Perbaikan Kualitas Produk Tepung Kaolin dengan Metode Fault Tree Analysis (FTA) dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) di PT.Industri Mineral Indonesia Provinsi Bangka Belitung

Bayu Bayu, Asep Nana Rukmana, Iyan Bachtiar

Abstract


Abstract. Quality is a characteristic and overall character of a product that affects the ability of the product to satisfy certain needs. So the company must always maintain and improve the quality of its products.PT.Industri Mineral Indonesia is a company engaged in mining and laundering kaolin. Kaolin flour is the final product of the production process. The amount of production in June to August is 756,250 kg or 756.25 tons of kaolin meal. The quality of kaolin flour based on three categories is residue, brightness and water content of kaolin flour. The quality standards of kaolin flour to be maintained and increased for moisture content should be less than 0.02, for residues should be below 0.09 and for brightness to be above 80.00. From the production of 756.25 tons, there are quality of moisture content of 72.48% and 195.000 kg of kaolin flour, for the brightness of 63.15% and 162.500 kg while for the residue of 61.65% and 165.000 kg. Methods that can be used to overcome the product quality degradation is to identify the cause of disability by using Fault Tree Analysis (FTA) method and to make improvement priority of cause of quality degradation using Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) method while the improvement proposed using 5W + 1H . Based on pengelolahan and data analysis found cause of high residue content that is dirty work area, sowing with Cause Micron Seperator (CMS) and high machine usage intensity with RPN indigo of 168. Causes low brightness level is the control of material that is not maximal and use of fuel not maximal with RPN value of 294. While for the cause of high moisture content that is old machine, do not do machine maintenance and high machine usage intensity with RPN value equal to 392

Keywords: Quality, kaolin flour, residue, water content and brightness   

 

Abstrak. Kualitas merupakan suatu ciri dan karakter menyeluruh dari suatu produk yang  mempengaruhi kemampuan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan tertentu. Sehingga perusahaan harus senantiasa menjaga dan meningkatkan kualitas produknya. PT.Industri Mineral Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan dan pencucian kaolin. Tepung kaolin merupakan produk akhir dari proses produksi. Jumlah produksi pada bulan Juni sampai Agustus sebesar 756,25 ton tepung kaolin. Kualitas tepung kaolin berdasarkan tiga kategori yaitu residu, kecerahan dan kadar air tepung kaolin. Standar kualitas tepung kaolin yang harus dijaga dan ditingkatkan untuk kadar air harus kurang dari 0,02, untuk residu harus dibawah 0,09 dan untuk kecerahan harus diatas nilai 80,00. Dari produksi 756,25 ton terdapat kualitas kadar air sebesar 72,48% dan 195.000 kg tepung kaolin, untuk kecerahan sebesar 63,15% dan 162.500 kg sedangkan untuk residu sebesar 61,65 %  dan 165.000 Kg. Metode yang dapat digunakan untuk mengatasi penurunan kualitas produk yaitu dengan mengidentifikasi penyebab kecacatan dengan menggunakan metode Fault Tree Analysis (FTA) dan untuk membuat prioritas perbaikan dari penyebab penurunan kualitas menggunakan metode Failure Mode and Effect  Analysis (FMEA) sedangkan usulan perbaikan menggunakan metode 5W + 1H. Berdasarkan pengelolahan dan analisis data didapatkan penyebab kandungan residu yang tinggi yaitu area kerja kotor, penaburan dengan Cause Micron Seperator (CMS) dan  intensitas penggunaan mesin tinggi dengan nila RPN sebesar 168. Penyebab tingkat kecerahan rendah adalah kontrol material yang tidak maksimal dan penggunaan bahan bakar yang tidak maksimal dengan nilai RPN sebesar 294. Sedangkan untuk penyebab kandungan kadar air tinggi yaitu mesin tua, tidak dilakukan perawatan mesin dan intensitas penggunaan mesin tinggi dengan nilai RPN sebesar 392.

Kata Kunci : Kualitas, tepung kaolin, residu, kadar air dan kecerahan


Keywords


Kualitas, tepung kaolin, residu, kadar air dan kecerahan

Full Text:

PDF

References


Anugrah, N. R., Fitria L., dan Desrianty A., 2015. Usulan Perbaikan Kualitas Produk Menggunakan Metode Fault Tree Analysis (FTA) Dan Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) Di Pabrik Roti Bariton, Jurnal Online Teknik Industri ITENAS, [online] Tersedia pada:

/914> [Diakses 01 Maret 2017]

Arman, Hakim, Nasution, dan Yudha Prasetyawan. 2008. Perencanaan Dan Pengendalian Produksi. Edisi 1. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Assauri, S., 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Besterfield, D. H., 2003. Total Quality Management. Third Edition. Ohio: Prentice Hall.

Pande, P. S., 2003. The Six Sigma Way. Yogyakarta. Andi.

Kolarik, W. J., 2003. Creating Quality: Process Design for Results. New York: McGraw-Hill.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/ti.v0i0.11828

Flag Counter    Â