ISOLASI SENYAWA PIGMEN UNGU DARI BUAH GLUGOR (Phytolacca octandra L.)

Mujahidin Suhanan, Undang Ahmad Dasuki, Indra Topik Maulana

Abstract


Abstrak. Warna makanan memberikan daya tarik bagi konsumen. Zat warna sintetik lebih sering digunakan, namun penggunaan zat warna sintetik dalam suatu produk makanan dapat menyebabkan kerusakan pada organ hati (Indrian et al., 2009:1). Pewarna alami dapat dijadikan salah satu alternatif bahan pewarna di kalangan masyarakat. Beberapa jenis pigmen alami yang sering digunakan sebagai pewarna alami diantaranya adalah karotenoid (kuning-merah), antosianin (merah-biru) dan betalain (ungu). Salah satu jenis tanaman yang kaya akan pigmen ungu yaitu Tanaman glugor (Phytolacca octandra L.). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan isolat pigmen ungu yang terdapat pada buah glugor yang dapat digunakan sebagai pewarna alami. Isolasi Pigmen ungu dari buah glugor dilakukan dengan menggunakan metode kromatografi kolom menggunakan eluen methanol. Hasil karaterisasi isolat pigmen ungu dengan spektofotometer UV-Vis diperoleh peak pada panjang gelombang maksimal 477 nm dengan 0,544 Abs, dan Hasil analisis pH isolat pigmen ungu dari buah glugor terletak pada pH 6,1.


References


Backer, C.A. &Bakhuizen van den Brink Jr., R.C., (1963).Flora of Java.Vol I. N.V.P. Noordhoff. Groningen. The Netherlands.

Cristinet L., (2004), Characterization and Functional Identification of a Novel Plant Extradiol 4,5-Dioxygenase Involved in Betalain Pigment Biosynthesis in (Portulaca grandiflora), PhD thesis, Universite de Lausanne, Departement de Biologie Moleculaire Vegetale.

Cronquist, A. (1981). An Integrated System of Classification of Flowering Plants. Columbia University Press. New York.

Giusti, M. M., & Wrolstad, R. E. (2003). Acylated anthocyanins from edible sources and their applications in food systems. Biochemical Engineering Journal, 14, 217–225.

Gritter, R.J., Bobbit, J.M. dan Schwarting, A.E. (1991). Pengantar Kromatografi. Penerjemah: Padmawinata, K danNiksolihin, S. EdisiKedua. Penerbit ITB. Bandung.

Heinrich M et all., (2009). Farmakognosi dan Fitoterapi, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Henriette M.C. (2006), Betalains: properties, sources, applications, and stability, International Journal of Food Science and Technology, 44, 2365–2376.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.396

Flag Counter    Â