Analisis Pendapat Imam Syafi’i tentang Jual Beli Emas terhadap Fatwa DSN Nomor: 77/DSN-MUI/V/2010 tentang Jual-Beli Emas secara Tidak Tunai

Rizqi Rivaldi, Sandy Rizki Febriadi, Muhammad Yunus

Abstract


Abstract. Along with the times, the buying and selling of gold is increasingly in demand by the public, both for use as jewelry and as a form of investment, but many people who want to buy gold by installments, giving rise to new transactions, namely buying and selling gold in cash. DSN-MUI has issued a fatwa regarding the sale and purchase of gold in cash. However, Imam Shafi'i disagrees with the practice of buying and selling gold in cash. The purpose of this study was to determine the law of buying and selling gold in cash not according to the ijtihad of the ulama contained in the DSN-MUI fatwa and according to Imam Shafi'i. The research method used is qualitative. The data obtained were sourced from books, articles, journals, websites on the internet relating to the research conducted, as well as the DSN-MUI fatwa regarding the sale and purchase of gold in cash, analyzed and compiled in a descriptive analysis. The results showed that, DSN-MUI issued a fatwa that allowed the sale and purchase of gold in cash by not taking the opinion of contemporary fuqaha scholars through a Plenary meeting on Thursday, 20 Jumadil Late 1431 H / 03 June 2010 M, because according to contemporary scholars at the time This gold has become a commodity tool, not as a means of exchange anymore, by taking the principle of fiqh: "The law revolves (applies) together with the presence or absence of 'illat." and "Adat (community custom) is used as the basis for determining the law", while according to Imam Shafi'i the practice of exchanging gold for gold is not subject to usury on three conditions. First, it is equal to the scale and the value is the same. Second, be spontaneous right away. Third, can be handed over to one another.

Keywords: Gold, buying and selling, DSN-MUI fatwa, Imam Shafi'i

Abstrak. Seiring dengan berkembangnya zaman, jual beli emas semakin banyak diminati oleh masyarakat, baik untuk digunakan sebagai perhiasan maupun digunakan sebagai bentuk investasi, namun banyak masyarakat yang ingin membeli emas dengan cara dicicil, sehingga menimbulkan transaksi baru, yaitu jual beli emas secara tidak tunai. DSN-MUI telah mengeluarkan fatwa tentang jual beli emas secara tidak tunai. Namun, Imam Syafi’i berbeda pendapat tentang praktek jual beli emas  secara tidak tunai tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hukum jual beli emas secara tidak tunai menurut ijtihad para ulama yang tertuang pada fatwa DSN-MUI dan menurut Imam Syafi’i. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Data yang diperoleh bersumber dari buku, artikel, jurnal, situs di internet yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan, serta fatwa DSN-MUI tentang jual beli emas secara tidak tunai, di analisis dan disusun secara deskriptif analisis. Hasil penelitian menunjukan bahwa, DSN-MUI mengeluarkan fatwa yang membolehkan jual beli emas secara tidak tunai dengan mengambil pendapat ulama fuqaha masa kini melalui rapat Pleno pada hari Kamis, tanggal 20 Jumadil Akhir 1431 H/03 Juni 2010 M, karena menurut ulama kontemporer pada saat ini emas sudah menjadi alat komoditas, bukan sebagai alat pertukaran lagi, dengan mengambil kaidah fikih: "Hukum berputar (berlaku) bersama ada atau tidak adanya 'illat." dan  "Adat (kebiasaan masyarakat) dijadikan dasar penetapan hukum.", sedangkan menurut Imam Syafi’i Praktik pertukaran emas dengan emas tidak terkena riba dengan 3 syarat. Pertama, sepadan sama timbanganya dan takaran sama nilainya. Kedua, spontan seketika itu juga. Ketiga, saling bisa di serah terimakan.

Kata Kunci: Emas, jual beli,  fatwa DSN-MUI, Imam Syafi’i


Keywords


Emas, jual beli, fatwa DSN-MUI, Imam Syafi’i

Full Text:

PDF

References


Al-Quran:

Departemen Agama RI. (2015). Al-Qur'an & Terjemah. Bekasi: Mulia Abadi.

Buku:

Abdul, R. G. (2010). Fiqh Muamalat. Jakarta: Kencana.

Abu al-Hasan ‘Ali Ibn ‘Amr Ibn Ahmad Ibn Mahdi Ibn Mas’ud Ibn al-Nu’man Ibn Dinar al-Baghdadi al-Daruquthni, S. a.-D. (2004). Muasasah al-Risalah. Beirut.

Adam, P. (2018). FATWA-FATWA EKONOMI SYARIAH. Jakarta: AMZAH.

Ahmad, I. (1974). Fiqh Menurut Mazhab Syafi'i. Jakarta: Widjaya Jakarta.

Al-Subaily, Y. (n.d.). Fiqh Perbankan Syariah : Pengantar Fiqh Muamalat dan Aplikasinya dalam Ekonomi Modern Aplikasinya dalam Ekonomi Modern. Al-Zuhaili, W. (2011). Fiqih Islam. Jakarta: Gema Insani.

Anonimous. (2000). Ensiklopedi Hukum Islam. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve.

Ash-Shiddieqy, T. M. (2001). Hukum-hukum Fiqh Islam. Semarang: Pustaka Rizki Putra.

Basiu, C. (2005). Sengketa Perbankan Syariah. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Idris, S. A. (2013). Kitab Al Umm cet. 10, jilid 1. Jakarta: Pustaka Azzam.

Idris, S. A. (2013). Kitab Al Umm cet. 9, jilid 2. Jakarta: Pustaka Azzam.

Muhammad, S. A.-A. (2010). Fiqh Empat Madzhab. Jakarta: Hasyimi Press.

Muslim, Imam Abul Husain. (2007). Kitab Bisyahril Imam Nawawi. Mesir: Dar Al-Ghad Al Gadeed.

Rasyid, S. (2004). Fiqih Islam. Bandung: Sinar Baru Algensundo.

Rifa'i, M. (1978). Kifayatul Akhyar. Semarang: CV. TOHA PUTRA SEMARANG.

Sugiyono. (2009). Metode Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Syakir, S. A. (n.d.). Ilmu Bisnis dan Perbankan .

Taylor, B. d. (1996). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Jurnal:

Ihtiar, H. W. (2016). Analisis Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor: 92/DSN-

MUI/AV/2014 Tentang Pembiayaan yang Disertai Rahn. An-Nisbah, 02.

Irawan, R. P. (2013). Pandangan Empat Mazhab dan Ulama Kontemporer Tentang Hukum Praktek Jual Beli Emas Secara Tidak Tunai (Studi Analisis Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 77/DSN-MUI/V/2010). Jakarta: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Purnama, D. (2014). Emas: Antara Mata Uang dan Komoditas. Academia.

Ramli, A. R. (2015). Jual Beli Emas Secara Tidak Tunai (Telaah Fatwa DSN-MUI No. 77/DSN-MUI/V/2010). Surakarta: Onesearch.id.

Romadhoni, L. A. (2007). Studi Analisis Fatwa Majelis Ulama Indonesia Tahun 2002 Tentang Wakaf Uang. Yogyakarta: Az Zarqa'.

Website:

(2020, April 13). Diambil kembali dari DSN-MUI Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia: https://dsnmui.or.id/kami/sekilas/

Indonesia, K. B. (2020, April 5). Diambil kembali dari KBBI Kemdikbud:

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/emas

Muslim, Imam Abul Husain. (1991-1997). Sahih Muslim. Global Islamic Software Company.

Rachmat. (2020, April 5). Ternyata Emas Sebagai Simbol Perlawanan Terhadap MataUang Kertas. Retrieved from seputarforex.com: https://www.seputarforex.com/artikel/ternyata-emas-sebagai-simbol-perlawanan-terhadap-mata-uang-kertas-1-114575-32

Quran Surat Al-Baqarah ayat 282. (2020, Juli 6). Retrieved from Tafsir Web: https://tafsirweb.com/1048-quran-surat-al-baqarah-ayat-282.html




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/syariah.v6i2.22145

Flag Counter   Â