"City Branding" Bandung sebagai Kota Kreatif Studi Deskriptif Mengenai City Branding Bandung sebagai Kota Kreatif dalam Menarik Wasatawan Domestik ke Kota Bandung

Yuras Dawani, Dadi Ahmadi

Abstract


Abstract.The study is Bandung City Branding as a Creative City. The phenomenon of city branding has entered almost all the big cities in the world, such as New York, Paris, Kuala Lumpur, Hong Kong, Malaysia and Singapore. In a global world, a country or city is not only defined as a set of the population, but also as a great asset. The arrangement of a city or state which is directed at a city branding is required because it can be an income for itself since every treatment and action that lead to the city branding will be related with the increasing of city income itself.This study aims to measure effectiveness and evaluation of Bandung city branding as a creative city in attracting domestic tourists using the theory of Anholt Hexagon. In this case, the goal is to determine Presence, Place, Pulse, prerequisite, Bandung as a creative city for domestic tourists.The methodology is descriptive - quantitative, with collection method through questionnaires, interviews, observation, and literature study. The population of this study is domestic tourists in the city of Bandung about to 5.877.162 in 2015 (Data of tourist visits to town Bandung in Bandung Disbudpar-PPID). The sample size is taken by using the slovin formula which amounts to 100 domestic tourists. The sampling technique is accidental sampling technique, taking samples of anyone or chance encounter ( Rachmat, 2000: 81 ) .The result indicates that the Bandung city branding as a creative city is well, although it couldn’t show the maximum one. This is due to the limitations of the supporting factors. However, based on the reality on the field, Bandung city government and Bandung’s people keep trying to bring forward Bandung as a creative city

Abstrak.Penelitian ini berjudul City Branding Bandung sebagai Kota Kreatif. Fenomena city branding telah memasuki hampir semua kota-kota besar di dunia, seperti New York, Paris, Kuala Lumpur, Hongkong, Malaysia dan Singapura. Dalam dunia global, negara atau kota tidak cuma dipandang sebagai sekumpulan penduduk, namun juga sebuah aset yang bisa di jual. Penataan sebuah kota atau negara yang di arahkan pada sebuah city branding sangat diperlukan karena menjadi salah satu devisa, karena segala perlakuan atau tindakan yang menjurus ke city branding pada akhirnya berkaitan dengan meningkatkan pendapatan kotanya.Penelitian ini bertujuan mengukur efektivitas dan mengevaluasi tentang city branding Bandung sebagai kota kreatif dalam menarik wisatawan domestik dengan menggunakan teori Hexagon dari Anholt. Dalam hal ini tujuannya untuk mengetahui Presence, Place, Pulse, Prerequisite Bandung sebagai kota kreatif bagi wisatawan domestik.Metodologi penelitian ini adalah deskriptif-kuantitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui penyebaran angket, wawancara, obsevasi, dan studi kepustakaan. Populasi penelitian ini adalah, wisatawan domestik di kota Bandung, yang berjumlah 5.877.162 pada tahun 2015 (Data kunjungan wisatawan kekota Bandung Disbudpar Bandung dalam (PPID)). Ukuran sampel yang diambil menggunakan rumus slovin berjumlah 100 wisatawan domestik. Teknik pengambilan sampel adalah teknik accidental sampling yaitu mengambil sampel siapa saja yang ada atau kebetulan ditemui (Rakhmat, 2000: 81).Data yang diperoleh menunjukan bahwa city branding Bandung sebagai kota kreatif adalah baik, meskipun belum bisa dikatakan maksimal. Hal ini karena adanya keterbatasan faktor pendukung. Namun berdasarkan kenyataan di lapangan, pemerintah dan warga kota Bandung terus berusaha untuk memajukan Bandung sebagai kota kreatif.


Keywords


City branding, Bandung City, Creative City.

References


Chaerani, Ratu. 2011. Pengaruh City Branding Terhadap City Image. Disertasi. Program Sarjana Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Rakhmat, Jalaludin. 2000. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Sugiarsono, Joko. 2009. City Branding Bukan Sekedar Membuat Logo dan Selogan. Jakarta: Majalah SWA.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA

Tempo.Co. 2015. Bandung Kota Kreatif Versi Unesco, Ini Target Ridwan Kamil

https://m.tempo.co/read/news/2015/12/14/058727699 /bandung kota- kreatif- versi-unesco-ini-target-ridwan-kamil. Tanggal akses 23 April 2016, pk 21.53.

Yananda, Rahmat dan Salamah, Ummi. 2014. Branding Tempat: Membangun Kota, Kabupaten, dan Provinsi Berbasis Identitas. Jakarta: PT Makna Informasi Indonesia.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.3818

Flag Counter   Â