Komunikasi Instruksional dalam Pengajaran Sejarah

Fajar Dwi Soni Sehabudin, Maman Suherman

Abstract


Abstract.Communication and education is deeply connected since the purpose of education will only be achieved if communication is handled properly. There is several techniques in communication and one of them includes instructional communication. As a subsidiary of education communication, this type of communication emphasizes on the effect of behavioral change as the main goal of instructional communication it self. The identification of this research is whether the history teacher possesses credibility, communication skills, motivation, media and instructional communication method in the teaching process and State Senior Highschool 8 Bandung.The researcher utilizes descriptive-quantitative research method. Data are gathered through questionnaires distributed to 80 students taught by Mr. Tubagus, interview with Mr. Tubagus Arief Rachman Fauzy, S.Pd as the subject informant, direct observation of the instructional communication method applied by the history teacher and literature study. Research results showed that the history teacher has positive credibility. Students also considered the history teacher to be a savvy communicator from his skills to create a comfortable and communicative situation. The teacher has made successful attempts to motivate his students to study. He also presented interesting instructional communication media, as opposed to other teachers such as wayang, travelling history, video stop motion, history musicalization and comics, which appealed students. Other method such as discussion and et cetera is adjusted based on the taught materials. The researcher would suggest that the history teacher as an expert in history lesson to instill more confidence in the students, the teacher should restrain his language and insert more materials that stimulate the students aside from slightly interesting materials. Media and method application maybe applied more frequently.

Abstrak.Komunikasi dengan pendidikan sangatlah erat kaitannya, karena suatu tujuan pendidikan akan terlaksana apabila komunikasi dilakukan dengan baik. Ada beberapa teknik dalam berkomunikasi salah satunya adalah komunikasi instruksional, komunikasi instruksional merupakan turunan dari komunikasi pendidikan, komunikasi ini menekankan pada efek perubahan perilaku sebagai tujuan utama dari komunikasi instruksional itu sendiri. Identifikasi masalah dari penelitian ini yaitu apakah guru sejarah memiliki kredibilitas, keterampilan berkomunikasi, motivasi, media dan metode komunikasi instruksional dalam proses belajar mengajar di SMA Negeri 8 Bandung. Metode penelitian yang peneliti gunakan yaitu deskriptif-kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui angket yang disebarkan ke 80 murid yang diajar oleh Bpk. Tubagus, wawancara langsung dengan informan yang ingin diteliti yaitu guru sejarah Bpk. Tubagus Arief Rachman Fauzy, S.Pd, observasi dengan terjun langsung ke lapangan melihat proses komunikasi instruksional yang dilakukan oleh guru sejarah dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kredibilitas yang dimiliki guru sejarah sudah cukup baik. Peserta didik pun menganggap guru sejarah memiliki keahlian dalam berkomunikasi, Upaya yang dilakukan guru sejarah dalam memotivasi siswa untuk belajar pun dinilai cukup berhasil. Media komunikasi instruksional yang digunakannya pun dinilai menarik dimana dalam pemberian tugasnya guru sejarah menggunakan beberapa media yang berbeda dengan guru lainnya seperti wayang, travelling history, video stop motion, musikalisasi sejarah dan komik yang dianggap mampu menarik perhatian peserta didik. Penggunaan metode seperti diskusi dan lain lain disesuaikan dengan materi yang disampaikan. Saran yang diajukan peneliti adalah lebih menanamkan lagi kepercayaan di diri murid agar murid lebih percaya bahwa guru sejarah merupakan orang yang ahli di bidang mata pelajaran sejarah, bahasa yang digunakan harus lebih dikontrol serta lebih sering menyisipkan materi yang benar-benar merangsang peserta didik tidak hanya berupa pertanyaan-pertanyaan yang menarik perhatian. Penggunaan media dan metode harus lebih sering digunakan.


Keywords


Instructional Communication, History, Method

References


Ardianto, Elvinaro. 2010. Metodologi Penelitian untuk Public Relations. Cetakan Ketiga. Bandung: Simbiosa Rekatama Media

Darmawan, Deni. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Djamarah, Syaifuf Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Effendi, Onong Uchjana. 2011. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Iriantara, Yosal dan Usep Syaripudin. 2013. Komunikasi Pendidikan. Bandung: Simbiosa Rekatama Media

Komala. Lukiati. 2009. Ilmu Komunikasi “Perspektif, Proses, dan Konteks. Bandung: Widya Padjajaran.

Muhammad, Arni. 2015. Komunikasi Organisasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Mulyana, Deddy. 2012. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset

Rakhmat, Jalaluddin. 2012. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Rohani, Ahmad. 2014. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Ruswandi. 2013. Psikologi Pembelajaran. Bandung: CV Cipta Pesona Sejahtera.

Sadiman, Arief Dkk. 2006. Media Pendidikan “Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannyaâ€. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Soeharto, Karti. 1995. Komunikasi Pembelajaran Peran dan Keterampilan Guru dalam Kegiatan Pembelajaran. Surabaya: CV. Karunia

Supriadie, Didi dan Deni Darmawan. 2012. Komunikasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Uno, Hamzah B. 2012. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Yusup, Pawit M. 1990. Komunikasi Pendidikan dan Komunikasi Instruksional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Yusuf, Pawit M. 2010. Komunikasi Instruksional Teori dan Praktik. Jakarta: PT. Bumi Aksara




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.6164

Flag Counter   Â