Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Buah Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus (L.) DC.) terhadap Propionibacterium acnes

Shofia Ainur Rahmah, Endah Rismawati, Esti Rachmawati Sadiyah

Abstract


Buah kecipir (Psophocarpus tetragonolobus ( L.) DC.) sudah lama dikenal masyarakat Indonesia sebagai salah satu sayuran. Buah kecipir juga dimanfaatkan oleh masyarakat di bidang pengobatan, salah satunya sebagai obat bisul. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antibakteri dan kadar flavonoid total dari ekstrak buah kecipir (Psophocarpus tetragonolobus ( L.) DC.). Dalam penelitian ini digunakan buah kecipir segar, yang diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Uji aktivitas antibakteri terhadap Propionibacterium acnes menggunakan metode difusi agar dengan pembanding klindamisin. Pengukuran kadar flavonoid total dilakukan dengan metode spektrofotometri. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa ekstrak buah kecipir memiliki aktivitas antibakteri terhadap P.acnes, hal ini ditegaskan dengan adanya zona hambat yang dihasilkan ekstrak buah kecipir dengan konsentrasi 20;40;60% berturut-turut sebesar 8,5;10,6;15,75 mm. Adapun kadar flavonoid yang dihasilkan dari ekstrak buah kecipir dengan konsentrasi100 ppm adalah yaitu sebesar 1,11%.


Keywords


Buah kecipir ; Psophocarpus tetragonolobus ( L.) DC. ; antibakteri ; Propionibacterium acnes ; flavonoid

References


Agoes, G. (2007). Teknologi Bahan Alam, Penerbit ITB: Bandung.

Chang, R. (2002). Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga. Jakarta:Erlangga.

Depkes RI. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Departemen Kesehatan. Direktorat Jenderal Pengawas Obat dan Makanan, Jakarta.

Handayani T, (2013). KECIPIR (Psophocarpus tetragonolobus L.), Potensi Lokal Yang Terpinggirkan. Kelompok Peneliti Pemuliaan dan Plasma Nutfah. Balai Penelitian Tanaman Sayuran.

Harborne, J.B., 1987, Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan, diterjemahkan oleh Padmawinata, K., dan Sudiro, I., Penerbit ITB, Bandung

Mansur. (2014). Majalah kesehatan muslim. Pustaka Muslim: Yogyakarta.

Markham, K.R., 1988, Cara Mengidentifikasi Flavonoid, diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata, 15, Penerbit ITB, Bandung.

Mutschler, Ernst. (1986). Dinamika Obat Farmakologi dan Toksikologi. Edisi Kelima. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Pratiwi, S.T (2008). Mikrobiologi Farmasi, Erlangga: Jakarta

Sasidharan, Z. Zuraini, S. Suryani, S. Sangetha, M.Davaselvi. 2007. Antibacterial Activities and Toxicity of Crude Extract of the Psophocarpus tetragonolobus Pods. School of Biological Sains Malaysia.

Wahyuni S,. (2010). The Characterization of the Bioactive Compounds of Isoflavone and The Test of Antioxidant Activity of Extract the of Tempeh Made of Pole Bean (Phaseolus vulgaris) and Winged Bean (Psopocarpus tetragonolobus)(skripsi). Sebelas Maret University. Surakarta




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.8051

Flag Counter    Â