Penerapan Metode Six Sigma dalam Perbaikan Kualitas Produk Kain Grey di PT. Prosper Biotech IndonesiaPenerapan Metode Six Sigma dalam Perbaikan Kualitas Produk Kain Grey di PT. Prosper Biotech Indonesia

Muhammad Yusuf Taufiq, Dewi Shofi, Asep Nana Rukmana

Abstract


Abstract. Problems faced by PT. Indonesian Biotech Prosper is a quality problem in Gray Fabric. The company currently has not used certain methods to solve the quality problem of Gray Fabric. Before repairing, the sigma value is 4.32 and the DPMO value is 2,425.13 for Gray Fabric. Therefore this study uses the Six Sigma method with the stages used, namely DMAIC, intended to improve the quality of Gray Fabrics at PT. Indonesian Biotech Prosper. In the Define (D) stage, a description of the production process, SIPOC diagram is made. The Measure (M) stage is performed by calculating the performance before making improvements in the form of the average DPMO. In the Analyze (A) stage, the determination of the priority of Critical To Quality (CTQ) improvement is done and look for the cause of the defect in the Gray Fabric by making a causal digram. The results of this study indicate a change in the sigma value of 1.68 every 3 months within a period of 1 year to reach 6.00 sigma. Improve phase (I) the corrective action taken is the use of (Failure Mode and Effect Analisys) FMEA, with the aim that it can be identified for every need that is needed and the Recommended Actions that are given can be directly directed to each part or division in the company PT. Indonesian Biotech Prosper. After the improvement is done the last stage is Control (C) which functions to control each stage in the proposal carried out in accordance with the SOP. Changes in the numbers in this study indicate that the DMAIC stage is able to provide better proposals for improving the quality of Gray Fabrics.

Keywords : fishbone, FMEA, six sigma, DPMO, quality.

 

Abstrak. Permasalahan yang dihadapi oleh PT. Prosper Biotech Indonesia adalah masalah kualitas pada Kain Grey. Perusahaan saat ini belum menggunakan metode tertentu untuk menyelesaikan permasalahan kualitas Kain Grey. Sebelum dilakukan perbaikan diperoleh nilai sigma sebesar 4,32 dan nilai DPMO 2.425,13 untuk Kain Grey. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan metode Six Sigma dengan tahapan yang digunakkan yaitu DMAIC, dimaksudkan dapat memperbaiki kualitas Kain Grey di PT. Prosper Biotech Indonesia. Pada tahap Define (D) dilakukan pembuatan deskripsi proses produksi, pembuatan diagram SIPOC. Tahap Measure (M) dilakukan perhitungan performansi sebelum dilakukan perbaikan berupa rata-rata DPMO. Pada tahap Analyze (A) dilakukan penentuan prioritas perbaikan Critical To Quality (CTQ) dan mencari penyebab terjadinya kecacatan pada Kain Grey dengan membuat digram sebab-akibat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya perubahan pada nilai sigma sebesar 1,68 setiap 3 bulan sekali dalam jangka waktu 1 tahun untuk mencapai 6,00 sigma. Tahap Improve (I) tindakan perbaikan yang dilakukan adalah penggunaan (Failure Mode and Effect Analisys) FMEA, dengan tujuan agar dapat teridentifikasi setiap kebutuhan yang diperlukan dan Recommended Actions yang diberikan dapat langsung tertuju pada setiap bagian atau divisi di perusahaan PT. Prosper Biotech Indonesia. Setelah dilakukan perbaikan dilakukan tahapan terakhir yaitu Control (C) yang berfungsi untuk mengontrol setiap tahapan dalam usulan dilaksanakan sesuai dengan SOP. Perubahan angka pada penelitian ini menunjukkan tahapan DMAIC mampu memberikan usulan yang lebih baik dalam perbaikan kualitas Kain Grey.

Kata kunci: Tulang Ikan, FMEA, six sigma, DPMO, kualitas.


Keywords


Tulang Ikan, FMEA, six sigma, DPMO, kualitas.

Full Text:

PDF

References


Assauri, Sofjan. 1998. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Buffa, E. dan Sarin, R. 1996. Manajemen Operasi dan Produksi Modern, Jilid 1. Edisi ke- 8. Jakarta : Binarupa Aksara.

Garvin & Davis. 2005. Manajemen Mutu Terpadu. Terjemahan M.N. Nasution.

Erlangga.

Gaspersz, Vincent, 2005. Total Quality Management. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Harry M and Schroeder R (2000). Six Sigma-The Break-through Management Strategy Revolutionizing the World’s Top Corporations. Doubleday. New York, USA.

Jay Heizer, Barry Render, 2005, Operation Management, 7th ed, Prentice Hall, New Jersey.

Pande, Peter S. and Larry Holpp. 2003. Berfikir Cepat Six Sigma. Terjemahan. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Sukanto Reksohadiprodjo. 2000. Kasus Manajemen Perusahaan. Yogyakarta : BPFE.

Suyadi Prawirosentono, 2001. Manajemen Operasi : Analisis dan Studi Kasus, edisi ke 3 cetakan ke 1, Jakarta ; PT Bumi Aksara.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/ti.v0i0.12414

Flag Counter    Â