Pengaruh Kinerja Fasilitator dalam Program Seyum Mandiri terhadap Kemandirian Mustahik di Yayasan Mandiri Daya Insani Kota Bandung

Fitri Nur Dini, Eva Fauziyah, Azib Azib

Abstract


Abstract.In distributing productive zakat, zakat fund specifically allocated for productive sectors is certainly needed. Therefore, zakat collectors in amil zakat institutions which participate in managing zakat fund for productive sector should be paid attention. The zakat fund that Mandiri Daya Insani Foundation collected is distributed to mustahiks. As a facilitator in empowering followers’ economy by zakat fund utilization, Mandiri Daya Insani Foundation utilizes the zakat fund to both consumptive and productive areas. It is here the facilitator (amilin) performance is needed very much in order to support mustahiks’ self-reliance related to the distributed productive zakat. Based on the background, the research problem was formulated into the following questions: How is the facilitator’s performance in Senyum Mandiri Program at Mandiri Daya Insani Foundation? What is the empowerment level of mustahiqs’ self-reliance in Senyum Mandiri Program at Mandiri Daya Insani Foundation? And, How is the influence of the facilitator’s performance in Senyum Mandiri Program on mustahiqs’ self-reliance at Mandiri Daya Insani Foundation? . The research methods used were descriptive-analytical and verificative methods by researching facilitator’s performance in Senyum Mandiri Program at Mandiri Daya Insani Foundation and its influence on mustahiks’ self-reliance.The research conclusion was that the facilitator’s performance in Senyum Mandiri Program at Mandiri Daya Insani Foundation has been good. Moreover, the empowerment level of mustahiks’ self-reliance in Senyum Mandiri Program at Mandiri Daya Insani Foundation was moderate, and the influence of facilitator’ performance of Senyum Mandiri Program achieved by amilins at Mandiri Daya Insani Foundation of Bandung Municipality on mustahiks’ self-reliance level was 71.7%. It indicated that the influence level was high enough. The remaining influence of 28.3% was resulted from other factors. 

Abstrak.Dalam pendistribusian zakat produktif, tentunya diperlukan dana zakat yang khusus dialokasikan untuk sektor produktif. Oleh karena itu, penghimpun zakat pada lembaga amil zakat yang ikut mengelola dana zakat untuk sektor produktif perlu diperhatikan. Dengan sumber dana zakat yang berhasil dihimpun, Yayasan Mandiri Daya Insani menggunakan dana tersebut untuk didistribusikan kepada mustahik. Sebagai fasilitator dalam pemberdayaan ekonomi umat melalui pendayagunaan dana zakat, pihak Yayasan Mandiri Daya Insani melakukan pendayagunaan dana zakat kepada hal-hal yang bersifat konsumtif dan pendayagunaan dana zakat yang bersifat produktif. Di sinilah kinerja fasilitator atau amilin sangat diperlukan guna menunjang kemadirian mustahik terkait zakat produktif yang disalurkan. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dirumusan permasalah ke dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut : Bagaimanan kinerja fasilitator dalam program Senyum Mandiri di Yayasan Mandiri Daya Insani ? Bagaimana tingkat pemberdayaan kemandirian mustahiq dalam program Senyum Mandiri di Yayasan Mandiri Daya Insani ? Dan bagaimana pengaruh kinerja fasilitator dalam program Senyum Mandiri terhadap kemadirian mustahiq di Yayasan Mandiri Daya Insani?. Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah mengunakan metode deskriptif-analitis dan verifikatif dengan meneliti kinerja fasilitator pada program Senyum Mandiri di Yayasan Mandiri Daya Insani serta pengaruhnya terhadap kemandirin para mustahik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kinerja fasilitator dalam program Senyum Mandiri di Yayasan Mandiri Daya Insani sudah baik. Kemudian Tingkat pemberdayaan kemandirian mustahiq dalam program Senyum Mandiri di Yayasan Mandiri Daya Insani cukup sedang, dan kinerja fasilitator Program Senyum Mandiri (PSM) yang dilakukan para amilin di Yayasan Mandiri Daya Insani Kota Bandung terhadap tingkat kemandirian mustahiq adalah 71.7%. Hal ini menunjukkan tingkat pengaruh yang cukup tinggi. Kemudian sisanya sebesar 28.3% perubahan yang terjadi pada tingkat kemandirian mustahiq disebabkan oleh faktor lain.


Keywords


Zakat (Alms), Senyum Mandiri Program, Mustahik, and Mustahik’s Self-Reliance.

References


Afzalurrahman. Doktrin Ekonomi Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 1996.

Ahmad Warson Al-Munawwir, Al-Munawwir Ibrahim Mustafa dkk, Mu^jam al- Wasit, Tehran : Al-Maktabah al-Ilmiyah, Yusuf al-Qardhawi, Fiqh al- Zakah , Beirut : Muassasah al-Risalah, 1994, Juz I.

Al-Qur’an al-Karim, Departemen Agama RI, tahun 2000.

Ali, Atabik dan Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer Arab – Indonesia, Yogyakarta: Multi Karya Grafika, 1999.

Al-Qordawi, Yusuf, Hukum dan Fungsi Zakat, Bandung: Mizan, 1991.

Al-Thayyib, Muhammad Syams al-Haq al-Adlzim Abbadi Abu, Aun al-Ma'bud Syarh Sunan Abi Dawud, Bairut: Dar al-Kutub al-Ilmiah, 1415 H.

Baqi, Muhammad Fuad Abdul. 1994. al-Mu’jam al-Mufahris li Alfadh Al- Qur’an. Cet. IV. Beirut: Dar al-Fikr.

Didin Hafiduddin, Panduan Praktis Tentang Zakat, Infak, dan Sedekah, Jakarta : Gema Insani Press, 2001.

Laporan III Majlis Tarjih Muhammadiyah.Tentang ZIS (2005).

M.Amin Rais, Cakrawala Islam Antara Cita dan Fakta, Bandung : Mizan, 1999.

Muhammad bin Yazid bin Abdullah Al-Quzwaini, Sunan Ibnu Mâjah (Bairut: Dar Al-Fikri, 2004), juz 2, Bab Man Istifadu Mâlan.

Sabiq, Said, Zakat dan Pembagiannya, (Bandung; Ma’arif, 1983), Cet.II

Surat Keputusan Dewan Hisbah Persis, Tentang ZIS,(2003).

Hafiduddin, Didin, Zakat Dalam Perekonomian Modern, Jakarta: Gema Insani, 2002.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/syariah.v0i0.3429

Flag Counter   Â