Uji Aktivitas Antihiperurisemia Ekstrak Etanol Kulit Buah Salak (Salacca Zalacca (Gaertner) Voss) terhadap Mencit Swiss Webster Jantan yang Diinduksi Kalium Oksonat

annisa salsabila, sri peni fitrianingsih, fetri lestari

Abstract


Hiperurisemia adalah keadaan dimana kadar asam urat di dalam darah melebihi kadar normal. Asam urat sering dijadikan penyebab utama dari berbagai keluhan pegal – pegal, nyeri dan linu yang berlangsung menahun. Keluhan ini tidak bergantung pada usia dan jenis kelamin. Kulit buah salak memiliki kandungan senyawa flavonoid dan polifenolat yang diduga dapat menurunkan kadar asam urat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui adanya aktivitas kulit buah salaksebagai antihiperurisemia yang diuji terhadap mencit Swiss Webster jantan yang diinduksi kalium oksonat. Mencit dikelompokkan menjadi empat kelompok yaitu kelompok kontrol positif, kelompok uji dosis I (210 mg/kg BB), kelompok uji dosis II (420 mg/kg BB) dan kelompok pembanding. Mencit diinduksi dengan kalium oksonat dosis 500 mg/kg BB secara intraperitoneal. Kadar asam urat diukur menggunakan alat pengukur kadar asam urat. Pengukuran kadar asam urat dilakukan dalam selang waktu 30 menit selama 2 jam. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Paired Sample t – test dan ANOVA. Ekstrak etanol kulit buah salak memiliki potensi menurunkan kadar asam urat. Dosis yang memberikan persentase penurunan paling besar (26,63%) adalah dosis 210 mg/kg BB.


Keywords


Hiperurisemia, ekstrak etanol kulit buah salak, kalium oksonat

References


Aminah, S. (2014). Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Kulit Buah Salak Salacca zalacca (Gaertner) Voss pada Mencit Swiss Webster Jantan yang Diinduksi Aloksan [Skripsi], Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Bandung, Bandung.

Aralas, S. (2009). ‘Antioxidant properties of selected salak (Salacca zalacca) varieties in Sabah, Malaysia’, Nutrition and Food Science, 39 (3):243 – 250

Azmi,S. et.al (2012). Xanthine Oxidase Inhibitory Activity from Potential Malaysian Medicinal Plant as Remedie for Gout. International Food Research Journal,19(1): 159 - 165

Backer, C.A & R.C Bachuizen Van Den Brink Jr.PH.D. (1968). Flora of Java edisi III.N.V.P Noordhroff, Netherlands.

Bourne dan Zastrow. (2001). Reseptor dan Farmakodinamika Obat. Dalam:Farmakologi Dasar dan Klinik. Editor: Katzung, B.G. Penerjemah: Dripa Sjabana. Buku I. Edisi 8. Penerbit Salemba Medika, Jakarta.

Budiyanto. (2014). Klasifikasi Salak (Salacca zalacca). (http://www.biologionline.info/2014/07/klasifikasi-salak-salacca-zalacca.html) diunduh pada tanggal 20 Desember 2014.

Cronquist,A. (1981). The New York Botanical Garden : An Intergrated System of Classification of Flowering Plants, Colombia University Press, New York.

Cos, p. et.al. (1998). Structure Activity Relationship and Classification of Flavonoids as Inhibitor of Xanthine Oxidase and Superoxide Scavenger. J. Nat. Prod, 61(1): 71-76

(http://www.pharmanet.com.br/pdf/np970237h.pdf), diakses 17 Juni 2015.

Dipiro, J.T. et.al. (2009). Pharmacoheraphy Handbook seventh edition. Mc Graw Hill Companies, Inc, New York.

Departemen Kesehatan RI, 1980. Materia Medika Indonesia, Jilid IV.

Farnsworth, N.R. (1966). Biology and Phytochemical Screening of Plants. Pharm. Sci.

Gerald, K. (2005). AHFS Drug Information, American Society of Health-System Pharmacists, Bethesda.

Herliani, L. et.al. (2012). ‘Antihyperuricemic Effect of Ethanol Extract of Snake Fruit (Salacca edulis Reinw.) var. Bongkok on Wistar Male Rat’, Journal of Food Science and Engineering, 2 (2012) 271 – 276

Heyne, K. (1988). Tumbuhan Berguna Indonesia Edisi I, Badan Litbang Kehutanan, Jakarta.

Junaidi, I. (2012). Rematik dan Asam Urat, Penerbit BIP, Jakarta.

Johnstone, A. (2005). Gout – The Disease and Non-Drug Treatment, Hospital Pharmacist.

Lehninger, A.L. (1982). Dasar – Dasar Biokimia. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Lestari, R. (2013). 100 Plus Herbal Indonesia – Bukti Alamiah dan Racikan, Penebar Swadaya, Depok.

Osada,Y.M. et.al. (1993). Hyporicemic Effect of The Novel Xantine Oxidase Inhibitor. Eur J Pharmacol. 241: 183 – 188

Pratita. A. (2005). Pengaruh Rebusan Akar Tanaman Akar Kucing (Acalypha indica) Terhadap Kadar Asam Urat dalam Darah Tikus Putih Jantan yang Diinduksi Kalium Oksonat. [Skripsi], Sarjana Farmasi. Depok : Departemen Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia

Price, A.S. dan Wilson, M.L. (2005). Patofisiologi Konsep Klinik Proses –Proses Penyakit, Penerbit EGC, Jakarta.

Sahputra, F. (2008). Potensi Ektrak Kulit dan Daging Buah Salak Sebagai Antidiabetes [Skripsi], Program Studi Biokimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Tarigan. et.al. (2012). Aktivitas Antihiperurisemia Ekstrak Etanol Herba Suruhan (Peperomia pellucida (L.) Kunth) Pada Mencit Jantan. Journal of Pharmaceutics and Pharmacology. Vol 1 (1): 37 – 43.

Widyaningrum, Herlina dan tim solusi alternatif. (2011). Kitab tanaman Obat Nusantara, Media Persindo, Yogyakarta.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.1611

Flag Counter    Â