Analisis Kandungan Asam Lemak pada Sotong (Sepia Sp.) dengan Metode Kg-Sm

sulianti tiara dewi, Indra Topik Maulana, Livia Syafnir

Abstract


Telah dilakukan analisis kandungan asam lemak pada sotong (Sepia sp.) dengan metode KG-SM. Sotong merupakan salah satu biota laut yang termasuk kedalam kelompok Cephalopoda atau cumi-cumi. Sotong terdiri dari beberapa bagian di antaranya bagian daging, kepala dan jeroan. Masyarakat umumnya mengonsumsi seluruh bagian sotong. Sotong mengandung asam lemak bermanfaat seperti DHA dan EPA. Tujuannya untuk mengetahui komposisi kandungan asam lemak bermanfaat pada hewan laut sotong. Sotong diekstraksi dengan menggunakan metode refluks. Analisis kandungan asam lemak sotong dianalisis dengan metode KG-SM dengan sebelumnya dilakukan proses transesterifikasi untuk mendapatkan FAME. Hasil rendemen yang diperoleh pada seluruh bagian tubuh sotong ialah 1,400 %. Hasil pengujian mutu minyak sotong meliputi bilangan asam yang menghasilkan bilangan asam sebesar 75,047 mg NaOH/g. Kandungan asam lemak tertinggi pada sotong ialah asam palmitat sebesar 19,068 %, asam lemak tak jenuh tertinggi sebesar 18,048 % serta kandungan kolesterol sebesar 17,250%.

Keywords


sotong, asam lemak, komposisi, transesterifikasi, DHA

References


Ackman, R.G. (1997). 'Has Evolution and Long-term Coexistence Adapted us to Cope with Trans Fatty Acids?', Journal Food Lipids,Vol. 4, No. 4: 295-318.

Ainsworth, M. (2009). The Kitchen Professional Fish and Seafood: Identification, Fabricaton and Utilization, Dalmar, United States of America.

Birch, E.E., Garfield MS,S., Hoffman, R.D., Uauy, Rand Birch, D.G. (2000). A Randomised Controlled Trial of Early Dietary Supply of Long-chain Polyunsaturated Fatty Acids and Mental Development in Term Infants, Development Medicine and Child Neurology, Vol. 42, No. 3: 174-181.

Dadang. (2006). Jarak Pagar Tanaman Penghasil Biodiesel, Penebar Swadaya, Jakarta.

Direktorat Pemasaran Luar Negeri. (2012). Statistik Ekspor Hasil Perikanan Menurut Komoditi, Provinsi dan Pelabuhan Asal Ekspor, Badan Pusat Statistik, Jakarta.

Gunstone, F.D., Harwood, J.L and Djikstra, A.J. (2007). The Lipid Books Third Edition, CRC Press, New York.

Jereb, P and Roper, C.F.E. (2005). Cephalopods of the World, FAO Species Catalogue for Fishery Purpose, 4(1): 114-115.

Kordi, K.M.G.H. (2010). A to Z Budidaya Biota Akuatik untuk Pangan, Kosmetik dan Obat-obatan, Lily Publisher, Yogyakarta.

Moneysmith, M. (2003). Basic Health publications User’s Guide to Good Fats and Bad Fats, Jack Challem, Boulevard East.

Papan, F., Jazayeri, A., Motamedi, H. Dan Mahmoudi ,Asl. S. (2011). Study of the Nutritional Value of Persian Gulf Squid (Sepia arabica). Journal of American science. Vol. 7, No. 1: 154-157.

Rasyid, A. (2003). Asam Lemak Omega-3 dari Minyak Ikan. Oseana. Vol. XXVIII, No. 3: 12-15.

Rosli, Wan W.I., dkk. (2012). Fat Content and EPA and DHA Level of Selected Marine, Freshwater Fish and Shellfish Species From The East Coast of Peninsular Malaysia. International Food Research Journal, Vol.3, No. 3: 815.

Sumardjo, D. (2006). Pengantar Kimia: Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran dan Program Strata 1 Fakultas Bioeksakta, EGC, Jakarta.

Thanonkaew, A., Benjakul, S. and Visessanguan, W. (2006). Chemical Composition and Thermal Property of Cuttlefish (Sepia pharaonis). Journal of Food Composition and Analysis, Vol. 19, No. 2: 591-599.

Winarno, F.G. (1984). Kimia pangan dan Gizi,Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.1647

Flag Counter    Â