012. Teknologi Pembotolan Pada Botol Minuman, [online] Tersedia pada: [diakses 6 September 2016]

Ginting, Rosnani.,2010. Perancangan Produk. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Haming, Murdifin dan Nurnajamuddin, Mahfud.,2014. Manajemen Produksi Modern Operasi Manufaktur dan Jasa. Edisi Pertama. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Harsokoesomo, Darmawan., 2004. Pengantar Perancangan Teknik (Perancangan Produk). Edisi Kedua. Bandung: ITB.

Kasnodihardjo, 1993. Langkah-langkah Menyusun Kuesioner, Media Litbangkes, III (2), h.21-26

KPBS Pangalengan, 2011. Latar Belakang KPBS Pangalengan. Tersedia Pada: http://www.kpbs.co.id/ (Diakses tanggal 4 April 2016)

Meidasari., 2014. Usulan Desain Produk Sepatu Pantofel Wanita Dengan Pendekatan Quality Function Deployment (QFD) Di Cv. Madas. Universitas Islam Bandung.

Nirma, Kuriawati. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Dan Dampaknya Terhadap Loyalitas Konsumen. Bangkalan., h.49.

Rivai, Bachtiar N., 2011, Upaya peningkatan kualitas pelayanan jasa angkutan penumpang dengan metode Quality Function Deployment (QFD) di Baraya Travel. Universitas Islam Bandung

Robert,T.,2008.Tetra Pak Utamakan Kualitas, [online] Tersedia pada:< http://ekonomi.inilah.com/read/detail/30368/tetra-pak-utamakan-kualitas> [diakses 6 September 2016]

Team Asisten Praktikum Perancangan Sistem Manufaktur “Modul Praktikum Perancangan Sistem Manufakturâ€. Laboratorium Sistem Produksi Program Studi Teknik Industri Unisba, Bandung, 2014.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/ti.v0i0.5659

Flag Counter    Â