Formulasi Sediaan Mouthwash Mengandung Minyak Serai Wangi (Cymbopogon winterianus Jowitt) serta Uji Aktivitasnya pada Bakteri Streptococcus mutans

Abstract

Abstract. Dental and oral disease is a major problem that is commonly in Indonesia one of them is dental caries disease. Dental caries is a tooth decay that starts from the surface and grow toward the inside of the teeth, start with the demineralization of teeth. The bacteria most often causes dental caries is Streptococcus mutans. These bacteria form plaques in a way to synthesize sucrose to the microorganisms binds  attached to the tooth surface is hard. Plants that have antibacterial properties as one of them is citronella oil (Cymbopogon winterianus Jowitt). Citronella is one of the active compounds contained in citronella oil. Results of previous studies showed that citronella has efficacy as an antimicrobial. Based on this antibacterial activity, citronella oil can be developed of mouthwash as prevention of dental caries. The problem of this research is how citronella oil antibacterial activity against bacteria that cause dental caries and how dosage formulations mouthwash containing citronella oils that meet pharmaceutical regulations. This study aims to get the dosage formulations of mouthwash citronella oil that has an antibacterial activity of Streptococcus mutans causes dental caries. Then citronella oil was formulated into mouthwash preparations with variation concentrations of sorbitol 5, 10, 15 and 20% to see the effect of viscosity and taste of the preparation. Fourth mouthwash preparations was analyzed organoleptic, pH, viscosity, hedonic test, and test the antibacterial activity. Results evaluation showed that the organoleptic, pH and viscosity of the four dosage mouthwash relatively stable during storage of 28 days. Based on the hedonic test formula 4 with a concentration of sorbitol 20% most preferred by the panelists. Based on the statistical test antibacterial activity of preparations containing citronella oil to give a concentration of 0,5% inhibition was significantly different of base (P <0,05).

Abstrak. Penyakit gigi dan mulut merupakan masalah utama yang banyak ditemukan di Indonesia salah satunya penyakit karies gigi. Karies gigi adalah suatu kerusakan gigi yang dimulai dari permukaan dan berkembang ke arah dalam gigi, diawali dengan proses demineralisasi gigi. Bakteri yang paling sering menyebabkan karies gigi adalah Streptococcus mutans. Bakteri ini dapat membentuk plak dengan cara mensintesis sukrosa yang berikatan dengan mikroorganisme yang melekat pada permukaan gigi yang keras. Tanaman yang memiliki khasiat sebagai antibakteri salah satunya adalah minyak serai wangi (Cymbopogon winterianus Jowitt). Citronella merupakan salah satu  senyawa aktif  yang terkandung dalam minyak serai wangi. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa citronella memiliki khasiat sebagai antimikroba. Berdasarkan sifat antibakerinya, maka minyak serai wangi dapat dikembangkan dalam bentuk mouthwash sebagai pencegahan karies gigi. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana aktivitas antibakteri minyak serai wangi terhadap bakteri penyebab karies gigi dan bagaimana formulasi sediaan mouthwash yang mengandung minyak serai wangi yang memenuhi persyaratan farmasetika. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formulasi sediaan mouthwash minyak serai wangi yang memiliki aktivitas antibakteri Streptococcus mutans penyebab karies gigi. Minyak serai wangi kemudian diformulasi menjadi sediaan mouthwash dengan memvariasikan sorbitol dengan konsentrasi 5, 10, 15 dan 20% untuk melihat pengaruh viskositas dan rasa dari sediaan. Keempat sediaan  Mouthwash yang dihasilkan dianalisis organoleptik, pH, viskositas, uji hedonik, serta uji aktivitas antibakteri. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa organoleptik, pH, dan viskositas dari keempat  sediaan mouthwash  relatif stabil selama penyimpanan 28 hari. Berdasarkan uji hedonik formula 4 dengan konsentrasi sorbitol 20% paling disukai oleh panelis. Berdasarkan hasil uji statistik aktivitas antibakteri sediaan mengandung minyak serai wangi dengan konsentrasi 0,5% memberikan daya hambat yang berbeda bermakna dengan basis (P<0,05).