Tinjauan Fikih Muamalah terhadap Praktek Jual Beli Gadget Tanpa Pajak Bea Cukai di Toko X LG BEC Plaza Kota Bandung

Muhammad Agustriarno

Abstract


Dewasa ini banyak transaksi jual beli yang masih diragukan kesesuaiannya dengan hukum Islam dan belum dipastikan kebolehan ataupun keharamanya. Ada pula bentuk transaksi yang lazim dilakukan oleh sekelompok masyarakat tertentu yang sudah menjadi tradisi, sehingga seolah-olah hal ini dibenarkan walaupun dari sisi syar’i hal ini terlarang. Salah satu bentuk jual beli yang diragukan tersebut adalah jual beli gadget tanpa pajak bea cuka di Toko X BEC Kota Bandung. Satu sisi, termasuk dalam transaksi yang dilarang karena status barang illegal, namun di sisi lain objek barangnya tidak termasuk barang haram (najis) serta rukun syarat jual beli pun sudah terpenuhi secara umum. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dirumuskan permasalahannya ke dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: Bagaimana ketentuan jual beli barang tanpa pajak bea cukai menurut konsep fikih muamalah? Bagaimana pelaksanaan jual beli gadget tanpa pajak bea cukai di Toko X BEC Plaza Kota Bandung? dan bagaimana tinjauan fikih muamalah terhadap praktek jual beli gadget tanpa pajak bea cukai di Toko X BEC Plaza Kota Bandung?Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi, kepustakaan dan wawancara. Data diperoleh melalui studi literatur dan  proses wawancara dengan pihak Toko X dan konsumen, kemudian dikaji dan dianalisis.Simpulan dari penelitian ini adalah pemberlakuan pajak dalam jual beli atau yang disebut dengan istilah pajak bea cukai diperbolehkan menurut fikih muamalah, pelaksanaan jual beli gadget tanpa pajak bea cukai di Toko X BEC Plaza Kota Bandung tidak menyalahi aturan rukun dan syarat jual beli menurut fikih muamalah, dan Tinjauan fikih muamalah terhadap praktek jual beli gadget tanpa pajak bea cukai di Toko X BEC Plaza Kota Bandung adalah sah. Hanya saja apabila mengacu pada kaidah menghindari kemudharatan, maka hendaknya pihak konsumen tidak membeli gadget tanpa pajak bea cukai.


Keywords


Fikih Muamalah, Jual Beli, BEC

References


A. Dzazuli, Kaidah-kaidah Fiqih, CV Alfabeta, Bandung, 2001.

Alma, Bukhari.Dasar-dasar Etika Bisnis Islami. CV. Alfabeta,Bandung, 2003.

Aunul Ma’bud, Shahihul Jami’us Shaghir IX Hadits no: 2895, Darul Fiqri, Beirut, t.th.

Hendi Suhendi, Fikih Muamalah, Pustka Setia, Bandung, 2001.

Irfan Mahmud Ra’ana, Sistem Ekonomi Pemerintahan Umar Ibn Khattab, Pustaka Firdaus, cet. 1,Yogyakarta, 1990.

Muhammad Nasib Ar-rifa’i, Kemudahan Dari Allah – Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir Jilid 2, Gema Insani,Jakarta, 1999.

Rahmad Syafe’i, Ilmu Ushul Fiqih, Pustaka Setia, Bandung. 2001.

https://fajarkrn.wordpress.com/2012/05/24/sejarah-bea-cukai-dan-hukum-bea-cukai-dalam-islam/oleh Ibnu Fajar, diakses pada tanggal 3 Maret 2017.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/syariah.v3i2.6655

Flag Counter   Â