Uji Aktivitas Minyak Atsiri Biji Pala (Myristicae fragrans Houtt) sebagai Anestesi Umum pada Mencit (Mus musculus L.) Galur BALB-C

Rizki Tri Septian, Endah Rismawati Eka Sakti, Esti Rachmawati Sadiyah

Abstract


Pala (Myristicae fragrans Houtt) merupakan tumbuhan asli Indonesia, yang mengandung senyawa aromatik berupa eugenol, myristisin dan safrole yang menimbulkan daya halusinasi apabila digunakan dalam konsentrasi tertentu. Penelitian ini dilakukan untuk menguji aktivitas anestetik umum minyak atsiri biji pala dan fraksi myristisin dengan melakukan pengujian efek inhalasi pada hewan percobaan menggunakan isoflurane sebagai pembanding. Parameter yang diamati adalah waktu induksi dan lama waktu tidur (durasi kerja) dari senyawa yang diuji. Analisis kandungan minyak atsiri biji pala dan fraksi myristisin dilakukan dengan menggunakan instrumen Gas Chromatography –Mass Spectrum (GC-MS). Analisis hasil pengujian secara inhalasi juga dilakukan secara statistika menggunakan metode analisis jalur (analysis pathway). Hasil pengujian efek inhalasi menunjukan dosis terbaik untuk senyawa uji minyak atsiri biji pala sebesar 3 volume persen atau setara dengan 80 ml, dengan waktu induksi selama 21 menit 50 detik dan waktu tidur (durasi kerja) selama 15 menit 17 detik. Fraksi myristisin menunjukan dosis terbaik sebesar 3 volume persen atau setara 80 ml, dengan waktu induksi selama 24 menit 12 detik dan waktu tidur (durasi kerja) selama 15 menit 24 detik. Hasil analisa terhadap minyak atsiri biji pala dan fraksi myristisin menggunakan GC-MS menunjukan adanya senyawa β-Phellandrene yang mendominasi komponen minyak atsiri biji pala, selain senyawa myristisin. terlihat dari puncak yang dihasilkan. Sehingga dapat diperoleh atau dapat dikatakan bahwa minyak atsiri biji pala dan fraksi myristisin memiliki efek sebagai anestesi umum. 


Keywords


Biji pala, Minyak Atsiri Biji Pala, Myristisin, GC-MS, Anestesi

References


Agoes, A. (2010). Tanaman Obat Indonesia. Salemba Medica. Palembang

Agusta, A. (2000). Minyak Atsiri Tumbuhan Tropika Indonesia. Bandung : ITB Press.

Badan Standar Nasional. (2006). SNI 06-2388-2006 Minyak Pala (Myristica fragrans). Jakarta: Badan Standarisasi Nasional. Hal 1-8.

Habibie, M.A. (2006). Pengujian ekstrak ubi kayu (Manihot esculata) sebagai bahan anestesi pada transportasi udang galah (Macrobrachium rosenbergii) hidup tanpa media air. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Kartasapoetra, G. (1992). Budidaya Tanaman Berkhasiat Obat. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Ketaren, S. (1985). Pengantar Teknologi Minyak Atsiri. Bogor : IPB

Mangku & Senapathi, (2010). Buku Ajar Ilmu Anestesi dan Reanimasi. Jakarta: PT. Indeks.

Muchtaridi.,dkk. (2010). Indentification of Compounds in the Essential Oil of Nutmeg Seeds (Myristica Fragrans Houtt). That Inhibit Locomotor Activity in Mice.ISSN 1422-0067

Munaf, S., (2008). Kumpulan Kuliah Farmakologi. Palembang: EGC.

Nurdjanah N. (2007). Teknologi Pengolahan Pala. Badan Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian. Departemen Pertanian.

Sneddon L. U. (2012). Clinical anesthesia and analgesia in fish – review. Exotic Pet Medicine. 21 : 32 – 43.

Sudisma, I.G.N., I.G.A.G. Putra Pemayun, A.A.G. Jaya Warditha, I.W. Gorda. (2006). Ilmu Bedah Veteriner dan Teknik Operasi. Pelawa Sari. Denpasar

Sunanto, H. (1993). Pala Budidaya dan Multigunanya. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.7969

Flag Counter    Â