Komunikasi Instruksional dalam Pembelajaran di Rumah Mimpi

Abstract

Abstract. Rumah Mimpi Community is a non-formal learning community that cares about the education of underprivileged children. The community of Rumah Mimpi wants kids as they keep learning, even though they are free-spirited at least their spare time is filled by education not just playing. Rumah Mimpi teacher is a member of Dream House which on average still taking the lecture. Although not a profession as a member of Dream House members have a desire to share their knowledge of children.This thesis paper examines how instructional communication is in learning at Rumah Mimpi. This research uses qualitative method with case study approach. Data collecting researcher use interview, observation, literature study and documentation.The results of this research instructional communication conducted by the teacher is the determination of the content by preparing the material to be given to the children where the material is prepared national standard, then the teacher's initial behavior towards attitude by looking at the surrounding circumference and social status and the ability to know the teacher invites children talked up where the material is being studied and even gives test questions to know the ability, then the determination of the strategy in the communication of teachers using pragmatic communication where the communication is humanistic adjust to the character of the child and the environment and organizational unit istruksional done Rumah Mimpi teacher in presenting the material is hierakis from the easiest to the hardest. Obstacles in learning in Rumah Mimpi is the motivation of children who when invited to learn sometimes refuse, and also while learning children lose motivation. And feedback in learning at Rumah Mimpi is always used as an evaluation material by the teachers, so that in the next meeting can be better.

Keywords: Instructional Communication, Dream House Community, Qualitative, Case Study

Abstrak. Komunitas Rumah Mimpi merupakan komunitas belajar non-formal yang peduli terhadap pendidikan anak-anak kurang mampu. Komunitas Rumah mimpi ingin anak-anak seperti mereka tetap belajar, walaupun mereka berjiwa bebas setidaknya waktu luang mereka diisi oleh pendidikan tidak hanya bermain. Pengajar Rumah mimpi merupakan anggota Rumah Mimpi yang rata-rata masih menempuh perkuliahan. Walaupun bukan profesi sebagai guru anggota Rumah Mimpi memiliki keinginan untuk membagikan pengetahuannya terhadap anak-anak. Skripsi ini meneliti tentang bagaimana komunikasi instruksional dalam pembelajaran di Rumah Mimpi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data peneliti menggunakan wawancara, observasi, studi pustaka dan dokumentasi. Hasil penelitian ini komunikasi instruksional yang dilakukan pengajar yaitu penetapan isi dengan mempersiapkan materi untuk diberikan kepada anak-anak dimana materi yang dipersiapkan berstandar nasional, kemudian perilaku mula yang dilakukan pengajar terhadap sikap dengan cara melihat lingkukan sekitar dan status sosialnya dan terhadap kemampuan untuk mengetahuinya pengajar mengajak anak-anak berbicara sudah sampai mana materi yang dipelajari dan bahkan memberi soal test untuk mengetahui kemampuan, kemudian penetapan strategi dalam komunikasi pengajar menggunakan komunikasi pragmatis di mana komunikasinya bersifat humanistik menyesuaikan dengan karakter anak dan lingkungan dan organisasi satuan istruksional yang dilakukan pengajar Rumah Mimpi dalam menyajikan materi sudah hierakis dari yang termudah hingga tersulit. Hambatan dalam pembelajaran di Rumah Mimpi ialah motivasi anak yang saat diajak belajar terkadang menolak, dan juga disaat sedang belajar anak-anak kkehilangan motivasi. Dan umpan balik dalam pembelajaran di Rumah Mimpi selalu dijadikan bahan evaluasi oleh para pengajar, agar dalam pertemuan selanjutnya bisa lebih baik.

Kata Kunci: Komunikasi Instruksional, Komunitas Rumah Mimpi, Kualitatif, Studi Kasus