Prinsip Akuntansi dalam Penyajian Laporan Keuangan Neraca pada Baitul Maal Wat Tamwil Berdasarkan Peraturan Menteri KUKM No. 14/PER/K.UKM/IV/2015 tentang Akuntansi Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Dihubungkan dengan Prinsip Akuntansi Syariah (Studi Kasus pada BMT Mutiara Insani)

Annisa Rahmi Danaferus, Neneng Nurhasanah, Neni Sri Imaniyati

Abstract


Abstract.BMT (Baitul Maal Wat Tamwil) as one of the microfinance institutions that are legal entities cooperatives do not yet have specific guidelines governing the presentation of financial statements. The Government through the Ministry of Cooperatives and SMEs then issued General Guidelines for Accounting for Business Savings and Loans and Financing the Sharia for Cooperation in the Ministerial Regulation No. KUKM 14 / PER / K.UKM / IV / 2015. The purpose of this study was to determine the relevance of accounting principles in presenting the financial statements balance sheet at BMT based on the Minister of Cooperatives and SMEs No. 14 / PER / K.UKM / IX / 2015 associated with the accounting principles of sharia, and the application of accounting principles in presenting the financial statements in BMT Mutiara Insani balance sheet based on the Minister of Cooperatives and SMEs No. 14 / PER / K.UKM / IX / 2015 associated with the accounting principles of sharia.The method used is a qualitative approach (case study) the nature of the descriptive analytical research. Source data used are secondary data source that balance financial statements belonging to BMT with data collection techniques used were technical documentation and literature. Data analysis tool used is the triangulation method.  Based on the results of this study concluded that the accounting principles in the Minister of Cooperatives and SMEs No. 14 / PER / K.UKM / IX / 2015 using the accrual basis of accounting (accrual basic) and fair presentation in the financial statements balance sheet, ie the assets must be sorted by degree of liquidity and liabilities must be sorted by time maturities are relevant to accounting principles sharia based on fraternity (ukhuwah), justice ( 'adalah), welfare (maslahah), balance (tawazun), and universalism (syumuliah). The application of accounting principles in presenting the financial statements balance sheet at BMT Mutiara Insani not comply with Regulation No. 14 / PER / K.UKM / IX / 2015 2015 BMT Mutiara Insani using the cash basis (cash basic) in recording transactions, and in the balance sheet presentation of financial statements, Mutiara Insani BMT is not yet right to sort asset components and there are still confused on the account placement of liability and equity components.

Abstrak.BMT (Baitul Maal Wat Tamwil) sebagai salah satu lembaga keuangan mikro yang berbadan hukum koperasi belum memiliki pedoman yang mengatur secara spesifik mengenai penyajian laporan keuanggannya. Pemerintah melalui Menteri Koperasi dan UKM kemudian mengeluarkan Pedoman Umum Akuntansi Usaha Simpan Pinjam Dan Pembiayaan Syariah bagi Koperasi dalam Peraturan Menteri KUKM No. 14/PER/K.UKM/IV/2015. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui relevansi prinsip akuntansi dalam penyajian laporan keuangan neraca pada BMT berdasarkan Peraturan Menteri Koperasi dan UKM No. 14/PER/K.UKM/IX/2015 dihubungkan dengan prinsip akuntansi syariah, serta penerapan prinsip akuntansi dalam penyajian laporan keuangan neraca di BMT Mutiara Insani berdasarkan Peraturan Menteri Koperasi dan UKM No. 14/PER/K.UKM/IX/2015 dihubungkan dengan prinsip akuntansi syariah. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif (studi kasus) dengan sifat penelitian deskriptif analitis. Sumber data yang digunakan adalah sumber data sekunder yaitu laporan keuangan neraca milik BMT dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi dan studi pustaka. Alat analisis data yang digunakan adalah metode triangulasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa prinsip akuntansi dalam Peraturan Menteri Koperasi dan UKM No. 14/PER/K.UKM/IX/2015 menggunakan dasar akrual (accrual basic) dan penyajian wajar dalam laporan keuangan neraca, yaitu asset harus diurut berdasarkan tingkat likuiditas dan kewajiban harus diurut berdasarkan waktu jatuh temponya telah relevan dengan prinsip akuntansi syariah yang berlandasakan pada persaudaraan (ukhuwah), keadilan (‘adalah), kemaslahatan (maslahah), keseimbangan (tawazun), dan universalisme (syumuliah). Penerapan prinsip akuntansi dalam penyajian laporan keuangan neraca di BMT Mutiara Insani belum sesuai dengan Peraturan Menteri No. 14/PER/K.UKM/IX/2015 2015. BMT Mutiara Insani menggunakan dasar kas (cash basic) pada pencatatan transaksinya, dan dalam penyajian laporan keuangan neraca, BMT Mutiara Insani belum tepat dalam mengurutkan komponen asset serta masih ada akun yang tertukar pada penempatan komponen kewajiban dan ekuitas. Kata Kunci: Prinsip Akuntansi Syariah, Laporan Keuangan Neraca, Baitul Maal Wat Tamwil (BMT).


Keywords


Islamic Accounting Principles, Financial Statements Balance, Baitul Maal Wat Tamwil (BMT).

References


Mardani, 2015, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia, Jakarta: Prenadamedia Grup Edisi Pertama.

Neni Sri Imaniyati, 2010, Aspek-Aspek Hukum Bmt (Baitul Maal Wat Tamwil), Bandung: Pt Citra Aditya Bakti.

Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah nomor 14 thn 2015 tentang Akuntansi Simpan Pinjam Dan Pembiayaan Syariah.

Wiroso, 2011, Akuntansi Transaksi Syariah, Jakarta: IAI.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/syariah.v0i0.3393

Flag Counter   Â