Formulasi Sediaan Masker Gel Peel-Off Ekstrak Daun Pepaya (Carica Papaya L.) sebagai Antijerawat Dan Uji Aktivitasnya terhadap Bakteri Propionibacterium Acnes

reny siti syarifah, dina mulyanti, amila gadri

Abstract


Jerawat terjadi karena adanya gangguan keratinisasi folikel dan peradangan yang umumnya dipicu oleh bakteri Propionibacterium acnes. Secara empiris, daun pepaya telah digunakan untuk mengobati jerawat. Dalam ekstrak daun pepaya terkandung alkaloid karpain (antibakteri) yang diduga dapat berperan sebagai senyawa aktif sediaan antijerawat. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan masker gel peel-off ekstrak daun pepaya sebagai antijerawat serta diuji khasiatnya terhadap bakteri Propionibacterium acnes. Ekstraksi daun pepaya dilakukan secara maserasi dengan pelarut etanol 96%. Uji aktivitas antibakteri ekstrak daun pepaya menggunakan metode difusi agar dengan memberikan konsentrasi terpilih sebesar 1%. Orientasi basis gel dilakukan dengan variasi konsentrasi PVA. Hasil orientasi basis gel menunjukkan bahwa formula III terpilih sebagai basis terbaik dengan basis PVA 12% dan HPMC 1%. Sediaan masker gel peel-off stabil berdasarkan hasil uji organoleptis, pH, sentrifugasi dan stabilitas dipercepat selama 28 hari penyimpanan (40°C). Sediaan masker gel peel-off memiliki aktivitas antibakteri terhadap Propionibacterium acnes dengan diameter hambat sebesar 6,5±0,07mm.


Keywords


Daun pepaya, antijerawat, Propionibacterium acnes, masker gel peel-off

References


Aiache, J.M. (1993). Farmasetika 2 Biofarmasi. Edisi ke-2. Penerjemah: Dr. Widji Soeratri. Surabaya: Penerbit Airlangga University Press. Hal. 444.

Ansel, H.C. (1989). Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi Keempat, terjemahan Farida Ibrahim, Universitas Indonesia (UI-Press), Jakarta. hal. 376.

Ardina, Y. (2007). ‘Pengembangan Formulasi Sediaan Gel Antijerawat sertaPenentuan Konsentrasi Hambat Minimum Ekstrak Daun Pepaya’.Bandung: Institut Teknologi Bandung [Tesis].

Bramanto, Dimas dan M. Nurul Amin.(2012). ‘Pengaruh Ekstrak Daun Pepaya Terhadap Jumlah Sel Limfosit pada Gingiva yang mengalami periodontitis’. E-Jurnal Pustaka Kesehatan, Januari, Vol.2, No 01.

Departemen Kesehatan RI. (1977). Materia Medika Indonesia, Jilid I, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta.hal. 118

Departemen Kesehatan RI. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta.

Farida, dkk. (2014). ‘Formulasi Masker Peel Off Ekstrak Rimpang Rumput Teki (Cyperus rotundus L.) sebagai Antijerawat’, E-Jurnal, Prosiding Seminar Nasional dan Workshop “Perkembangan Terkini Sains Farmasi dan Klinik IVâ€, Scientia Vol.3 No.2.

Garg, A., D. Aggarwal, S. Garg, dan A. K. Sigla. (2002). Spreading of Semisolid Formulation.USA: Pharmaceutical Technology. Pp. 84-104.

Gunawan, Gan Sulistia. (2009). Farmakologi dan Terapi edisi 5. Jakarta: Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Jawetz et al. (2005). Mikrobiologi Kedokteran, Ed.23, Translation of Jawetz, Melnick and Adelberg’s Medical Microbiology. Alih bahasa oleh Hartanto, H., et al. Jakarta: EGC.

Jong, W, R. Sjamsuhidajat. (2004). Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi Revisi. Jakarta:EGC.

Juliantina., Farida R. Manfaat sirih (Piper crocatum) sebagai agen anti bacterial terhadap gram positif dan gram negatif. JKKI – Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia; 2009 No 1 (I).h.5.

Kalie, (2000). Bertanam pepaya. Jakarta: Penebar Swadaya.

Lieberman, Herbert. A. (1997). Pharmaceutical Dosage Form: Disperse System,Vol. 1. New York: Marcell Dekker Inc.

Lieberman., Rieger and Banker. (1989). Pharmaceutical Dosage Form : Disperse System. Vol ke- 2. New York: Marcel Dekker .

Martin, A., J. Swarbrick, dan A. Cammarata. (1993). Farmasi Fisik: Dasar-dasar Farmasi Fisik dalam Ilmu Farmasetik. Edisi Ketiga.Penerjemah: Yoshita. Jakarta: UI-Press.

Martin, A., James, S. and Arthur, C. (1983).Dasar-Dasar Kimia Fisik dalam Ilmu Farmasetik, terjemahan joshita, Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Poucher, W. A. Howard G. M. (1979). Perfumes, Cosmetics, and Soaps. Volume 3. Modern Cosmetics. Seventh Edition. London: Chapman and Hill.

Radji, Maksum. (2010). Buku ajar mikrobiologi: panduan mahasiswa farmasi & kedokteran. Penerbit EGC. Jakarta. Hal 205.

Rowe, R. C., P. J. Sheskey, dan M. E. Quinn.(1994). Handbook of Pharmaceutical Excipients. Second Edition. USA: Pharmaceutical Press.

Rowe, R. C., P. J. Sheskey, dan M. E. Quinn.(2009). Handbook of Pharmaceutical Excipients.Sixth Edition. USA: Pharmaceutical Press.

Sujiprihati, Sriani, dan Ketty Suketi. (2009). Budi daya papaya unggul cet.1. penebar swadaya. Jakarta. Hal 16-19

Sukmawati, dkk. (2013). ‘Pengaruh Variasi Konsentrasi PVA, HPMC, dan Gliserin terhadap Sifat Fisika Masker Wajah Gel Peel-Off ekstrak etanol 96% Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.)’, e-Jurnal, Universitas Udayana, Bali.

Wasitaatmadja, Syarif M., dan Adhi, D., (2008), Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi ke–5.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.2283

Flag Counter    Â