KOMUNIKASI ARTIFAKTUAL SEBAGAI CITRA DIRI DOSEN FIKOM UNISBA

Aisyah Octaviani, Tresna Wiwitan

Abstract


Abstrack. The issue in this study is how Fikom Unisba lecturers forming self-image through the appearance or commonly called the artifactual communication. The appearance of these Fikom Unisba lecturers is very interesting to study because it has a different character and taste in deciding what to wear, which certainly a lot of lecturers are dressed up following the current trends. Through this artifactual communication, will be obtained an observation through social identity considerations in managing clothing and take decision in dress up, and make up to create self-image. The theory used in this study is symbolic interaction. The method that researchers used is a qualitative research method through symbolic interaction approach. Informant studied is six lecturers of Fikom Unisba with predetermined characteristics. The results and conclusions in this study is that all six informants form their self-image and social identity through the appearance or artifacts.

Keywords: artifactual communication, symbolic interaction, identity

Abstrak. Pokok pembahasan di dalam penelitian ini adalah bagaimana para dosen Fikom Unisba membentuk citra diri melalui penampilannya atau biasa disebut dengan komunikasi artifaktual. Penampilan dosen Fikom Unisba ini sangat menarik untuk diteliti karena memiliki perbedaan karakter dan selera dalam menentukan apa yang akan dikenakan yang tentunya sekarang ini banyak dosen yang berdandan rapi mengikuti trend yang sedang ada saat ini. Melalui komunikasi artifaktual ini akan diperoleh pengamatan melalui pertimbangan identitas sosial dalam mengelola pakaian, dan mengambil keputusan dalam berpakaian dan make up untuk membangun citra diri, Teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah interaksi simbolik. Metode yang digunakan oleh peneliti yaitu metode penelitian kualitatif melalui pendekatan interaksi simbolik. Informan yang diteliti yaitu enam orang dosen Fikom Unisba dengan kruteria tertentu. Hasil beserta kesimpulan pada penelitian ini yaitu bahwa keenam informan membentuk citra diri dan identitas sosial mereka melalui penampilan atau artefak.

Kata kunci: komunikasi artifaktual, interaksi simbolik, identitas


References


Barnard, Malcolm. 2011. Fashion Sebagai Komunikasi. Cara Mengkomunikasikan Identitas Sosial, Seksual, Kelas, dan Gender. Yogyakarta: Jalasutra.

Kefgen, M. dan P. Touchie – Specht. 1971. Individuality in Clothing Selection and Personal Appearance. A Guide for The Consumer. New York: Macmilan.

Lutan, Rusli. 2003. Self Esteem Yang Sehat: Teknik Pengembangan. Jakarta: Bagian Proyek Peningkatan Mutu Organisasi dan Tenaga Keolahragaan Dirjen Olahraga Depdiknas.

Samovar, Larry A & Richard E.Porter. 2004. Komunikasi Lintas Budaya: Communication Between Culture. Jakarta: Salemba Humanika

Narwoko, dan Susanto. Sosiologi. 2007. Jakarta: Kencana.

Rakhmat, Jalaluddin. 2011. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Robert.A, Baron, and Donn Byrne, 2004. Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga.

Sobur, Alex. 2009. Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Soeprapto, Riyadi. 2002. Interaksionisme Simbolik. Perspektif Sosiologi Modern. Yogyakarta: Averroes Press.

Yusuf dan Nurihsan, Syamsu. 2008. Teori Kepribadian. Bandung: PT. Rosdakarya.

Sumber Lain

Diakses dari http://www.academia.edu/8557096/JURNAL, 14 Desember 2014, 20.30 WIB

Diakses dari http://repository.library.uksw.edu/handle/123456789/2721, 14 Desember 2013, 20.55 WIB




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.166

Flag Counter   Â