Perbaikan Kualitas Produk Buku dengan Menggunakan Metode Six Sigma

Puput Fitriani, M Dzikron, Dewi Shofi Mulyati

Abstract


Abstract. PT Remaja Rosdakarya is a company engaged in printing. The main products produced by PT Remaja Rosdakarya is a book product. Problems that occur in PT Remaja Rosdakarya is the quality of book products. Disability experienced is divided into two, namely defects in the book cover and defects in the contents of the book. In maintaining product quality, measures need to be taken to minimize the disability caused. Six Sigma method is one method that is used to target 3.4 failures per million opportunities for the products produced and efforts to produce products that are zero defect. The results of the calculation of the current condition obtained a sigma value of 3.81 and the value of DPMO 13000. The Six Sigma method has 5 stages, namely DMAIC. In Define (D) stage, a description of the production process is made, making a SIPOC diagram. Stage Measure (M) performs performance calculations. The Analyze stage (A) determines the priority of Critical To Quality (CTQ) repairs and looks for disability by making a causal diagram. Improve Stage (I) that is improvement using (Failure Mode and Effect Analysis) FMEA, aiming to identify every need needed. The last stage is Control (C) which functions to control each stage in the proposal that is carried out according to the SOP. Improvements made by the company are carried out for better product results.
Keywords: Six sigma, FMEA, and Fishbone Printing Industry

Abstrak. PT Remaja Rosdakarya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang percetakan. Produk utama yang dihasilkan oleh PT Remaja Rosdakarya adalah produk buku. Permasalahan yang terjadi di PT Remaja Rosdakarya adalah kualitas pada produk buku. Kecacatan yang dialami terbagi menjadi dua, yaitu cacat pada cover buku dan cacat pada isi buku. Dalam menjaga kualitas produk perlu dilakukan tindakan meminimasi kecacatan yang ditimbulkan. Metode Six Sigma merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menuju target 3,4 kegagalan per sejuta kesempatan terhadap produk yang dihasilkan dan upaya menghasilkan produk yang zero defect. Hasil perhitungan kondisi saat ini diperoleh nilai sigma sebesar 3,81 dan nilai DPMO 13000. Metode Six Sigma memiliki 5 tahapan yaitu DMAIC. Pada tahap Define (D) dilakukan pembuatan deskripsi proses produksi, pembuatan diagram SIPOC. Tahap Measure (M) dilakukan perhitungan performansi. Tahap Analyze (A) menentukan prioritas perbaikan Critical To Quality (CTQ) dan mencari terjadinya kecacatan dengan membuat diagram sebab-akibat. Tahap Improve (I) yaitu perbaikan dengan menggunakan (Failure Mode and Effect Analisys) FMEA, bertujuan agar teridentifikasi setiap kebutuhan yang diperlukan. Tahapan yang terakhir adalah Control (C) berfungsi untuk mengontrol setiap tahapan dalam usulan yang dilaksanakan sesuai SOP. Perbaikan yang dilakukan perusahaan dilakukan untuk hasil produk yang lebih baik.

Kata kunci: Six sigma, FMEA, Fishbone dan Industri Percetakan.


Keywords


Six sigma, FMEA, Fishbone dan Industri Percetakan

Full Text:

PDF

References


Garvin, & Davis. (2005). Manajemen Mutu Terpadu. Terjemahan M.N. Nasution. Jakarta: Erlangga.

Gasperz, Vincent. (2002). Pedoman Implementasi Program Six Sigma Terintegrasi

dengan ISO 9001:2000,MBNQA, dan HACCP. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Gaspersz, Vincent. (2005). Total Quality Management. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Assauri, S. (1998). Manajemen Operasi dan Produksi. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Ceha, R. (2014). Pengantar Teknik Industri. Bandung: Universitas Islam Bandung.

Feigenbaum, & Armand V. (2002). Kendali Mutu Terpadu. Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.

Garvin, & Davis. (2005). Manajemen Mutu Terpadu. Terjemahan M.N. Nasution. Jakarta: Erlangga.

Gasperz, Vincent. (2002). Pedoman Implementasi Program Six Sigma Terintegrasi

dengan ISO 9001:2000,MBNQA, dan HACCP. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Gaspersz, Vincent. (2005). Total Quality Management. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Harry, M. J. & R. Schroeder. (2000). Six Sigma-The Break-through Management StrategyRevolutionizing the World’s Top Corporations. New York, USA: Doubleday.

Hezier, J., & Render, B. (2006). Operations Management (Manajemen Operasi). Jakarta: Salemba Empat.

Latief, Y. (2009). Penerapan Pendekatan Metode Six Sigma dalam Penjagaan Kualitas pada Proyek Konstruksi. Depok: Universitas Indonesia.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/ti.v0i0.18656

Flag Counter    Â