Formulasi Sediaan Gargarisma Ekstrak Daun Bidara Arab (Ziziphus spina-christi L.)

Ulfhatun Nadza, Fitrianti Darusman, Anan Suparman

Abstract


Abstract. Bidara arab leaf contains alkaloid, flavonoid, saponin, tannin, and polyphenolate compounds. These compounds can inhibit the growth of oral bacteria, such as Streptococcus mutans which causes dental caries. Based on its antibacterial properties, bidara arab leaf extract can be developed into a gargarisma to prevent the formation of dental plaque. This research was made to formulate gargarisma from bidara arab leaf extracts. Bidara arab leaf extract was conducted using maceration method with water solvent. The main ingredients used in making gargarisma were water extracts with concentrations of 5% and 20%. Evaluations carried out include organoleptic and pH. Organoleptic test results were no change in color, aroma, taste, and clarity of gargarisma. The pH test gives a value of 5. These result meet the gargarisma pH standard of 4.5-7.5. Bidara arab leaf extract can be formulated into gargarisma preparations and meet the physical requirements of checking organoleptic testing and pH testing.

Keywords: Dental caries, Streptococcus mutans, Bidara arab leaf, Gargarisma

Abstrak. Daun bidara arab diketahui memiliki kandungan senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan polifenolat. Senyawa tersebut dapat menghambat pertumbuhan bakteri rongga mulut, salah satunya Streptococcus mutans penyebab karies gigi. Berdasarkan sifat antibakterinya, ekstrak daun bidara arab dapat dikembangkan menjadi sediaan gargarisma untuk mencegah pembentukkan plak gigi. Penelitian ini bertujuan untuk membuat formulasi sediaan gargarisma dari ekstrak daun bidara arab. Ekstrak daun bidara arab dibuat menggunakan metode maserasi dengan pelarut air. Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan gargarisma adalah ekstrak air dengan konsentrasi 5% dan 20%. Evaluasi yang dilakukan meliputi organoleptis dan pH. Hasil pengujian organoleptis tidak menunjukkan perubahan pada warna, aroma, rasa, dan kejernihan pada gargarisma. Pengujian pH memberikan nilai 5. Nilai tersebut memenuhi standar pH gargarisma 4,5-7,5. Ekstrak daun bidara arab dapat diformulasikan ke dalam sediaan gargarisma dan memenuhi persyaratan fisik meliputi pengujian organoleptis dan pengujian pH.

Kata Kunci: Karies gigi, Streptococcus mutans, Daun bidara arab, Gargarisma


Keywords


Karies gigi, Streptococcus mutans, Daun bidara arab, Gargarisma

Full Text:

PDF

References


Adzu, B. and Haruna, A. K. (2007). Studied On The Use Of Zizyphus spina-christi Against Pain In Rats And Mice, African Journal Biotechnology, Vol.6, No. 11: 1317-1324.

Akande, O. O., Alada, A., Aderinokun, G. A. and Ige, A. O. (2004). Efficacy of Diferent Brands of Mouthwash Rinses on Oral Bacterial Loud Count in Healty Adults. African Journal of Biomedical Research, Vol. 7: 125-128.

Al-Qur’an

Asgarpanah, J and Elaheh H. (2012). Phytochemistry and pharmacologic properties of Ziziphus spina-christi (L.) Willd, African Journal Of Pharmacy And Pharmacology, Vol. 6 (31):2332-2339

Cronquist, A. (1981). An Integrated System of Classification of Flowering Plants, Columbia University Press, New York.

Darusman, F., Suparman, A. dan Widayati, I. (2019). Formulasi Sediaan Pembersih Lantai Dari Ekstrak air Daun Bidara Arab (Ziziphus Spina-christi L.) Sebagai Desinfektan Alami Dan Media Ruqyah Rumah, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, Universitas Islam Bandung, Bandung.

Departemen Kesehatan RI. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Dirjen POM, Jakarta.

Dewatisari, Whika F., Leni Rumiyanti, dan Ismi Rakhmawati. (2017). Rendemen dan Skrining Fitokimia pada Ekstrak Daun Sanseviera sp, Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, Vol. 17 (3): 197-202

Forssten SD, Björklund M, Ouwehand AC. (2010). Streptococcus mutans, Caries and Simulation Models. Nutriens. 290–298.

Hamad, A.I. (2018). The Effect of Aqueous and Alcoholic Extract of Ziziphus Spina-christi on some Bacterial Isolates Causing Gingivitis, Tikrit Journal for Dental Sciences, Vol. 6 No. 2.

Heyne, K. (1987). Tumbuhan Berguna Indonesia (Terjemahan) Jilid III, Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Jakarta.

Hidayanto, A., Alifia S.M., Winda SP., Kun H. (2017). Formulasi Gargarism Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum Basilicum L) dengan Pemanis Alami Stevia (Stevia Rebaudiana Bertoni), University Research Colloqium, Universitas Muhammadiyah Magelang.

Justicia, A. K., Ferdinan, A., dan Maya, M. 2017. Formulasi Mouthwash Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimumsanctum L.) dan Kayu Manis ( Cinnamomum zeylanicum) dengan Menggunakan Tween 80 sebagai Surfaktan. Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2(1): 134–146.

Kemenkes RI. (2018). Riset Kesehatan Dasar, Kementrian Kesehatan RI, Jakarta.

Minarni. (2019). Pengaruh Berkumur dengan Maserasi Ekstrak Bonggol Nanas Terhadap pH Saliva Rongga Mulut, Jurnal Kesehatan Gigi, Vol. 6 No. 1.

Panjaitan, M. (1999). Etiologi Karies Gigi Dan Penyakit Periodontal, USU Press, Medan.

Power J. M., Sakaguchi R. L. (2006). Craig’s restorative dental materials. 12th Edition, Mosby Company, Missouri.

Pratiwi, AR., dkk. (2016). Perbandingan Berkumur Larutan Ekstrak Kulit Buah Manggis dan Enkasari Terhadap Penurunan Indeks Plak, Jurnal Kedokteran Gigi Unpad, Vol. 28 (3): 172-177.

Ramayanti, Sri dan Purnakarya, I. (2013). Peran Makanan Terhadap Kejadian Karies Gigi, Jumal Kesehatan Masyarakat, Vol. 7, No. 2: 89-93.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v6i2.23348

Flag Counter    Â