Strategi Pengembangan Industri Kreatif Bidang Fashion Clothing di Kota Bandung

Muhammad Rakadiva Sardi, Westi Riani, Meidy Haviz

Abstract


Abstract— The city of Bandung is one of the centers of the fashion city in Indonesia, which always innovates to develop its fashion products. The spread of various attractive fashion products so that it has become a special attraction for local and foreign tourists. There are so many fashion trends on offer, it's no wonder that young people in this city always look stylish and stylish with their ideas and creativity that are outlined in the form of clothing, which is always a trendsetter and even one of the benchmarks for fashion in Indonesia. This study aims to determine the strengths, weaknesses, opportunities, and threats in the development of the creative industri in the fashion clothing sector in the city of Bandung and to find out how the strategy for developing the creative industri in the fashion clothing sector in the city of Bandung. The method of analysis with a quantitative approach used in this study is SWOT analysis. The data used in this study is primary data obtained through distributing questionnaires and interviews with the owners/managers of fashion clothing in the city of Bandung. The results of this study indicate that there are 6 aspects of strength, 1 aspect of weakness, 2 aspects of opportunity and 1 aspect of threat. The factors of strength and weakness are aspects of labor, capital, technology, raw materials, production, marketing. Meanwhile, the factors of opportunity and threat are economic and social aspects, and aspects of government policies. The S-O strategy (Strength- Opportunity) or a strategy that uses strength to take advantage of opportunities, is one strategy that can be used in the development of the creative industri in the fashion clothing sector in Bandung. The alternative S-O formulated is to optimize all internal and external aspects in understanding as well as creativity in developing the creative fashion clothing industri in Bandung.City.

Keywords— SWOT, Creative Industries, Strategy, Fashion clothing

Abstrak— Kota Bandung merupakan salah satu pusat Kota fashion di Indonesia yang selalu berinovasi untuk mengembangkan produk fashionnya. Menyebarnya berbagai produk fashion yang menarik sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Banyak sekali trend fashion yang ditawarkan, tidak heran jika anak muda di Kota ini selalu tampil gaya juga stylish dengan ide maupun kreatifitasnya yang dituangkan dalam bentuk busana, yang selalu menjadi trendsetter dan bahkan menjadi salah satu tolak ukur fashion di Indonesia. Penelitian ini bertujan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam pengembangan industri kreatif bidang fashion clothing di Kota Bandung serta untuk mengetahui bagaimana strategi pengembangan industri kreatif bidang fashion clothing di kota bandung. Metode analisis dengan pendekatan kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis SWOT. Data yang diginakan dalam penelitian ini data primer yang didapat melalui penyebaran kuesioner maupun wawancara terhadap pemilik/pengelola fashion clothing di Kota Bandung. Hasil dari penelitian ini menunjukan terdapat 6 aspek kekuatan, 1 aspek kelemahan, 2 aspek peluang dan1 aspek ancaman.adapun yang menjadi faktor kekuatan dan kelemahan yakni aspek tenaga kerja, modal, teknologi, bahan baku, produksi, pemasaran. Sedangkan yang menjadi faktor peluang dan ancaman yakni aspek ekonomi dan sosial, dan aspek kebijakan pemerintah. Strategi yang dapat dilakukan dalam pengembangan industri kreatif bidang fashion clothing di Kota Bandung adalah strategi S-O (Strenght-Opportunity) atau strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang. Alternative S-O yang dirumuskan adalah mengoptimalkan seluruh aspek internal dan eksternal dalam pemahaman juga kreatifitas pengembangan industri kreatif fashion clothing di Kota.Bandung.

 Kata Kunci— SWOT, Industri Kreatif, Strategi, Fashion Clothing


Keywords


SWOT, Industri Kreatif, Strategi, Fashion Clothing

Full Text:

PDF

References


OJK), O. J. (2017, Desember). Kredit Kepemilikan Rumah (KPR). Kajian Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuagan.

Agustino. (2008). Dasar-dasar Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta.

Aliah, W. (2010). Preferensi Nasabah Terhadap Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) Syariah (Studi Pada Bank BTN Syariah Cabang Bogor). Jakarta: 17 September 2010.

Amalia, M. N. (2010). Teori Mikroekonomi: Suatu Perbandingan Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.

Amri, K. F. (2012). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengruhi Nasabah Dalam Pemilihan KPR Syariah : Studi Kasus Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Salemba: 4 Juli 2012.

Antarika, B. (2016). Konsep Ekonomi Kreatif:Peluang dan Tantangan dalam Pembangunan di Indonesia. Retrieved from http://www.kemenpar.go.id/

Antonio, M. S. (2006). Dasar- Dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta: Pustaka Alfabeta cet ke-4.

Ayuningtyas, E. A. (2020). Dampak Pandemi Covid 19 Terhadap Bisnis dan Eksistensi Platform Online.

Jurnal Pengembangan Wiraswasta, 22.

Azizah, S. N. (2017). Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Kearifan Lokal Pandanus dalam Menghadapi

Pasar Modern Perspektif Ekonomi.

BankIndonesia. (2015). Bank Syariah: Gambaran Umum. In A. D. Yumanita, Seri Kebanksentralan (p. No.14). Jakarta: Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan (PPSK).

Bilton, C. 2. (2012). Management and Creativity: From Creative Industries to Creative Management. In Basuki, Dikutip dari jurnal Antariksa, Basuki: Konsep Ekonomi Kreatif: Peluang dan Tantangan Dalam Pembangunan di Indonesia (p. 2).

Antariksa.

Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23 (Edisi 8). Cetakan ke VIII. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hawa, S. (2015). Pengaruh Pendapatan Calon Nasabah Terhadap Jumlah Permintaan Pembiayaan Kepemilikan Rumah (KPR) Sejahtera Di Bank BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu Bandung Buah Batu.

Bandung: Repository.unisba.ac.id.

Jerusalem, M. A. (2009). Perancangan Industri Kreatif Bidang Fashiom dengan pendekatan Benchmarking pada Queensland's Creative Industri. Prosiding Seminar Nasional Program Studi Teknik Busana, 1.

Kasidi, D. (2014). PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI (SMAN) DI KOTA BANDUNG. BANDUNG:

Universitas Pendidikan Indonesia. Kotler, P. (1988). Manajemen Pemasaran

Analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian. Jakarta: Erlangga

Fatimah Fitria Nur, Ria Haryatiningsih, Ade Yunita Mafruhat. (2021). Strategi Pengembangan Kawasan Agropolitan di Kabupaten Ciamis. Jurnal Riset Ekonomi Pembangunan, 1, 73-81.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.31487

Flag Counter    Â