Formulasi Crackers Tepung Cacing Tanah (Lumbricus Rubellus Hoffmeister) sebagai Sumber Protein Alternatif dengan Tinjauan Angka Kecukupan Protein

Mega Hasmaya Sari, Gita Cahya Eka Darma, Fitrianti Darusman

Abstract


Protein merupakan zat yang diperlukan oleh tubuh karena memiliki fungsi biologi. Sehingga kebutuhan tersebut harus terpenuhi, salah satu caranya adalah dengan mencari asupan pendamping protein alternatif. Cacing tanah memiliki kadar protein 64-76%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui formulasi sediaan crackers mengandung tepung cacing tanah (Lumbricus rubellus Hoffmeister) yang memenuhi Standar Nasional Indonesia No. 2973/2011 dan No. 01-2973-1992 serta membantu memenuhi angka kecukupan protein. Berdasarkan hasil orientasi diperoleh formula terbaik yaitu kombinasi tepung terigu 42%, tepung jagung 15% dan tepung cacing tanah 2%. Hasil evaluasi menunjukan bahwa  crackers dengan penambahan tepung cacing tanah memiliki kadar air 1,44%, protein 8,13%, lemak 18,61% memenuhi persyaratan, sedangkan serat kasar 2,45%, abu 1,97% dan karbohidrat 69,85% tidak memenuhi persyaratan SNI 2973:2011 dan SNI 01-2973-1992.


Keywords


Protein, cacing tanah, crackers

References


Hardiansyah, dkk. (2010). Kecukupan Energi Protein, Lemak dan Karbohidrat. Departemen Gizi Masyarakat FEMA IPB, Departemen Gizi, FK UI.

Istiqomah, A.L., Sofyan, A., Damayanti., Julendra, H. (2009). Amino Acid Profile Of Earthworm and Earthworm Meal (Lumbricus rubellus) for Animal Feedstuff, Research Unit for Development of Chemical Engineering Processes Indonesian Institute of Sciences (LIPI), Yogyakarta, 253-257.

Lehninger. (1982). Dasar-dasar Biokimia, Erlangga, Jakarta.

Palungkun, R. (2010). Sukses beternak cacing tanah Lumbricus rubellus, Penebar Swadaya, Jakarta.

Standar Nasional Indonesia. (2011). Syarat Mutu Biskuit, Standar Nasional Indonesia, Jakarta.

Standar Nasional Indonesia. (1992). Syarat Mutu Biskuit, Standar Nasional Indonesia, Jakarta.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.7156

Flag Counter    Â