Pembuatan dan Karakterisasi Karbon Aktif dari Kulit Nanas (Ananas comosus (L.) Merr) Menggunakan Aktivator H2SO4
Abstract
Abstract. Activated carbon is carbon that has been activated by a chemical at high temperatures so that it has a higher absorption capacity than ordinary carbon. Activated carbon can be made from a material that has the element carbon. One of the materials that can be made carbon is pineapple skin. Pineapple peel is a waste that is still underutilized by the community. Pineapple skin content such as cellulose, hemi cellulose and ligin which have potential as adsorben. The production of activated carbon from pineapple peel aims to make an alternative adsorbent. Pineapple skin carbon was made by carbonization for 5 minutes at 600 oC and activated using 1 M H2SO4for 12 hours, then measured the yield, moisture content, ash content and iodine absorption. The results obtained from 100.76 grams of pineapple peel produce 31.52 grams of carbon and the yield is 31.28 grams, has a water content of 6.91%; ash content of 6.94%; and iodine absorption of 233,396 mg / g.
Keywords: Rind Pineaplla, Activated Carbon, Adsorption, Activator.
Â
Abstrak. Karbon aktif adalah karbon yang telah diaktivasi oleh suatu zat kimia pada suhu tinggi sehingga memiliki kemampuan daya serap yang lebih tinggi dibandingkan karbon biasa. Karbon aktif dapat dibuat dari suatu bahan yang memiliki unsur karbon. Salah satu bahan yang dapat dibuat karbon adalah kulit buah nanas. Kulit buah nanas merupakan salah satu limbah yang masih kurang dimanfaatkan oleh masyarakat. Kandungan kulit nanas seperti selulosa, hemi selulosa dan ligin yang berpotensi sebagai adsorben. Pembuatan karbon aktif dari kulit nanas bertujuan untuk membuat adsorben alternatif. Karbon kulit nanas dibuat dengan cara dikarbonisasi selama 5 menit  pada suhu  600 oC dan diaktivasi menggunakan H2SO4 1 M selama 12 jam, kemduian di ukur kadar rendemen, kadar air, kadar abu dan daya serap iod. Hasil yang diperoleh dari 100,76 gram kulit nanas menghasilkan 31,52 gram karbon dan rendemen sebesar 31,28 gram, memiliki kadar air sebesar 6,91 %; kadar abu sebesar 6,94%; dan daya serap iodin sebesar 233.396 mg/g.
Kata Kunci: Kulit Nanas, Karbon Aktif, Adsorpsi, Aktivator.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alfiany, H., Bahri, S. dan Nurakhirawati. (2013). Kajian Penggunaan Arang Aktif Tongkol Jagung sebagai Adsorben Logam Pb dengan Beberapa Aktivator Asam. Jurnal Natural Science. 2 (3) : 75-86.
Atkins, P.W. (1999). Kimia Fisik. Edisi ke-4. Irma IK penerjemah, Jakarta: Erlangga. Terjemahan dari: Physical Chemistry.
Badan Standar Nasional Indonesia. (1995). SNI 06-3730-1995: Arang Aktif Teknis. Jakarta: Dewan Standarisasi Nasional.
Budiono, A., Suhartana, Gunawan, (2006). Pengaruh Aktivasi Arang Tempurung Kelapa dengan Asam Sulfat dan Asam Fosfat untuk Adsorpsi Fenol. Laboratorium Kimia Anorganik, Laboratorium Kimia Analitik. Jurusan Kimia, Universitas Diponegoro.
Chaokaur, A., Laikhonburi, Y., Kunmee, C., Santhong, C.,Chimthong, S. (2009). Evaluation of nutritive value and sugar carbohydrate of pineapple residue. Jurnal Khon Kaen Agr. 42: 301-306. Columbia University Press. New York.
Foo, P. Y. L. dan L. Y. Lee. (2010). Preparation of Activated Carbon from Parkia Speciosa Pod by Chemical Activation. Proceedings of the World Congress on Engineering and Computer Science 2010 Volume II, October 2010. San Fransisco.
Hartoyo, N., Hudaya, dan Fadli.(1990). Pembuatan Arang Aktif Dari Tempurung Kelapa Dari Kayu Bakau Dengan Cara Aktivasi Uap. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 8 (1): 18-16
Ismadi, M. (2009). Pembuatan Karbon Aktif dari Tandan Kosong Kelapa Sawit Teraktivasi Soda Kue. [Skripsi], Universitas Tanjungpura, Pontianak..
Miranti, S., T., Sudibandriyo, M., (2012). Pembuatan Karbon Aktif Dari Bambu Dengan Metode Aktivasi Terkontrol Menggunakan Activating Agent H3PO4 Dan KOH, Laporan Penelitian, Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia.
Mu’jizah, S. (2010). Pembuatan dan Karakterisasi karbon Aktif dari Biji Kelor (Moringa oleifera. Lamk) dengan NaCl sebagai Bahan Pengaktif [Skripsi]. Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Malang.
Nafi’ah, R. (2016). Kinetika Adsorpsi Pb (II) Dengan Adsorben Arang Aktif Dari Sabut Siwalan. Jurnal Farmasi Sains Dan Praktis, Vol. I, No. 2, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Semarang.
Nurhayati, N., & Berliana. (2014). Perubahan kandungan protein dan serat kasar kulit nanas yang difermentasi dengan plain yoghurt. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan, 15(1).
Pari G. (2007). Teknologi Pembuatan dan Uji Mutu Arang, Briket Arang, dan Arang Aktif. Seminar Tenaga Teknis Penguji HHBK. Palembang: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan.
Sunarya, Ismayati A., (2006) Biosorpsi Cd (II) dan Pb (II) Menggunakan Kulit Jeruk Siam (Citrus reticulata). [Skripsi], Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Turmuzi, M., Syaputra, A. (2015). Pengaruh Suhu dalam Pembuatan Karbon Aktif dari Kulit Salak (Salacca edulis) dengan Impregnasi Asam Fosfat. Jurnal Teknik Kimia, 1-5.
DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v6i2.23830
  Â