Uji Aktivitas Antelmintik Ekstrak Etanol Biji Petai Cina (Leucaena leucocephala (Lamk.) De Wit.) terhadap Cacing Gelang Babi (Acaris suum Goeze) Secara In Vitro

Cinderi Maura Restu, Suwendar Suwendar, Ratu Choesrina

Abstract


Abstract. Worm infection is one of the infectious diseases generally spread in the world, especially in developing countries one of Indonesia which can be treated with synthetic drugs such as albendazole, pyrantel pamoate, and piperazine citrate and can be treated by traditional medicine from natural materials, namely petai cina seeds (Leucaena leucocephala (Lamk.) De Wit). This study aimed to evaluate the anthelmintic activity of ethanol extract of petai cina seeds and establish an effective concentration against of pig roundworms adult and their eggs. Testing divided into 3 groups: the test group (test concentration of 5%, 2.5%, and 1.25 %), the comparison group (pyrantel pamoate and piperazine citrate for adult worms, and albendazole for worm eggs), and the control group (Hank saline and CMC Na). Parameter seen is a form of paralysis and death of adult worms, and the percent inhibition for worm eggs. Results of the research is the highest anthelmintic activity indicated ethanol extract of petai cina seeds concentrations of 5%, and studies have shown anthelmintic activity worm eggs showed the largest percentage inhibition on the extract concentrations of 5% compared with the test extract concentration of 2.5% and 1.25 %, comparator albendazole, and control hank saline and CMC Na. The conclusion of this study is the test extract has an anthelmintic activity against adult worms and their eggs.

Abstrak. Infeksi cacing merupakan salah satu penyakit infeksi yang umumnya tersebar di dunia, terutama di negara berkembang salah satunya Indonesia yang dapat diobati dengan obat sintetik seperti albendazol, pirantel pamoat, dan piperazin sitrat dan dapat diobati secara tradisional dengan obat dari bahan alam yaitu biji petai cina (Leucaena leucocephala (Lamk.) De Wit). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi adanya aktivitas antelmintik ekstrak etanol biji petai cina dan menetapkan konsentrasi yang efektif terhadap cacing gelang babi dewasa dan telurnya. Pengujian dibagi dalam 3 kelompok, yaitu kelompok uji (konsentrasi uji 5%, 2,5%, dan 1,25%), kelompok pembanding (pirantel pamoat dan piperazin sitrat untuk cacing dewasa, dan albendazole untuk telur cacing), dan kelompok kontrol (Hank saline dan CMC Na). Parameter yang dilihat adalah bentuk paralisis dan kematian cacing dewasa, serta persen inihibisi untuk telur cacing. Hasil penelitian berupa aktivitas antelmintik paling tinggi ditunjukkan ekstrak etanol biji petai cina konsentrasi 5%, dan penelitian aktivitas antelmintik yang ditunjukkan telur cacing menunjukkan persentase inhibisi terbesar pada ekstrak uji konsentrasi 5% yang dibandingkan dengan ekstrak uji konsentrasi 2,5% dan 1,25%, pembanding albendazol, dan kontrol hank saline dan CMC Na. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak uji memiliki aktivitas antelmintik terhadap cacing dewasa dan telurnya.


Keywords


Anthelmintic, seeds of petai cina (Leucaena leucocephala (Lamk.) De Wit), pig roundworm, pig roundworm eggs.

References


Amanullah, Arif. (2008). Uji Daya Anthelmintik Infus Biji dan Infus Daun Petai Cina (Leucaena leucocephala) Terhadap Cacing Gelang Ayam (Ascaridia galli) Secara In Vitro. Artikel Karya Tulis Ilmiah. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang.

Natadisastra.D dan Agoes.R. (2009). Parasitologi Kedokteran: Ditinjau dari Organ Tubuh yang Diserang, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Sukarban, S. dan S.O. Santoso. (1995). Farmakologi dan Terapi Edisi 4, Editor Sulistia Ganiswara G. Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.

Syarif, Amir. (2009). Farmakologi dan Terapi Edisi Kelima. Balai Penerbit FKUI, Jakarta.

Tiara, Maulida., R.D. Indiastuti, R. Dananjaya. (2015). Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Hidup Sehat Mengenai Infeksi Kecacingan pada SDN Kanangasari. Universitas Islam Bandung, Bandung.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.5852

Flag Counter    Â