Perbaikan Kualitas pada Produk Pembuatan Tas Backpack Menggunakan Metode Statistical Quality Control (SQC) dan Failure Mode And Effect Analysis (FMEA)

Andri Ramdani, Mohamad Satori, Nur Rahman As'ad

Abstract


Abstract. In the business or company world, quality or product quality and productivity are the keys to success for a company's production system. Raffa Bag is a company that has small and medium businesses in the bag manufacturing industry. The company produces three types of bags, namely backpacks, travelports, and small bags for cosmetic tools. The total production produced during March 2019 to April 2019 was 12425 products and the products produced had a failure percentage of 10.8%. The percentage value exceeds the tolerance limit set by the company that is equal to 2%. There are 4 types of defects in Backpack bags, which are not strong stitches, sloping stitches, dirty materials and accessories defects. The disability is caused by human factors, machine factors and material factors. Defects that are found in the product will cause the quality of the product to decrease. Therefore, it is necessary to improve the quality to reduce defects in backpack bags. The method used to identify the cause of the defect is the statistical quality control (SQC) method. After knowing the causes of disability, improvements were made using Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). The results of the FMEA will produce the highest Risk Priority Number (RPN), which serves as a reference for taking corrective actions. Based on the results of data processing and analysis found the highest type of defect in the less strong stitches with the cause of disability operators are less thorough, inexperienced, and there is no SOP of work with an RPN value of 392. Types of oblique stitch defects with disability causes less experienced, less thorough, and interference machines with an RPN value of 336. Types of gross material defects with disability cause does not maintain cleanliness and no SOP of work with an RPN value of 320. Type of accessory defects with disability causes there is no SOP of work with an RPN value of 180. From the calculation of the highest RPN value, improvements were made using 5W + 1H for each type of disability, one of which was to supervise the production area, read the machine, and make an SOP for each production activity.

Keywords: Quality, Statistical Quality Control (SQC), Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)

Abstrak . Dalam dunia bisnis atau perusahaan, kualitas atau mutu produk dan produktivitas adalah kunci keberhasilan bagi sistem produksi sebuah perusahaan. Raffa Bag merupakan perusahaan yang memiliki usaha kecil menengah dalam bidang industri konveksi tas. Perusahaan ini memproduksi tiga jenis tas yaitu backpack, travelport, dan tas kecil untuk alat kosmetik. Jumlah produksi yang dihasilkan selama bulan maret 2019 sampai April 2019 sebanyak 12425 produk dan produk yang dihasilkan memiliki persentase kegagalan sebesar 10,8%. Nilai persentase tersebut melebihi batas toleransi yang ditetapkan oleh perusahaan yaitu sebesar 2%. Terdadap 4 jenis kecacatan pada produk tas Backpack yaitu jahitan kurang kuat, jahitan miring, bahan kotor dan cacat assesoris. Kecacatan tersebut diakibatkan oleh faktor manusia, faktor mesin dan faktor material. Kecacatan yang terdapat pada produk akan mengakibatkan kualitas produk tersebut menurun. Maka dari itu diperlukan perbaikan kualitas untuk mengurangi kecacatan pada produk tas Backpack. Metode yang digunakan untuk mengindentifikasi penyebab cacat adalah metode statistical Quality Control (SQC). Setelah diketahui penyebab-penyebab kecacatan maka dilakukan perbaikan menggunakan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Hasil dari FMEA akan menghasilkan nilan Risk Priority Number (RPN) tertinggi yang menjadi acuan prioritas pengambilan tindakan perbaikan. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data didapakan jenis cacat tertinggi pada jahitan kurang kuat dengan penyebab kecacatan operator kurang teliti, kurang berpengalaman, dan tidak ada SOP pekerjaan dengan nilai RPN sebesar 392. Jenis cacat jahitan miring dengan penyebab kecacatan kurang berpengalaman, kurang teliti, dan gangguan mesin dengan nilai RPN sebesar 336. Jenis cacat bahan kotor dengan penyabab kecacatan tidak menjaga kebersihan dan tidak ada SOP pekerjaan dengan nilai RPN sebesar 320. Jenis cacat assesoris dengan penyebab kecacatan tidak ada SOP pekerjaan dengan nilai RPN sebesar 180. Dari hasil perhitungan nilai RPN tertinggi tersebut dibuat usulan perbaikan dengan menggunakan 5W+1H untuk setiap jenis kecacatan, salah satunya melakukan pengawasan secara rutin di area produksi, memeriksa keadaan mesin, membuat SOP untuk setiap kegiatan produksi.

Kata Kunci: Kualitas, Statistical Quality Control (SQC), Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)


Keywords


Kualitas, Statistical Quality Control (SQC), Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)

Full Text:

PDF

References


Fandy, Tjiptono. 2002. Strategi Pemasaran, Cetakan Keenam. Yogyakarta: Andi Offset

Assauri, Sofjan. (1998). Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Tanadi, Hendi (2015). Pengendalian Kualitas. Graha Ilmu

Buffa, Elwood S. dan Sarin, Rakesh K., 1996, Manajemen Operasi dan Produksi Modern, Edisi Kedelapan, Jilid Satu, Binarupa Aksara, Jakarta.

Ishikawa, Kaoru, 1989. Teknik Penuntun Pengendalian Mutu. Penerbit PT. Mediyatama Sarana Perkasa, Jakarta

Aprilliyanti, I. 2018. Perbaikan Kualitas untuk Meminimasi Kecacatan Produk Hangtag dengan Menggunakan Fault Tree Analysis (FTA) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Bandung.

Vikri, riandadari. 2018. Penerapan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dalam Meminimalisir Cacat Produk Paving Block k300-T6 di PT.Ase Gresik. Surabaya.

Zeth, H. 2018. Perbaikan Pengendalian Kualitas Produk Glass Ware dengan Menggunakan Alat Bantu Seven Quality Control Tools dan Metode Failure Mode and Effevts Analysis (FMEA) (Quality Function Deployment) (Studi Kasus : CV.Lestari Glass). Bandung.

Bakhtiar, S. 2013. Analisa Pengendalian Kualitas Dengan Menggunakan Metode Statistical Quality Control (SQC). Aceh

Santoso dan Fitri. 2010. Penerapan Metode Statistical Quality Control (SQC) Untuk Peningkatan Kualitas Proses Assembly SIDM Di PT IEI.

Iqbal, M. 2018. Analisis Pengendalian Kualitas Dengan Metode Statistical Quality Control (Studi Kasus Pada UD 2003). Surakarta.

Nastiti, H, 2014. Analisis Pengendalian Kualitas Produk Dengan Metode Statistical Quality Control (Studi Kasus Pada PT “X†Depok). Jakarta.

Hidayat, M.A. 2011. Usulan perbaikan Kualitas Produk Cetatakan Di CV. Aditya Media Dengan Menggunakan Metodelogi Six Sigma DMAIC, UIN Sunan Kali Jaga. Yogyakarta.

Gaspersz, Vincent, 2001, Total Quality Management, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Heizer, J ., dan B, Render, (2013). Operation Management-Manajemen Operasi. Edisi




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/ti.v0i0.19800

Flag Counter    Â