Penegakan Hukum Perdata Lingkungan Hidup terhadap Perusahaan Apartemen The Maj yang Menimbulkan Kerugian Bagi Masyarakat Akibat Pengeboran Sumur Artesis Dihubungkan dengan Hak Atas Air

Muhammad Iqbal Nugraha, Arinto Nurcahyono

Abstract


Abstract. The needs of water resources need by apartment the maj or company increase hence to meet the needs of water resources by a company, so the company form well artesis to meet the need to consumed by the company.As a function of time the apartment maj still under development for the final process of violent protests from local residents, apartment this is because local residents lose water they after in the apartment they this. majHe did this research to know law enforcement by the government of the city of bandung for the business encroaching upon the improper. artesis wellThis research in a juridical normative. approachThis research is to try to describe, descriptive analysis disentangle and discussed matters relating to the problems in to tell you  collection and examine various  clumped literature. observed this always issued obligation for the state to seek the.The plan not only important to the recovery of the, but also to not repeat. similar offense in the future So the business of human rights violation should be seen as a part of the advancing and protecting human rights as a whole.

Keywords : Artesis, Clean water, human rights, the maj.

Abstrak. Kebutuhan terhadap Sumber Daya air yang di butuhkan oleh apartemen The Maj atau perusahaan semakin meningkat oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan Sumber Daya Air oleh suatu perusahaan, maka perusahaan tersebut membentuk sumur artesis untuk memenuhi kebutuhan untuk di konsumsi oleh perusahaan tersebut. Seiring berjalannya waktu Apartemen The Maj yang masih dalam tahap proses akhir pembangunan mendapat protes keras dari warga sekitar apartemen, hal ini terjadi dikarenakan warga sekitar kehilangan air bersih mereka setelah di bangunnya Apartemen the Maj ini. Dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui Penegakan Hukum yang dilakukan Pemerintah Kota Bandung terhadap pelaku usaha yang melanggar terhadap pengelolaan sumur artesis yang tidak benar. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif. Penelitian ini bersifat deskriptif analisis dengan berupaya menggambarkan, menguraikan dan memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan yang hendak di ungkapkan. Pengumpulan, mengelompokan dan mengkaji berbagai literature.Mencermati hal tersebut senantiasa menerbitkan kewajiban bagi negara untuk mengupayakan penyelesaiannya. Penyelesaian tersebut bukan hanya penting bagi pemulihan hak-hak korban, tetapi juga bagi tidak terulangnya pelanggaran serupa di masa depan. Jadi usaha penyelesaian pelanggaran Hak Asasi Manusia harus dilihat sebagai bagian dari langkah memajukan dan melindungi hak asasi manusia secara keseluruhan.

Kata kunci : Artesis, Air Bersih, Hak Asasi Manusia, The Maj.


Keywords


Artesis, Air Bersih, Hak Asasi Manusia, The Maj.

Full Text:

PDF

References


Arinto Nurcahyono, Dkk. Hak Atas Air dan Kewajiban Negara dalam Pemenuhan Akses terhadap Air, MIMBAR, Vol. 31, No. 2 (Desember, 2015

Ferry Heru Sri Naryanto, "Potensi Air Tanah di Daerah Cikarang dan Sekitarnya, Kabupaten Bekasi Berdasarkan Analisis Pengukuran Geolistrik", Jurnal Air indonesia,JAI Vol.4, No.1 2008.

Muhammad Erwin, Hukum Lingkungan Dalam Sistem Kebijaksanaan Pembangunan Lingkungan Hidup, Refika Aditama, Bandung, 2008.

Samsul wahidin, Hukum Sumber Daya air, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2016.

Siti Sundari Rangkuti, Hukum Lingkungan dan Kebijaksanaan Lingkungan Nasional, Airlangga University Press, Surabaya, 1996.

Sitanala arsyad & ernan rustiadi, penyelamatan tanah, air dan lingkungan, buku obor, Jakarta, 2008.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009.

Pasal 33 ayat 3 Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.16412

Flag Counter     Â