Tinjauan Fikih Muamalah terhadap Penyediaan Jasa Tanam Bulu Mata (Eyelash Extension) pada Salon Livi Muslimah

Karenia Salajar, N Eva Fauziah, Fahmi Fatwa Rosyadi

Abstract


Abstract. The phenomenon of the beauty services business, such as eyelash extension services, has emerged from salons. One of them is the Livi Muslimah Salon. The purpose of this study was to determine the provision of eyelash extension services according to muamalah fiqh, the factors that caused the salon to provide eyelash extension services, and muamalah fiqih review of the motivating factors for Livi Muslimah Salon to provide these services. The method used is a qualitative method with data collection techniques, namely interviews, observation and literature study. The results showed that the provision of eyelash extension services did not meet one of the legal requirements for ijarah. Factors causing Livi Muslimah Salon to provide eyelash extension services are as product development to increase revenue, halal assumptions on the salary of eyelash extension services, complementary care products to meet customer desires, the ability of salon owners to do eyelash extensions, the revenue obtained by these services is greater, the confidence to provide eyelash extension services, and the development of fashion trends. Based on muamalah fiqh review, eyelash extension is not included in the dlaruri conditions that are seen in the factors driving the provision of services.Contrary to syara 'and the service status received is considered haram because the provision of eyelash extension services is haraam in Islam.

Keywords: Eyelash extension, muamalah fiqh, ijarah

Abstrak. Fenomena bisnis jasa kecantikan seperti jasa tanam bulu mata (eyelash extension) bermunculan disediakan salon. Salah satunya adalah Salon Livi Muslimah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ketentuan penyediaan jasa tanam bulu mata menurut fikih muamalah, faktor-faktor penyebab salon tersebut menyediakan jasa tanam bulu mata, dan tinjauan fikih muamalah atas faktor pendorong Salon Livi Muslimah menyediakan jasa tersebut. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyediaan jasa tanam bulu mata tidak memenuhi salah satu syarat sah ijarah. Faktor-faktor penyebab Salon Livi Muslimah menyediakan jasa tanam bulu mata adalah sebagai pengembangan produk untuk menambah pendapatan, anggapan halal atas upah jasa tanam bulu mata, pelengkap produk perawatan untuk memenuhi keinginan pelanggan, kemampuan pemilik salon melakukan tanam bulu mata, pendapatan yang diperoleh jasa tersebut lebih besar, adanya kepercayaan diri untuk menyediakan jasa tanam bulu mata, dan perkembangan tren mode. Berdasarkan tinjauan fikih muamalah, tanam bulu mata tidak termasuk pada kondisi dlaruri yang terlihat pada faktor-faktor pendorong penyediaan jasa tersebut. Bertentangan dengan syara’ dan status jasa yang diterima termasuk haram karena penyediaan jasa tanam bulu mata hukumnya haram dalam Islam.

Kata kunci: Eyelash extension, fikih muamalah, ijarah.


Keywords


Eyelash extension, fikih muamalah, ijarah.

Full Text:

PDF

References


Harun. (2017). Fiqh Muamalah. Surakarta: Muhammadiyah University Press.

Suhendi, H. (2016). Fiqh Muamalah. jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Muslich, A. W. (2010). Fiqh Muamalat. Jakarta: Amzah.

Muftisany, H. (2014, oktober 17). Republika. Retrieved from https://www.republika.co.id/berita/dunia-Islam/Islam-digest/14/10/17/ndleey-hukum-membuka-salon-kecantikan-2habis

Qardhawi, Y. (2007). Halal Haram Dalam Islam. Surakarta: Era Intermedia

Suryana, Y., & Bayu, K. (2011). Kewirausahaan: Pendekatan Karakteristik Wirausahawan Sukses. Jakarta: Kencana.

Suryana. (2013). Kewirausahaan Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat

Muslim, I. (n.d.). Hadist Indonesia. Retrieved from https://www.hadits.id/hadits/muslim

Al-Bukhari, M. b. (n.d.). Hadist Indonesia. Retrieved from https://www.hadits.id/hadits/bukhari

Syafe'i, R. (2001). Fiqih Muamalah. Bandung: CV Pustaka Setia.

Abdul Rahman Ghazaly, G. I. (2010). Fiqh Muamalat. Jakarta: Prenada Media Group.

Dzajuli, A. (2017). Kaidah Kaidah Fikih. Jakarta: Kencana.

Al-Bukhari, M. b. (n.d.). Hadist Indonesia. Retrieved from https://www.hadits.id/hadits/bukhari

Muslim, I. (n.d.). Hadist Indonesia. Retrieved from https://www.hadits.id/hadits/muslim




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/syariah.v6i2.23160

Flag Counter   Â