Analisis Hukum Wudhu bagi Pengguna Kosmetik Water Proof Menurut MUI

Maulia Hena Nazeladita, Sandy Rizky Febriadi, Amrullah Hayatudin

Abstract


Abstract. Prayers are the pillars of Islam after the syahada, its position is an important matter. Of course there are things that must be done before praying, namely ablution, one of which is to purify oneself, both body, place and clothing. The formulation of this research is how the law of ablution to use waterproof cosmetics, how to use watertopoof cosmetics among students of the Islamic University of Bandung's Islamic Faculty, how the views of the Indonesian ulama council regarding legal views and the use of water-foam cosmetics among female students. The purpose of this research is to answer the problem formulation. This research uses qualitative research. The results of his research show that each makeup has a different content if there is glue or substances that make a layer so that the layer can cover our skin from being exposed to air, then the actual word that can be used to wash is still not fulfilled. Therefore, there are still substances that prevent water from reaching the skin, so the ablution is not valid, so it is repeated. Makeupuccino cosmetics store always promotes cosmetics at certain events. In the Islamic

 Keywords: Wudu Law, Makeup Water Proof 

Abstrak. Shalat adalah rukun-rukun Islam teragung setelah dua kalimat syahadat, kedudukannya menjadi perkara yang penting. Tentunya ada hal-hal yang harus dilakukan sebelum melaksanakan shalat yaitu berwudhu, salah satunya mensucikan diri, baik badan, tempat dan pakaian. Rumusan penelitian ini adalah bagaimana hokum wudhu menggunakan kosmetik waterproof, bagaimana penggunaan kosmetik waterptoof di kalangan mahasiswi Fakultas Syariah Universitas Islam Bandung, bagaimana pandangan majelis ulama Indonesia tentang pandangan hukum dan penggunaan kosmetik waterptoof dikalangan mahasiswi. Tujuan penelitian ini menjawab rumusan masalah tersebut. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Hasil dari penelitiannya, tiap makeup itu berbeda-beda kandungannya kalau ada lem atau zat-zat yang membuat lapisan sehingga lapisan itu dapat menutupi dari kulit kita terkena air maka sebenarnya kata mencuci/membasuh masih belum terpenuhi. Maka dari itu masih adanya zat yang menghalangi sampainya air pada kulit maka wudhu nya itu belum sah, jadi diulangi lagi.

Kata Kunci : Hukum Wudhu, Makeup Water Proof


Keywords


Hukum Wudhu, Makeup Water Proof

Full Text:

PDF

References


Anshory Umar Sitanggal. (1990). Fiwh Syaf’I Sistematis Bab Thaharah Dan Sholat, Semarang : Cv,Asy Syifa.

Shalih Bin Fauzan. (2005). Ringkasan Fiqh Lengkap, Jakarta : Darul Falah

Syaikh Muhammad Bin Shalih Al-Utsaimin. (2014). Fiqh Thaharah Pembahasan Dari Kitab Dathdzi Al- Jalal Wa Al-Ikram Syarah Bulugul Maram, Jakarta: Darus Sunnah

Buchari Alma.(1994). Ajaran Islam dalam Bisnis, Bandung : Al-Fabeta.

Departemen Agama RI. (2005). Al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: Jumanatul Ali - ART.

Senjiati Ifa Hanifia, Srisusilawati Popon, Idzni Indallah Syadza. (2019). Pengaruh citra merk terhadap keputusan pembelian ditinjau dari pemasaran syariah 212mart. Jurnal Prosiding Hukum Ekonomi Syariah




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/syariah.v6i2.22185

Flag Counter   Â