Tanaman Indonesia yang Berpotensi sebagai Antifungi Penyebab Keputihan.

Kiti Doviyanti, Livia Syafnir, Indra Topik Maulana

Abstract


Abstract. Leucorrhoea is a viscous discharge of clear to white liquid that comes out of the female organs which has the function of maintaining healthy tissue in the female area. Leucorrhoea is because there is a normal flora that grows, one of them is Candida albicans which can cause abnormal vaginal discharge. Many people in Indonesia using herbs that have been used down and down to be used as a herbal medicine for leucorrhoea sufferers. This research was conducted by library research or a journal review of materials originating from nature used by Indonesian people that are easily found by the community, found that there are ten plants that were tested to test Candida albicans grown on media, that is plants cinnamon bark (Cinnamomum burmanii Blume), moringa (Moringa oleifera Lamk), white frangipani (Plumeria acuminata), noni (Morinda citrifolia Linn), turmeric (Curcuma longa Linn), tongue in law (Sansevieria trifasciata Prain), tea (Camelia sinensis), alamanda (Allamanda cathartica L.), cashew (Anacardium occidentale L.) dan sweet flag (Acorus calamus) which has strong potential in inhibiting the growth of Candida albicans.

Keywords: Ieucorrhoea, Indonesian plants, Candida albicans.

Abstrak. Keputihan merupakan keluarnya secret bening hingga berwarna putih yang keluar dari organ kewanitaan yang memiliki fungsi menjaga kesehatan jaringan pada daerah kewanitaan. Keputihan disebabkan karena adanya flora normal yang tumbuh, salah satunya yaitu fungi Candida albicans yang dapat menyebabkan keputihan yang abnormal. Banyaknya masyarakat Indonesia mengguna ramuan yang digunakan sudah turun menurun untuk dijadikan jamu bagi penderita keputihan. Penelitian ini dilakukan secara penelurusan pustaka atau review jurnal mengenai bahan berasal dari alam yang biasanya digunakan oleh masyarakat Indonesia yang bahan ini juga sangan mudah ditemukan oleh masyarakan, ditemukan ada sepuluh tanaman yang dilakukan pengujiannya terhadap Candida albicans yang ditumbuhkan pada media, yaitu tanaman kulit kayu manis (Cinnamomum burmanii Blume), kelor (Moringa oleifera Lamk), kamboja putih (Plumeria acuminata), mengkudu (Morinda citrifolia Linn), kunyit (Curcuma longa Linn), lidah mertua (Sansevieria trifasciata Prain), teh putih (Camelia sinensis), alamanda (Allamanda cathartica L.), jambu mete (Anacardium occidentale L.) dan jeringau (Acorus calamus) yang memiliki potensi kuat dalam menghamabat pertumbuhan Candida albicans.

Kata Kunci: Keputiham, Tanaman Indonesia, Candida albicans.


Keywords


Keputiham, Tanaman Indonesia, Candida albicans.

Full Text:

PDF

References


Afifah, E. (2005). Khasiat & Manfaat Temulawak Rimpang Penyembuh Aneka Penyakit, Agromedia Pustaka, Jakarta.

Ahmad Shafwan S Pulungan. (2017). Aktivitas Antijamur Ekstrak Etanol Daun Kunyit (Curcuma longa LINN.) Terhadap Jamur Candida albicans. Jurusan biologi Universitas Negri Medan.

Ana Ratnawati. (2018). Asuhan Keperawatan pada pasien dengan gangguan system reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Anas Badrunasar dan Yayang Nurahmah. (2012). Pertelaan Jenis Pohon Koleksi Arboretum. Kementerian Kehutanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Balai Penelitian Teknologi Agroforetry. Ciamis.

Asri Widyasanti, David S.S Marpaung dan Sarifah Nurjanah. (2016). Aktivitas Antijamur Ekstrak The Putih (Camelia sinensis) Terhadap Candida albicans. Universitas Padjajaran Bandung.

Balittri (Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar). (2012). Mengenal 4 Macam Jenis Teh. http://balittri.litbang.pertanian.go.id/index.php/berita/ info-teknologi/159-mengenal-4-macam-jenis-teh.

Brily Lombogia. dkk. (2016). Uji daya hambat ektrak daun lidah mertua (Sansevieriae trifasciata folium) terhadap pertumbahan bakteri Escherichia coli dan streptococcus sp. Manado : Fakultas Kedokteran Universitas sam Ratulang Manado.

Dahlisa Soleman dan Nur Candra Eka Setiawan. (2017). Aktivitas Antifungi Ekstrak Metanol Kulit Batang Jambu Mete Terhadap Candida albicans. Akademi Farmasi Putra Indonesia Malang.

Dalimartha Setiawan. (1999). Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Bogor : Trobus Agriwidya

Dalimartha, S. (2001). Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jakarta : Trubus Agriwidya.

Dama, C., Soelioangan, S., & Tumewu, E. (2012). Pengaruh perendaman plat resin akrilik dalam ekstrak kayu manis (cinnamomum burmanii) terhadap jumlah blastospora candida albicans. Jurnal Kedokteran.

Denny Habiburrohman dan Asep Sukohar. (2018). Aktivitas Antioksidan dan Antimikrobial pada Polifenol The Hijau. Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

Departemen Kesehatan RI. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Departemen Kesehatan Ri Direktorat Jendera,L Pengawasan.

Djauhariya, E., Rahardjo, M., & Ma’mun. (2006). Karakterisasi Morfologi dan Mutu Buah Mengkudu. Buletin Plasma Nutfah.

Elisabeth Arundhina, C.J. Soegihardjo, B. Boy Rahardjo Sidharta. (2014). Aktivitas Ekstrak Ethanol Daun Alamanda (Allamanda cathartica L.) Sebagai Antijamur Tehadap Candida albicans Dan pityrosporum ovale Secara In Vitro. Yogyakarta: Fakultas Farmasi Sanata Dharma dan Fakultas Teknobiologi Atma Jaya.

Harborne, JB, (1996). Metode fitokimia; Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan Edisi ke-2. Bandung : ITB Press.

Hartati, S.Y., Balittro. (2013). Khasiat Kunyit Sebagai Obat Tradisional dan Manfaat Lainnya. Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri. Jurnal Puslitbang Perkebunan.

Heyne, K. (1987). Tumbuhan Berguna Indonesia, Volume II. Yayasan Sarana Wana Jaya : Diedarkan oleh Koperasi Karyawan, Badan Litbang Kehutanan, Jakarta

Hidayat, Syamsul dan Rodame M. Napitupulu. (2015). Kitab Tumbuhan Obat. Jakarta: Agriflo.

Irwan, A.S. (2017). Uji Aktivitas Antimikroba Hasil Fraksinasi Ekstrak Rimpang Jeringau (Acorus calamus L.) terhadap Bakteri Patogen. Skripsi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Manuaba I.A.C., Manuaba IBG, Manuaba IB. (2009). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. 2nd ed. Jakarta: EGC.

MIMS. (2017). Referensi Obat, Informasi Ringkas Produk Obat Bahasa Indonesia edisi 17. Bhuana Ilmu Populer: Jakarta.

Ni Kadek Yunita Sari, Anak Agung Putri Permatasari, Ni Luh Utari Sumadewi. (2019). Uji Aktivitas Antifungi Ekstrak Daun Kamboja Putih (Plumeria acuminate) Terhadap Pertumbuhan Jamur Candida albicans. Fakultas Ilmu Kesehatan Sains dan Teknologi Universitas Dhyana Pura, Bandung, Bali.

Nurlaili Susanti. (2016). Aktivitas Antimikroba Ekstrak Rimpang Jeringau (Acorus calamus) Terhadap pertumbuhan Candida albicans. Fakultas sains dan teknologi Universitas Maulana Malik Ibrahim Malang.

Oom Komala, Ike Yulia dan Rita Pebrianti. (2012). Uji Efektivitas Ekstrak Etanol Daun Lidah Mertua (Sansevieria trifasciata Prain) Terhadap Khamir Candida albicans. Fakultas MIPA Universitas Pakuan Bogor.

Rasbawati, Irmayani, I.D Novieta dan Nurmiati. (2019). Karakteristik Organoleptik dan Nilai pH Yoghurt dengan Penambahan Sari Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L). Universitas Muhammadiyah Parepare.

Ririen Hardani, I Kadek Adi Krisna, Baharuddin Hamzah dan Muhammad Fakhrul Hardani. (2020). Uji Anti Jamur Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda citrifolia Linn). Palu: Pendidikan kimia dan farmasi Universitas Tadulako.

Rismunandar dan Farry B. Paimin. (2001). Kayu Manis Budidaya dan Pengolahan. Penebar Swadaya: Jakarta.

Robinson, T. (1991). Kandungan Organik Tumbuhan Tingkat Tinggi. ITB. Bandung

Siti Nuryanti, Minarni R dan Mursuciati. (2015). Uji Aktivitas Anti jamur Ekstrak Kayu Manis (Cinamommum burmanii blume) Terhadap Jamur Candida albicans. Palu: Pendidikan Kimia Universitas Tadulako.

Siti Nuryanti, Kasmudin Mustapa dan I Gede sudarmo. (2016). Uji Daya Hambat Ekstrak Buah Kelor (Moringa oleifera Lamk) Terhadap Pertumbuhan Jamur Candida albicans. Palu: Pendidikan Kimia Universitas Tadulako.

Soedarto. (2014). Mikrobiologi Kedokteran. Surabaya: Sagung seto.

Sukmawati, N.A. (2015). Isolasi, Identifikasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Daun Dlingo (Acorus calamus Linn). Skripsi, Universitas Sebelas Maret.

Van Wyk BE, Van Oudtshoorn B, Gericke N. (1997). Medicinal Plants of South Africa. Briza: Pretoria.

Wahyudi Isnani dan Nurhaedah M. (2017). Ragam Manfaat Tanaman Kelor ( Moringa oleifera Lamk.) Bagi Masyarakat. Sulawesi selatan.

Winarto, W. P. (2007). Tanaman Obat Indonesia Untuk Pengobatan Herbal. Jakarta: Karyasari Herba Media




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v6i2.23843

Flag Counter    Â