Analisis Maqashid Syariah tentang Menjaga Harta terhadap Penangguhan Penyerahan Jaminan Logam Mulia Kolektif

Sheillavy Azizah, Sandy Rizki Febriadi, Popon Srisusilawati

Abstract


Abstract. Safeguarding assets is a reflection of economic activity that is obligatory to be obeyed and practiced by everyone in order to meet the necessities of life. One of the gold investment products available at the Syariah branch of Purwakarta branch is precious metal financing, which is a murabaha financing, which is a form of financing on credit or installments. The purpose of this study was to determine the analysis of maqashid sharia about safeguarding assets against the suspension of surrender of collateral precious metals collateral. This study used a qualitative method, a normative juridical approach and the nature of descriptive research. Primary and secondary data types are sourced through interviews and observations of the Islamic Pegadaian. The results showed that according to Imam Syatibi guarding or maintaining property in accordance with the provisions of the shariah maqashid which is forbidden to steal and sanction against it, forbidden cheating and treason in doing business, forbidden usury, forbidden to eat other people's property in a false manner, obliged to replace items that have been damaged by damage . Thus the sharia pawnshop has implemented the maqashid sharia principle in safeguarding assets.

Keywords : Maqashid Syariah, Safeguarding Treasure, Precious Metals

Abstrak. Penjagaan harta merupakan cerminan dari kegiatan ekonomi yang wajib hukumnya untuk dipatuhi dan diamalkan oleh setiap orang guna memenuhi kebutuhan hidup. Salah satu produk investasi emas yang tersedia di pegadaian syariah cabang purwakarta adalah pembiayaan logam mulia merupakan pembiayaan murabahah yang salah satu bentuk pembiayaannya secara kredit atau angsuran. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui analisis maqashid syariah tentang menjaga harta terhadap penangguhan penyerahan jaminan logam mulia kolektif, Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, pendekatan yuridis normatif dan sifat penelitian deskriptif. Jenis data primer dan sekunder yang bersumber melalui wawancara dan observasi Pegadaian Syariah. Hasil penelitian menunjukan bahwa Menurut Imam Syatibi menjaga atau memelihara harta sesuai dengan ketentuan maqashid syariah yaitu dilarangnya mencuri dan sangsi atasnya, dilarang curang dan berkhianat di dalam berbisnis, dilarangnya riba, dilarang memakan harta orang lain dengan cara yang bathil, kewajiban mengganti barang yang telah dirusaknya. Dengan demikian pegadaian syariah telah melaksanakan prinsip maqashid syariah dalam menjaga harta.

Kata Kunci : Maqashid Syariah, Menjaga Harta, Logam Mulia


Keywords


Maqashid Syariah, Menjaga Harta, Logam Mulia

Full Text:

PDF

References


Anshari, A. G. (2006). Gadai Syariah di Indoneisa, Konsep Implementasi dan Institusionalisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Harahap, Z. A. (2014). Konsep Maqasid Al-Syariah Sebagai Dasar Penetapan dan penerapannya dalam Hukum Islam. Issudin bin abd al-Salam.

Iswandi, A. (2014). Maslahat Memelihara Harta dalam Ekonomi Islam. Filsafat dan Budaya Hukum, Vol. 15.

Jauhar, A. A.-M. (2010). Maqashid Syariah. Jakarta: Amzah.

Mutakin, A. (2017). Teori Maqashid Al Syariah dan Hubungannya dengan Metode Istinbath Hukum. Kanun Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 19 No. 3.

Shidiq, G. (2009). Teori Maqashid Al-Syariah dalam Hukum Islam. Sultan Agung, Vol. XLIV No. 118.

Aprianto, N. E. (2017). Konsep harta dalam tinjauan maqashid syariah. Journal of Islamic Ekonomics Lariba Vol 3, issue 2.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/syariah.v0i0.19380

Flag Counter   Â