Uji Aktivitas Antifungi Ekstrak dan Fraksi Herba Seledri (Apium graviolens L.) terhadap Candida albicans

Meilinda Agustina Restuningsih, Lanny Mulqie, Kiki Mulkiya Yuliawati

Abstract


Abstract. Fluor albus is an infection caused by Candida albicans. One of the plants used for traditional medicine as an antifungal is a celery (Apium graviolens L). This study aims to determine the effect of herbal extracts and fractions celery against Candida albicans, the determination of Minimum Inhibitory Concentration (MIC), and to determine equivalency fraction against ketoconazole. Extraction was done by maceration method using ethanol 96%. Fractionation by Liquid Liquid Extraction method. Antifungal activity tested against Candida albicans was performed using agar diffusion method using the perforator. The results showed that the ethanol extract, fraction of n-hexane and ethylacetate fraction of herbaceous celery had an antifungal activity which inhibited the growth of Candida albicans. Activity of n-hexane fraction higher than ethylacetate and water fract. MIC value of ethanol extract and n-hexane fraction in inhibiting the growth of Candida albicans was 13% and 7%. After eqivalency determination, 1 mg fraction of n-hexane herbaceous celery eqivalent to a 5.69 x 10-3 mg ketoconazole.

Abstrak. Keputihan merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Candida albicans. Salah satu tanaman yang digunakan untuk pengobatan tradisional sebagai antifungi adalah tanaman seledri (Apium graviolens L). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak dan fraksi herba seledri terhadap Candida albicans, penetapan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM), dan mengetahui kesetaraan fraksi herba seledri terhadap ketokonazol. Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Fraksinasi dengan metode Ekstraksi Cair Cair. Uji aktivitas antifungi terhadap Candida albicans dilakukan dengan metode difusi agar menggunakan perforator. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak etanol, fraksi n-heksana dan fraksi etilasetat herba seledri memiliki aktivitas antifungi yang dapat menghambat pertumbuhan Candida albicans. Fraksi n-heksana adalah fraksi yang memiliki aktivitas lebih tinggi dibandingkan etilasetat dan air. Nilai KHM ekstrak etanol dan fraksi n-heksana dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans adalah sebesar 13% dan 7%. Setelah dilakukan kesetaraan, 1 mg fraksi n-heksana herba seledri sebanding dengan 5,69 x 10-3 µg ketokonazol.


Keywords


Herba seledri, Candida albicans, aktivitas antifungi

References


Brown, et al. (2014). Metabolism Impacts Upon Candida Immunogenicity and Pathogenicity at Multiple Levels. Journal Trends Microbiology, November, Vol. 22, No. 11, Hlm. 614-622

Chandra, R., Triswaty, W. dan Endang, E. (2011). Aktivitas Antifungi Ekstrak Herba Seledri (Apium graviolens L.) In Vitro Terhadap Candida Albicans. Jurnal Medika Planta, 3 April, Vol. 1, No. 3, Hlm. 41-47.

Departemen Kesehatan RI. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Direktorat Jendral pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta.

Dwijendra, I.M., Dkk. (2014). Aktivitas Antibakteri Dan Karakterisasi Senyawa Fraksi Spons Lamellodysidea Herbacea Yang Diperoleh Dari Teluk Manado. Pharmacon Jurnal Ilmiah Farmasi, November, Vol. 3, No.4

Hariana, A. (2006). Tumbuhan Obat dan Khasiatnya Seri 3. Penebar Swadaya, Jakarta.

Karuniadi, I.G.M. (2013). Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Tentang Cara Mencegah dan Mengatasi Keputihan Di Klinik Remaja Kisara PKBI Bali. Jurnal Dunia Kesehatan, Vol. 2, No. 2, Hlm. 44-47

Kasdu, D. (2005). Solusi Problem Wanita Dewasa. Puspa Swara, Jakarta.

Marlin, R., Joko, M., dan Salni. (2015). Uji Aktivitas Fraksi Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Terhadap Jamur Candida albicans Secara In Vitro. Dokumen dipresentasikan pada Seminar Nasional Forum Dosen Indonesia 2015.

Neal, M.J. (2006). At a Glance Farmakologi Medis Edisi Kelima. Erlangga, Jakarta. Hlm: 86

Nilugal, C., et al. (2015). Antimicrobial Potentiality Of Petiole Extracts Of Apium graviolens L. Journal Of Pharmacy and Pharmaceutical Science, Vol. 4, Issue 04, Hlm. 216-231.

Saputri, I.E. (2014). Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) dan Fraksi-Fraksinya terhadap Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa serta Profil KLTnya (akan dipublikasikan), Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Sari, W., Lili, I. dan Basuki D.H. (2012). Panduan Lengkap Kesehatan Wanita. Penebar Swadaya Grup, Jakarta.

Tjay, T.H dan Kirana, R. (2007). Obat-Obat Penting: Khasiat, Penggunaan dan Efek-efek Sampingnya, Edisi VI. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Wahyuningtyas, E. (2008). Pengaruh Ekstrak Graptophyllum pictum terhadap Pertumbuhan Candida albicans pada Plat Gigi Tiruan Resin Akrilik. Indonesia Journal of Dentistry, Vol. 15, No. 3, Hlm 187-191.

Wozniak, K. L., et al. (2002). Candida-Specific Antibodies during Experimental Vaginal Candidiasis in Mice. Journal Infection and Immunity, October, Vol.70, No. 10




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.4432

Flag Counter    Â