Tinjauan Fiqh Muamalah terhadap Pelaksanaan Arisan Kurban Idul Adha di Mesjid Al-Hadi Sholihin Cibaduyut Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung

Shinta Oktapiani, Shindu Irawan, Yayat Rahmat Hidayat

Abstract


Abstract. Sacrifice worship is one of taqarrub worship, the word sacrifice itself comes from the word "qaruba" which has a close meaning. Muslim believers manifest the Qur'anic verses Al-Kausar verses 1-3 that explain the pleasure that Allah SWT will give to his servants who want to pray and sacrifice. Reality on the ground shows that the cost of purchasing sacrificial animals is considered light for the economic community and above. While the middle economic community below feels that the sacrifice is still quite high. Then a sacrificial gathering was formed at Al-Hadi Sholihin Cibaduyut Mosque, Bojongloa District, Kidul, Bandung. From the background of this problem there are a number of issues discussed including: 1) What is the concept of arisan in Islam? 2) How is the Sacrifice Arisan held at Al-Hadi Sholihin Cibaduyut Mosque in Bandung? 3) What is the Review of Islamic Law on Sacrifice Arisan at Al-Hadi Sholihin Cibaduyut Mosque in Bandung? This research is a qualitative field research by collecting data through interviews and documentation. The data management technique uses editing, organizing and research findings. The data analysis used in this study is the inductive analysis method. The final conclusions of this study are: 1) Legal arisan may be due to the fact that arisan is an ariyah contract, which is a loan agreement, to be exact, an Al-qard / al-qiradh contract, namely accounts payable and credit. It is also a form of contract based on the principle of taawun, that is, please help. 2) The implementation of a sacrificial gathering at Al-Hadi Sholihin Cibaduyut Mosque in Bojongloa Kidul Subdistrict based on the formation of the contract through debts which in muamalah fiqh is known as the Qard contract which is performed orally then strengthened by writing.3) Arisan Sacrifice of Al-Hadi Sholihin Cibaduyut Mosque. Bojongloa Kidul sub-district is legal and permissible. The contract in the Sacrifice Sacrifice of Al-Hadi Sholihin Cibaduyut Mosque, Bojongloa Kidul Subdistrict uses a credit agreement (qard), this contract has fulfilled the pillars and qardh conditions, so it may be done because it is not contrary to Islamic law.

 Keywords: Islamic Law, Sacrifice Arisan

Abstrak. Ibadah kurban merupakan salah satu ibadah taqarrub, kata kurban sendiri berasal dari kata “qaruba†yang mempunyai arti dekat. Umat Islam yang beriman memanisfastasikan ayat Alquran surat Al-Kausar ayat 1-3 yang menerangkan tentang kenikmatan yang akan diberikan oleh Allah SWT pada hambanya yang mau menjalankan sholat dan berkurban. Realita di lapangan menunjukan bahwa biaya pembelian hewan kurban dirasa ringan bagi kalangan ekonomi ke atas. Sedangkan masyarakat ekonomi menengah kebawah merasa ibadah kurban masih cukup tinggi. Maka terbentuklah arisan kurban di Mesjid Al-Hadi Sholihin Cibaduyut Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung.  Dari latar belakang masalah tersebut terdapat suatu permasalahan yang dibahas diantaranya : 1) Bagaimana konsep arisan dalam Islam ? 2) Bagaimana Pelaksanaan Arisan Kurban di Mesjid Al-Hadi Sholihin Cibaduyut Kota Bandung ? 3) Bagaimana Tinjauan Hukum Islam Terhadap Arisan Kurban di Mesjid Al-Hadi Sholihin Cibaduyut Kota Bandung ?

            Penelitian ini merupakan penelitian lapangan kualitatif dengan pengumpulan data melalui interview dan dokumentasi. Adapun teknik pengelolaan data menggunakan teknik editing, organizing dan penemuan hasil riset. Adapun analisi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisa induktif.

            Kesimpulan akhir dari penelitian ini adalah : 1)Arisan hukumnya boleh karena pada hakikatnya arisan merupakan akad ariyah, yaitu akad pinjam meminjam lebih tepatnya akad Al-qard/al-qiradh  yaitu utang piutang. Selain itu juga merupakan bentuk akad yang didasarkan pada prinsip taawun yaitu tolong menolong. 2)Pelaksanaan arisan kurban di Mesjid Al-Hadi Sholihin Cibaduyut Kecamatan Bojongloa Kidul berdasarkan pembentukan akadnya melalui utang-piutang yang mana dalam fiqih muamalah dikenal dengan akad Qard yang dilakukan secara lisan kemudian dikuatkan dengan tulisan.3) Arisan kurban Mesjid Al-Hadi Sholihin Cibaduyut Kecamatan Bojongloa Kidul sah dan boleh dilaksanakan. Akad dalam arisan kurban Mesjid Al-Hadi Sholihin Cibaduyut Kecamatan Bojongloa Kidul menggunakan akad utang piutang (qard), akad ini sudah memenuhi rukun dan syarat qardh , jadi boleh dilakukan karena tidak bertentangan dengan hukum Islam.

 

Kata Kunci : Hukum Islam, Arisan Kurban


Keywords


Hukum Islam, Arisan Kurban

Full Text:

PDF

References


Basyir, A. A. (1993). Azas-azas Muamalat. Yogyakarta: UII.

Departemen Agama RI. Al-Qur’an Tajwid&Terjemahan, Bandung:CV. Penerbit Diponegoro.

Ghazali, A. R. (2010). Fiqh Muamalat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Huda, N. (2015). Fiqih Muamalah. Semarang: CV Karya Abadi Jaya.

Masadi, G. A. (2011). Fiqh Muamalah Konstektual. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Matdawam, M. N. (1980). Pengantar Ibadah Praktis. Yogyakarta: Kota Kembang.

Rahmat, J. (1996). Islam aktual: Refleksi Social Seseorang Cendikiawan Muslim, Cetetakan I. IX. Bandung: Mizan.

Supramono, G. (2013). Perjanjian Utang Piutang. Jakarta: Kencan.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/syariah.v0i0.19338

Flag Counter   Â