Pelayanan Digital Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Barat melalui Aplikasi SIMPATIK

Abstract

Abstract. The Office of Investment and One Stop Services of West Java Province has made an innovation by implementing digital services in the form of an application called "SIMPATIK" to address public complaints of ineffective traditional services. With this application, the value of the Community Satisfaction Index (IKM) increases every year and becomes the first application replicated by 18 Provinces in Indonesia. Therefore, this study wants to see the advantages of this SIMPATIK application by finding out how the implementation of digital services in improving service quality, and what obstacles occur in the implementation of licensing for collecting money or goods on a provincial scale. The study uses E-Government theory, new media theory and the theory of applying the concept of digitalization to the public as supporting theories. The method used in this research is qualitative with a case study approach. The results showed that the success factors in implementing this digital service were adequate support, capacity and value factors. These three factors greatly influence the success of implementing digital services through the SIMPATIK application. However, the obstacle occured comes from peopleware, namely miss communication between licensing processors and applicants, and licensing processors with other agencies related to technical considerations. In addition, the applicant's lack of knowledge regarding digital services also becomes another obstacle.

Keywords : Public Services, Digital Services, E-Government, SIMPATIK

Abstrak. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Barat berinovasi menerapkan pelayanan digital dengan membuat aplikasi bernama “SIMPATIK†untuk mengatasi keluhan pelayanan cara tradisional yang tidak efektif. Dengan adanya aplikasi ini nilai Indeks Kepuasan Masyrakat (IKM) menjadi meningkat setiap tahunnya dan aplikasi pertama yang telah direplikasi oleh 18 Provinsi di Indonesia. Berdasarkan keunggulannya, penulis ingin meneliti mengenai pelayanan digital melalui aplikasi SIMPATIK dengan tujuan mengetahui bagaimana pelaksanaan pelayanan digital Dinas PMPTSP Provinsi Jawa Barat dalam meningkatkan mutu pelayanan dan mengetahui hambatan yang terjadi pada pelaksanaan perizinan pengumpulan uang atau barang skala Provinsi. Peneliti menggunakan teori E-Government, teori media baru dan teori penerapan konsep digitalisasi pada publik sebagai teori pendukung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Kualitatiff dengan pendekatan Studi Kasus. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa keberhasilan penerapan pelayanan digital ini didasari oleh faktor support, capacity dan value yang memadai. Ketiga faktor tersebut sangat mempengaruhi keberhasilan penerapan pelayanan digital melalui aplikasi SIMPATIK ini. Namun, ada hambatan yang berasal dari peopleware karena miss communication antara pengolah perizinan dengan pemohon dan pengolah perizinan dengan dinas lain terkait pertimbangan teknis. Selain itu kurangnya pengetahuan pemohon terkait pelayanan digital menjadi salah satu hambatan lain.

Kata Kunci : Pelayanan Publik, Pelayanan Digital, E-Government, SIMPATIK.