Pengembangan Metode Preparasi Sampel Siomay dalam Analisis Nantrium Tetraborat

Kristal Resa Diena Rahman, Anggi Arumsari, Diar Herawati

Abstract


Abstract. Methods development qualitative and quantitative analysis of sodium tetraborate in dumpling samples has been done. Methods development performed at the stage of preparation using centrifugation and filtration methods. In the validation method phase, the value of the correlation coefficient obtained 0.992; detection limit value 1.345 ppm; quantitation limit value 4.484 ppm; 104.241% accuracy value; precision value 0.212%. The results of qualitative analysis on 10 samples showed positive results in Sample 1 and Sample 3, and quantitative analysis showed that Sample 1 and Sample 3 contained 60.876 ppm and 40.230 ppm sodium tetraborate.

Abstrak. Telah dilakukan pengembangan metode dan analisis kualitatif dan kuantitatif natrium tetraborat. Pengembangan metode dilakukan pada tahap preparasi yaitu menggunakan metode sentrifugasi dan filtrasi. Pada tahap validasi metode, nilai koefisien korelasi yang didapat 0,992; nilai batas deteksi 1,345 ppm; nilai batas kuantitasi 4,484 ppm; nilai akurasi 104,241%; nilai presisi 0,212%. Hasil analisis kualitatif pada 10 sampel menunjukkan hasil positif pada Sampel 1 dan Sampel 3, dan analisis kuantitatif menunjukkan pada Sampel 1 dan Sampel 3 terdapat natrium tetraborat dengan kadar 60,876 ppm dan 40,230 ppm.


Keywords


sodium tetraborate, dumplings, centrifuges and filtration.

References


Badan Pengawasan Obat dan Makanan, 2000a, Identifikasi Borat dalam Makanan (02/MM/00). Metode Analisis PPOM 2000. Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional.

Badan Pengawasan Obat dan Makanan, 2000c, Penetapan Kadar Borat dalam Makanan (07/MM/00). Metode Analisis PPOM 2000. Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional.

Badan Pengawasan Obat dan Makanan. 2004. Foodwatch – Sistem Keamanan Pangan Terpadu, Bahan Tambahan Ilegal Boraks, Formalin dan Rhodamin B. Badan POM dan 24 Balai POM.

Cahyo Hidayanti, Cahyo Saparinto. 2006. Bahan Tambahan Pangan. Penerbit Kanisius,Yogyakarta.

Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan R.I. Jakarta.

Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Departemen Kesehatan R.I. Jakarta.

Djamhuri, Agus. 2009. Racun dalam Makanan. Surabaya: Airlangga University Press

Dreisbach, R.H. . 1974. Handbook of Poisoning, 8th ed. Lange Medical Publication, Los Altos, Calirornia; 314-315.

Flanaga, R.J., Braithwaite,R.A., Brown,S.S., Widdop,B., deWolff,F.A. 1995. Basic AnalyticalToxicology, World Healt Organization. Geneva; 85.

Haddad, L.M., Winchester,J.F. 1990. Borats on Clinical Management of Poisoning and Drug Overdose. WB Saunders Co. Philadelphia-London-Montreal- Toronto-Sydney- Tokyo. 1447-1449.

Harmita. 2004. Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara Perhitungannya. Makalah Ilmu Kefarmasian. Vol. I, No. 3 117-135.

Harmita, APT. 2006. Analisa Fisikokimia. UI Press. Jakarta. Hal 144-152.

Gandjar, Ibnu Gholib, dan Abdul Rohman. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Gandjar, I.B. (2012). Analisis obat secara Spektrofotometri dan Kromatografi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Gita Pratama, Yudha. 2011. Analisis Kandungan Boraks dan Formalin Pada Berbagai Jenis Makanan Yang Dijual Di Sekitar Kampus 1 Taman Sari-Universitas Islam Bandung [SKRIPSI]. Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Bandung.

Goodman, LS,, Gilman, A. 1975. The Pharmacological Basis of Therapeutics 5th ed. Macmillan Publishing Co.,Inc,NY.; 994 – 995.

Gosselin, R.E.,Smith,Robert P.,Hodge,H.C.,Clinical Toxicology of Commercial Products, 5th ed. London.66-68.

Lu, F.C. 2010. Toksikologi Dasar. Penerbit Universitas Indonesia Press, Jakarta Macmillan Publishing Co.,Inc,NY.1975; 994 – 995.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia.1999. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1168/Menkes/Per/X/1999 Tentang Perubahan Atas Peraturan Dan Bahan Tambahan Pangan Yang Dilarang.

Menteri Kesehatan Nomor 722/Menkes/Per/IX/1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Panjaitan, Labora. 2010. Pemeriksaan dan Penetapan Kadar Boraks Dalam Bakso di Kota Madya Medan. Artikel Penelitian Fakultas Farmasi. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Pudjaatmaka, A Handiyana. 2002. Kamus Kimia. Penerbit Balai Pustaka. Jakarta.

Puspita, N.L. 1997. BTP, Manfaat dan Resiko Penggunaannya. Pelatihan Pengendalian Mutu dan Keamanan Pangan Bagi Staf Pengajar, Bogor.

Robinson J.R. 1975. Fundamental Of Acid-Base Regulation,5th edition. Oxford:Blackwell

Roth, H.J. 1978. Pharmaeutische Analytic. Georgethime Verlag. Sutgart. Hal 22-23.

Rusli, Raisani. 2009. Penetapan Kadar Boraks Pasa Mie Basah Yang Beredar Di Pasar Ciputat Dengan Metode Spektrofotometri UV-VIS Menggunakan Pereaksi Kurkumin [SKRIPSI]. Program Studi Farmasi. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah.

Silma Azas, Qaffah. 2013. Analisis Kadar Boraks Pada Kurma Yang Beredar Di Pasar Tanah Abang Dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-VIS [SKRIPSI]. Program Studi Farmasi. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesahatan. Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah.

Svehla, G. 1985. Vogel Analisis Anorganik Kualitatif Edisi V. Jakarta : PT. Kalman Media Pustaka.

Sunardi. 2004. Diktat Kuliah Cara-Cara Pemisahan. Departemen Kimia FMIPA UI. Depok

Sugiyatmi, Sri. 2006. Analisis Faktor-Faktor Risiko Pencemaran Bahan Toksik Boraks Dan Pewarna Pada Makanan Jajanan Tradisional Yang Dijual Di Pasar-PasarKota Semarang Tahun 2006 [TESIS], Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, Semarang.

Tahir I. 2008. Arti Penting kalibrasi Pada Proses Pengukuran Analitik: Aplikasi

Vepriati,2007. Dasar Teknologi Pembuatan Dendeng dan Bakso. Universitas Sebelas maret. Surakarta.

Winarno, FG. 1992. Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Winarno, F.G.,Sulistyowati, Titi. 1994. Bahan Tambahan untuk Makanan dan Kontaminan. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta.; 104-105, 108.

Windholz, Martha, et el.The Merck Index,10th ed. Merck & Co, Inc. New York, USA.1983; 255 – 257.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.4134

Flag Counter    Â