Kajian Etnofarmasi Tumbuhan Taleus yang Digunakan oleh Masyarakat “Kampung Adat Puloâ€, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat

Abstract

Abstrak. Kajian etnofarmasi tumbuhan taleus di Kampung Adat Pulo (KAP) kecamatan Leles, kabupaten Garut, provinsi Jawa Barat telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi pemanfaatan tumbuhan taleus sebagai obat tradisional, jenis penyakit yang diobati, dan cara pemanfaatan tumbuhan taleus oleh masyarakat KAP. Penelitian dilakukan dengan wawancara semi-terstruktur (semi-structured interview) yang bersifat terbuka (open-ended) terhadap 13 narasumber. Data wawancara dianalisis menggunakan Index of Cultural Significance (ICS) dan Use Value Index (UV) untuk mengetahui tingkat penggunaan tumbuhan taleus. Berdasarkan hasil penelitian diketahui ada 5 jenis tumbuhan yang dikenal sebagai taleus oleh masyarakat KAP, yaitu taleus kajar-kajar (Colocasia gigantea (Blume) Hook.f.), taleus bolang (C. esculenta (L.) Schott), taleus hideung (Alocasia plumbea van Houtte), taleus bogor (C. esculenta (L.) Schott), taleus padang (C. gigantea (Blume) Hook.f.) yang berasal dari satu suku yaitu Araceae. Nilai ICS untuk kelima jenis taleus tersebut berturut-turut adalah 24;36;1;80;80. Sedangkan, nilai UV untuk kelima jenis taleus tersebut berturut-turut adalah 0,077;0,153;0,153;0,077;0,077. Teleus yang digunakan sebagai obat adalah taleus kajar-kajar dan taleus bolang. Masyarakat KAP menggunakan tangkai dan daun kedua jenis taleus tersebut untuk meredakan batuk dan luka. Pendekatan ilmiah dilakukan dengan penapisan fitokimia terhadap kedua taleus tersebut.  Kedua taleus tersebut diketahui memiliki kandungan kimia yang dapat meredakan batuk dan sebagai antibakteri.

Kata kunci : Etnofarmasi, tumbuhan taleus, Kampung Adat Pulo

 

Abstract. Ethnopharmacy of taleus plant in Kampung Adat Pulo in Leles Subdistrict, Garut District, West Java Province, has been performed. The purpose of this research is to get the utilization information of taleus plants as traditional medicine, type of disease and how to use taleus plant by the KAP community. The research was conducted with semi-structured interviews which were open-ended for 13 interviewees. Interviews data were analyzed using Index of Cultural Significance (ICS) and Use Value Index (UV) to determine the level of use if taleus plants. Based on the results of research, there are 5 types of plants known as taleus by the KAP community, that is taleus kajar-kajar (Colocasia gigantea (Blume) Hook.f.), bolang taleus (C. esculenta (L.) Schott), taleus hideung (Alocasia plumbea van Houtte), taleus bogor (C. esculenta (L.) Schott), taleus padang (C. gigantea (Blume) Hook.f.), which comes from one tribe, Araceae. ICS values for the five types of taleus are 24;36;1;80;80. While UV values for the five types of taleus are 0.077;0.153;0.153;0.077;0.077. Teleus that is used as medicine by the KAP community is taleus kajar-kajar and taleus bolang. The KAP community uses stalks and leaves of both types of taleus to relieve coughs and minor injuries. The scientific approach is carried out by phytochemical screening of the two taleus which is used as medicine. The two taleus are known to have chemical properties that can relieve cough and as an antibacterial.

Keywords : Ethnopharmacy, taleus plant, “Kampung Adat Puloâ€