Komunikasi Publik dalam Program Kajian Ladies Day

Retno Sukmarama Utami, Teguh Ratmanto

Abstract


Abstract.The phenomenon of saturation of the propaganda can be seen in the reduction of pilgrims were present in studies of Islam. It is inevitable phenomenon of saturation pilgrims to come in studies of Islam can be seen by still using the old understanding of propaganda generally interpreted as boring speech. The speech is very closely related to propaganda for lectures have the same shape with a speech that is equally only one communicator and listen to voice mail is a broad audience. Speech is one form of public communication, if speech is considered boring for Islamic studies it will be difficult to invite pilgrims arrive at the study of Islam. And we all know the origin of the word propaganda is invited. Thus if the speech is a form of public communication, the preaching and lecturing is one form of public communication. Deddy Mulayana reinforced with the opinion of the book An Introduction to Communication Studies which says that public communication is communication between a speaker with a large number of people (the audience) who can not be identified individually, so communication is often referred to speeches, lectures or lecture (general). The research objective: first, to find out how the systematic processing of public communications in the Ladies Day program and the second study, to find out how the heuristic processing of public communications within the study program Ladies Day. Methodology This study uses descriptive analytical study with data analysis techniques percentage of single table. The results of this study: first, processing systematic public communications within study programs Ladies Day, judging from the responses of pilgrims on the systematics message communicator is still not good, interlude expense in the study were still stiff, style delivery of content studies are still stiff, use of supporting materials such studies hadisth and Quran less propagated and verbal contact / face Ustadzah Haneen with pilgrims still stiff and secondly, processing heuristics public communications within study programs Ladies Day, judging from the responses of pilgrims about the statement Ustadzah Haneen pitched firmly to the pilgrims on the provision of a Muslim woman in Islam can not be accepted by the congregation well, the solution provided Ustadzah Haneen through the study material is still not acceptable to the pilgrims well and motivation delivered by Haneen Ustadzah Ladies Day in the study cannot be accepted by the congregation well.

Abstrak.Fenomena kejenuhan pada dakwah bisa terlihat pada berkurangnya jamaah yang hadir pada kajian-kajian islam. Tidak dapat dipungkiri fenomena kejenuhan jamaah untuk datang pada kajian-kajian islam bisa terlihat dengan masih menggunakan pemahaman lama umumnya dakwah diartikan sama seperti pidato yang membosankan. Pidato memang sangat erat kaitannya dengan dakwah karena ceramah memiliki bentuk yang sama dengan pidato yaitu sama- sama hanya ada satu komunikator dan yang mendengarkan isi pesannya adalah khalayak luas. Pidato merupakan salah satu bentuk komunikasi publik, jika pidato sudah dianggap membosankan untuk kajian-kajian islam maka akan sulit untuk mengajak jamaah datang pada acara kajian islam. Padahal kita semua tahu asal kata dakwah adalah mengajak. Maka dari itu jika pidato adalah salah satu bentuk komunikasi publik maka dakwah dan berceramah merupakan salah satu bentuk komunikasi publik. Diperkuat dengan pendapat Deddy Mulayana dalam buku Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar yang mengatakan bahwa komunikasi publik adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah besar orang (khalayak) yang tidak bisa dikenali satu persatu, komunikasi demikian sering juga disebut pidato,ceramah atau kuliah (umum). Tujuan penelitian yaitu pertama, untuk mengetahui bagaimana pemrosesan sistematik komunikasi publik dalam program kajian Ladies Day dan kedua, untuk mengetahui bagaimana pemrosesan heuristik komunikasi publik dalam program kajian Ladies Day. Metodologi penelitian ini menggunakan studi deskriptif analitis dengan teknik analisis data prosentase tabel tunggal. Hasil penelitian ini yaitu  pertama, pemrosesan sistematik komunikasi publik dalam program kajian Ladies Day, dilihat dari tanggapan jamaah mengenai sistematika pesan komunikator masih kurang baik, selingan candaan dalam kajian yang masih kaku, gaya penyampaian materi kajian yang masih kaku, penggunaan bahan pendukung materi kajian seperti Hadist dan Al-Quran kurang diperbanyak dan kontak verbal/tatap muka Ustadzah Haneen dengan jamaah masih kaku dan kedua, pemrosesan heuristik komunikasi publik dalam program kajian Ladies Day, dilihat dari tanggapan jamaah mengenai pernyataan Ustadzah Haneen yang bernada tegas kepada jamaah mengenai ketentuan seorang muslimah dalam Islam belum bisa diterima oleh jamaah dengan baik, solusi yang diberikan Ustadzah Haneen lewat materi kajian masih belum bisa diterima oleh jamaah dengan baik dan motivasi yang disampaikan oleh Ustadzah Haneen dalam kajian Ladies Day belum bisa diterima oleh jamaah dengan baik.


Keywords


Descriptive Study, Public Communication, Study Ladies Day

References


Mc. Clelland, Atkinson, Clark & Lowell. (1953). The Achievment Motive. New York: Halsted Press.

Deddy,Mulyana. 2008. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Remaja Rosdakarya: Bandung

Ramdhani, Neila. 2009. “Pembentukan dan Perubahan Sikap,†dalam Jurnal UGM.AC.ID. Tahun 2009 (hal.1-19)

Severin, Werner J & James W. Tankard. 2005. Teori Komunikasi : Sejarah, Metode & Terapan Di Dalam Media Massa. Edisi Kelima. Kencana Prenada Media Group : Jakarta




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.4398

Flag Counter   Â