Studi Literatur Aktivitas Antelmintik dari Beberapa Tanaman Suku Apiaceae

Abstract

Abstract. Worm infestation is a disease that caused by parasites in the form of worms. Worm infestation causes loss of carbohydrates and proteins as well as blood loss, thus lowering the quality of human resources such as the declining condition of the health, nutrition, intelligence, especially in the group of people who are less able. The high prevalence of worm infestation that based on data from WHO in 2016 show that infection has infected 1.5 billion people, or 2.4% of the world's population is infected with worms that are transmitted through the land and 60% of them are children. One of a few Countries, that still has an high number in worm infestation is indonesia.  The purpose of this literature search is to study 4 Apiaceae tribes which have potential as antelmintic, determine which plants have the greatest potential anthelmintic based on the time of death of the worm, and find out secondary metabolites that have potential as anthelmintic. Apiaceae tribal plants that have potential as antelminitk include Foeniculum vulgare (Mill.), Coriandrum sativum, Heraclium afghanicum, Centella asiatica (L.). Plants that have the potential to be the most effective anthelmintic seen based on the time of death in worms are pegagan plant (Centella asiatica L.), where these plant can kill worms in a death span of around 2 hours. The secondary metabolite compound thought to be an antelmintic is flavonoid.

Keywords: Anthelmintic, Apiaceae, Centella asiatica (L.), Flavonoid.

Abstrak. Kecacingan merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasite berupa cacing. Kecacingan menyebabkan kehilangan karbohidrat dan protein serta kehilangan darah, sehingga menurunkan kualitas sumber daya manusia seperti menurunnya kondisi kesehatan, gizi, kecerdasan, terutama pada golongan penduduk yang kurang mampu. Prevalensi infeksi cacing yang tinggi berdasarkan data dari WHO tahun 2016 infeksi kecacingan mencapai 1,5 miliyar orang atau 2,4% dari populasi dunia terinfeksi cacing yang ditularkan melalui tanah dan 60% diantaranya adalah anak-anak.  Salah satunya Negara yang masih memiliki jumlah kecacingan tebanyak adalah termasuk Negara Indonesia.  Tujuan dari penelusuran pustaka ini adalah mengkaji 4 tanaman suku Apiaceae yang berpotensi sebagai antelmintik, menentukan tanaman yang memiliki potensi sebagai antelmintik paling besar berdasarkan waktu kematian cacing, dan mengetahui senyawa metabolit sekunder yang berpotensi sebagai antelmintik. Tanaman suku apiaceae berpotensi sebagai antelminitk adalah Foeniculum vulgare (Mill.), Coriandrum sativum, Heraclium afghanicum, Centella asiatica (L.). Tanaman yang memiliki potensi sebagai antelmintik yang paling efektif dilihat dengan berdasarkan waktu kematian pada cacing adalah tanaman pegagan (Centella asiatica L.) tanaman ini dapat membunuh cacing dalam waktu kematian berkisar 2 jam. Senyawa metabolit sekunder yang diduga sebagai antelmintik adalah flavonoid.

Kata Kunci:  Antelmintik, Apiaceae, Centella asiatica (L.), Flavonoid.