Perancangan Waktu Istirahat Berdasarkan Beban Kerja pada Stasiun Pengeboran Home Industry Koswara Sikat

Abstract

Abstract. Home Industry Koswara Sikat conducted the production process in Kadung Sikat Village, Pasir Biru Village, Cibiru District, Bandung City. Based on the interview, the operator felt bored, lost enthusiasm for work, aches in the arms and fatigue in the eyes due to doing work that repeatedly repeated for a long time so it requires adequate rest time to eliminate fatigue in the aching eyes. Measurement of mental workload was carried out using the NASA-TLX (Task Load Index) and 10 pulses to determine physical workload and determine additional rest periods based on leniency factors. The mental workload calculation results show that the mental burden experienced by all the operors falls into the high category that requires improvement. The results of measurements of the physical workload of all operators produce% CVL (cardiovasulair load) and HRR (Hearth Rate Reserve) in the 30% -60% category of this category which means it needs improvement. Proposed improvement is given by increasing rest time for all operators at the drilling station so that the operator can work well. The current rest period given by the company is 60 minutes, from 12.00 WIB - 13.00 WIB. The proposed additional rest period is 21.9 minutes, divided into 4 short breaks for 5-6 minutes at 10:00 WIB, 11.00 WIB, 14.00 WIB and 16.00 WIB.

Keywords: NASA-TLX (Task Load Index), 10-beats Method, rest periods

 

Abstrak. Home Industry Koswara Sikat melakukan proses produksi di Kampung Kadung Sikat, Kelurahan Pasir Biru, Kecamatan Cibiru Kota Bandung. Berdasarkan wawancara, operator merasa jenuh, kehilangan semangat bekerja, pegal- pegal pada lengan dan kelelahan pada mata karena melakukan pekerjaan yang terus menerus berulang dalam waktu yang cukup lama sehingga membutuhkan waktu istirahat yang cukup untuk menghilangkan kelelahan pada mata rasa pegal. Pengukuran beban kerja mental dilakukan dengan menggunakan metode NASA-TLX (Task Load Index) dan 10 denyut untuk mengetahui beban kerja fisik dan penentuan waktu istirahat tambahan berdasarkan faktor kelonggaran. Hasil perhitungan beban kerja mental menunjukkan bahwa beban mental yang dialami oleh semua opertor masuk dalam kategori tinggi sehingga memerlukan perbaikan. Hasil pengukuran beban kerja fisik semua operator menghasilkan % CVL (cardiovasulair load) dan HRR (Hearth Rate Reserve) pada kategori 30%-60% kategori tersebut yang diartikan membutuhkan perbaikan. Usulan perbaikan yang diberikan yaitu dengan menambah waktu istirahat untuk semua operator pada stasiun pengeboran sehingga operator dapat bekerja dengan baik. Waktu istirahat saat ini yang diberikan oleh perusahaan adalah 60 menit, dari jam 12.00 WIB-13.00 WIB. Usulan waktu istirahat tambahan yaitu 21,9 menit, dibagi menjadi 4 kali istirahat pendek selama 5-6 menit pada pukul 10.00 WIB, 11.00 WIB, 14.00 WIB dan 16.00 WIB.

Kata Kunci: NASA-TLX (Task Load Index), Metode 10 Denyut, Waktu Istirahat